Catatan Ibadah ke-1 Minggu Paskah 27 Maret 2016
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Ps.Philip Mantofa: "Orang Kristen pun masih ada yang belum benar-benar mengenal Yesus
sebagai Tuhan. Kalau salib, sudah paham."
Kok rasanya dia
menyindirku? Ya... aku yakin bahwa semua agama sama baiknya dan Tuhan-nya juga
sama. Aku juga yakin hanya Yesus jalan ke surga tetapi aku yakin ada banyak jalan menuju Yesus. Agama Kristen bukan
satu-satunya jalan menuju Yesus karena aku kenal Yesus sebelum beragama Kristen.
Aku pun sempat mendengar dan membaca ada orang yang mengenal Yesus dan menjadi
Kristen setelah mendalami Alquran.
Hingga kemarin malam aku pun
masih berkata kepada Tuhan: "Maaf
Bapa, aku belum paham mengapa Kau arahkan aku untuk berada di GMS padahal
keyakinanku tidak bisa selaras dengan keyakinan gembalaku. Aku merasa ada
sesuatu yang salah. Entah apa. Bagaimana ko Philip bisa seyakin itu bahwa hanya
ada satu jalan? Aku belum bisa seyakin Dia. Aku yakin ada banyak jalan."
Memang sich ada orang
yang beruntung bisa menemukan Yesus
lewat jalan tol: lahir di keluarga Kristen, tumbuh dan besar di keluarga
Kristen pula. Namun, tidak semua orang bisa lewat jalan tol karena tidak semua
orang bisa naik mobil. Ada orang yang baru bisa menemukan Yesus setelah mengendarai
kuda melewati jalanan tak rata, naik gunung, turun lembah, masuk hutan hingga berjalan
kaki dan tercebur sungai pada waktu naik perahu.
Selain itu, ada orang
yang cepat tanggap meskipun hanya dijelaskan dengan kata-kata atau hanya dengan
membaca kata-kata. Namun, ada orang yang agak telmi (telat mikir). Meskipun sudah
dijelaskan bertahun-tahun lamanya tetap susah memahami keberadaan Tuhan Yesus. Setelah mengalami dan merasakan sendiri
barulah paham.
Ketika aku pertama kali
naik bemo, aku terus menerus diantar mama selama sekitar sebulan lamanya.
Setelah itu aku harus naik bemo sendiri. Nah, ada orang yang bisa langsung hafal jalannya setelah diajari tetapi
aku bukan orang seperti itu. Biasanya aku dan mama diturunkan di dalam terminal
tetapi kali ini aku diturunkan di luar terminal. Hanya beda sedikit aku sudah kebingungan.
Meskipun begitu, aku tidak berhenti
begitu saja. Aku segera membayar sopir bemo itu lalu berniat naik bemo lain
untuk ke terminal. Untunglah sebelum naik aku sempat bertanya kepada sopirnya: “ke terminal pak?”
Sopirnya pun mengiyakan
tetapi kemudian dia tersadar dan bertanya kepadaku: “Mau kemana mbak?” Dengan polos aku berkata: “ke terminal pak” tetapi sopirnya mengatakan bahwa aku sudah di
terminal. Dengan kebingungan aku turun dari bemo itu lalu meneruskan perjalanan dengan penuh tanya. Eh, setelah beberapa
meter berjalan aku pun menyadari kekonyolanku. Hahaha... ternyata aku memang
sudah tiba di terminal tetapi di sebelah luarnya.
Pada kesempatan lain papa
bercerita. Di rumah sakit papa bertanya kepada seorang wanita yang duduk di dekat
meja sembari memainkan ponsel: “Bu, kapan
dokternya datang?” Jawab wanita itu: “Saya
ini dokternya. Jam prakteknya masih beberapa menit lagi.” Hahaha...
untunglah papa langsung mempercayainya sebagai dokter.
Kekonyolan semacam itu
pun bisa dialami oleh seseorang pada saat mencari Tuhan dan kebenarannya. Dulu sebelum
dibaptis Kristen aku pun sempat melewati jalan Katolik selama 14 tahun (asrama
dan sekolah Katolik). Selama itu aku sudah dijelaskan tentang Tuhan Yesus tetapi
tetap saja tidak paham.
Lalu aku pun memasuki jalan
Taoisme (jalan keTuhanan) yang mengajarkan bahwa semua agama bersumber dari
satu Tuhan lalu Tuhan mengutus kelima nabinya untuk mengajarkan kebenaran
sehingga timbullah 5 agama. Di jalan ini aku pun sempat bertemu muka dengan setan
dari neraka dan Budha Cikung yang rohnya singgah ke dalam tubuh beberapa orang
pada saat sidang dharma tentang perjalanan ke neraka dan ke surga. Namun, di
jalan ini aku pun tidak menemukan kedamaian.
Hingga akhirnya aku berdoa:
"Tuhan, aku tak tahu harus percaya
yang mana. Aku percaya semuanya ada. Aku percaya kepada Yesus tetapi aku juga
percaya adanya Budha dan dewa dewi. Kalau aku harus memilih salah satu, aku tak
bisa. Tuhan, aku harus pilih yang mana?"
Lantas duniaku mulai gonjang-ganjing: mulai didatangi si jago merah hingga merasakan
beratnya salib. Lewat semua peristiwa tersebut barulah aku paham siapa yang
harus kupilih.
Lewat semua peristiwa
tersebut aku baru paham akan kekonyolanku. Ternyata oh ternyata Tuhan yang aku
cari-cari sudah ada di dekatku sejak aku kecil. Ternyata oh ternyata Tuhan yang
aku cari-cari adalah Yesus itu sendiri yang telah berjanji setia menemaniku
hingga akhir zaman. Ouch... andai aku bisa langsung paham, mungkin aku tak
perlu susah payah terlebih dahulu. Oh... berbahagialah mereka yang bisa
menemukan Tuhan Yesus lewat jalan tol. Berbahagialah
mereka yang bisa langsung tanggap dan langsung percaya kepada Tuhan Yesus tanpa
harus merasakan salib terlebih dahulu.
I Have DECIDED to FOLLOW JESUS
I have decided to
follow Jesus; I have decided to follow Jesus; I have decided to follow Jesus;
No turning back, no turning back.
Though I may wonder, I still will follow; Though I may
wonder, I still will follow; Though I may wonder, I still will follow; No
turning back, no turning back.
The world behind me,
the cross before me; The world behind me, the cross before me; The world behind
me, the cross before me; No turning back, no turning back.
Though none go with me, still I will follow;
Though none go with me, still I will follow; Though none go with me, still I
will follow; No turning back, no turning back.
Will you decide now to
follow Jesus? Will you decide now to follow Jesus? Will you decide now to
follow Jesus? No turning back, no turning back.
0 komentar:
Post a Comment