Thursday, May 14, 2015

Makna Kenaikan Tuhan Yesus ~ Philip Mantofa (bagian 1)

Catatan Khotbah Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus ke-4 Kamis, 14 Mei 2015
(Ibadah serupa: youtu.be/CN8TVTqYUKk)

Saya merasa ibadah ke-4 ini merupakan ibadah yang paling diberkati. Mari katakan kepada orang di sampingmu: “Tuhan mengasihi-Mu”  lalu peluklah dia jika dia merupakan saudara atau temanmu (seperti teletubbies gitu lho... hohoho... berpelukan, red.)  Saya harap semua jemaat di gereja ini dapat saling mengasihi. Nanti kalau ketemu orang di bawah, sapalah dengan senyuman. Kalau bertemu nenek-nenek, ya tolong dibantu tapi kalau bertemu wanita muda yang bukan pasanganmu, ya jangan dijamah.

Makna Kenaikan Tuhan Yesus: untuk kita, Yesus yang punya surga, dan Yesus memerintah kita dari surga melalui kita.

Yesus ke Surga untuk kita: Yesus akan menyediakan tempat bagi kita di surga. Jika Yesus tidak bangkit dan naik ke surga, sia-sialah iman kita tetapi Injil telah menuliskan kebenarannya bahwa Yesus memang bangkit dan naik ke surga. Hal ini telah Yesus nyatakan sebelum dia ke surga:
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yohanes 14:1-4)

Menunggu Kedatangan Tuhan Yesus
Yesus ke Surga karena Dia Empunya Surga. Iman para murid Yesus telah ditempa selama 3,5 tahun untuk mempercayai Yesus. Namun, Tomas dan Filipus sempat mengalami keraguan karena mereka telah melihat Yesus sebagai anak tukang kayu yang pernah lapar, haus, dan mengantuk sehingga sulit diterima dengan logika bahwa Dia empunya surga. Lantas Yesus meyakinkan mereka.
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (Yohanes 14:5-7) 
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (Yohanes 14:8-9)
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (Yohanes 14:10-11)
Cerita di Balikpapan: Mati dalam Tuhan itu Enak
Ada seorang yang sakit kanker langka lalu sempat mengalami kematian. Lantas dia bercerita: “Pak Philip, ketika mati, mata saya tiba-tiba kabur lalu gelap. Tak lama berselang mendadak saya tiba di suatu tempat yang asing. Saya kebingungan tak tahu mau kemana lalu tiba-tiba saya mendengar sebuah suara yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang menemui saya. Ketika mendengar suara tersebut, saya merasakan damai sejahtera. Tak lama kemudian tubuh saya berguncang-guncang lalu saya mulai membuka mata. Ternyata yang saya lihat adalah gembala satelit Balikpapan, bukan Yesus.  Tapi, lewat kejadian itu saya sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara saja dan mati dalam Tuhan itu enak karena ada yang menuntun kita.” (seperti Mazmur 23)

Saya telah beberapa kali melihat orang yang mati dalam Tuhan bisa pergi dengan tenang. Saya juga melihat orang-orang yang mati tanpa Tuhan dan orang yang mati sebagai Kristen KTP, orang-orang ini terlihat ketakutan sebelum ajal menjemput karena mereka berhalusinasi melihat api siksaan, dicekik setan, atau banyak ular. Oleh karena itu, berbahagialah mereka yang belum pernah mati tetapi percaya bahwa mati dalam Tuhan itu enak karena surga dan neraka itu nyata adanya meskipun tidak bisa di terima dengan logika.

TIAP LANGKAHKU
Tiap langkahku diatur oleh Tuhan dan tangan kasih-Nya memimpinku. Di tengah badai dunia menakutkan, hatiku tetap tenang teduh.
Reff: Tiap langkahku kutahu yang Tuhan pimpin, ke tempat tinggi ‘ku dihantar-Nya hingga sekali nanti aku tiba di rumah Bapa sorga yang baka.
Di waktu imanku mulai goyah dan bila jalanku hampir sesat, kupandang Tuhanku, Penebus dosa, kuteguh sebab Dia dekat...Reff.
Di dalam Tuhan saja harapanku sebab di tangan-Nya sejahtera, Dibuka-Nya Yerusalem yang baru, kota Allah suci mulia...Reff.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.