Catatan Khotbah Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus ke-4
Kamis, 14 Mei 2015
(Ibadah serupa: youtu.be/CN8TVTqYUKk)
Yesus Memerintah dari Surga melalui Kita. Sesungguhnya Tuhan bisa menyebarkan Injil tanpa
bantuan kita jadi dia tidak memerlukan pendeta-pendeta ganteng... hahaha...
bukannya saya mau bercanda tapi aura kalian yang membuat saya jadi bercanda...hahaha...
Agar tetap rendah hati
saat dipakai Tuhan dan tidak mengalami kejatuhan seperti yang telah dialami beberapa
pendeta, saya punya satu permintaan kepada Tuhan yang selalu ditolak.
Permintaannya seperti ini: “Tuhan,
utuslah seorang malaikat yang bersayap dan memancarkan sinar kemuliaan-Mu.
Mintalah dia berdiri melayang di Bundaran HI selama tiga jam sambil mengucapkan
kalimat “Yesus adalah Tuhan”.
Pasti setiap orang yang melihatnya akan langsung percaya kepada Yesus. Namun, Yesus tidak mau melakukannya karena dia ingin melibatkan kita selambat apapun itu. Yesus selalu mempunyai rencana baru bagi kita. Manusia mempunyai kehendak bebas dan perubahan rencana-Nya ditentukan oleh respon kita.
Pasti setiap orang yang melihatnya akan langsung percaya kepada Yesus. Namun, Yesus tidak mau melakukannya karena dia ingin melibatkan kita selambat apapun itu. Yesus selalu mempunyai rencana baru bagi kita. Manusia mempunyai kehendak bebas dan perubahan rencana-Nya ditentukan oleh respon kita.
Misalnya: Yesus berencana menjadikan Susi sebagai wanita karir yang sukses tetapi di
tengah perjalanan hidupnya Susi terbujuk rayuan maut Susanto sehingga hamil di
luar nikah. Meskipun demikian, Yesus tetap mau memakai Susi sehingga Dia mengubah
rencana-Nya.
Yesus memerintah dari surga melalui kita dengan
cara berikut ini:
1. Bangun
kerohanian dan berjaga-jagalah. Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa. (1 Petrus
4:7)
Persiapkan
dirimu untuk ke surga sehingga perjalananmu ke sana tidak terhalang. Siapa tahu
di tengah perjalanan ke surga ada malaikat yang menghentikanmu untuk minta
paspor. Jadi, sering-seringlah foto selfie
bersama Yesus... wkwwkw... Tapi, ke surga tidak boleh bawa smartphone jadi foto selfiemu
tidak bisa ditunjukkan kepada malaikat, yang bisa kita perlihatkan adalah
gambaran Kristus di dalam diri kita. Jadi, berjaga-jagalah senantiasa.
Cerita di Balik Foto Penulis: Bukan Selfie, Hanya Sembunyi:
Sewaktu Philip Mantofa berbicara tentang foto selfie bersama Yesus, rasanya sedikit tersindir nich karena sekitar
setengah jam sebelum khotbah kusempat mengganti foto profil Facebook dengan
gambar cahaya salib Kristus. Sebelum foto itu aku ‘kan juga memajang foto diri
yang sedang tersenyum dengan tulisan “Smile,
Yesus Loves You.”
Hahaha... bukannya niat selfie
tapi kuhanya ingin sembunyi... sembunyi di balik salib Kristus agar kuasa-Nya
turun menaungiku sehingga pada suatu hari nanti hanya Kristus yang terlihat
dari diriku seperti yang tertuang dalam lagu ‘’Jadi Seperti-Mu (Ubah Hatiku)”:
Bapa Kau setia Tak ‘kan meninggalkan dan kupercaya Engkau milikku dan ku
milik-Mu. Kerinduanku tinggikan nama-Mu Kar'na kutahu Engkau dalamku dan ku dalam-Mu.
Reff: Ubah hatiku seputih hati-Mu, Setulus salib-Mu Kasih-Mu Tuhan. Biar mataku seperti mata-Mu Pancarkan kasih-Mu. Kumau jadi seperti-Mu.
2. Ampunilah
setiap orang yang bersalah kepadamu sebelum matahari terbenam dan bila kamu
yang berbuat salah, minta maaflah (bereskan) sebelum matahari terbenam. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi
banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)
3. Bila sebelumnya
hanya kontrak dansekarang bisa membangun rumah sendiri, buatlah sebuah kamar
untuk memberi tumpangan kepada orang lain. Siapa tahu ada pendeta yang mau
menginap di rumahmu. Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan
tidak bersungut-sungut. (1 Petrus 4:9) Atas kesadaran sendiri ada pula seseorang yang sengaja membeli mobil besar agar bisa mengajak orang lain ke gereja.
4. Temukan apa
yang bisa kamu lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Tak mungkin ada orang yang serba
guna atau serba bisa tetapi setiap orang pasti punya kegunaan. Lakukan bagianmu
sebaik-baiknya. Layanilah seorang akan yang lain,
sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus
yang baik dari kasih karunia Allah. (1
Petrus 4:10)
5. Ucapkanlah
hal-hal yang positif atau membangun. Hindari gosip. Jika
ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan
firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan
kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu
karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin. (1 Petrus 4:11)
Sekarang
apa yang biasa kamu lakukan saat Yesus pergi?
Menunggu-Nya kembali sampai Maranata
(kedatangan Yesus
yang kedua kali) dengan lebih berfokus pada perkara ilahi daripada perkara duniawi.
0 komentar:
Post a Comment