Sunday, April 5, 2015

Tujuh Luka Yesus ~ Philip Mantofa (bagian 2)

Tujuh Luka Yesus ~ Philip Mantofa (bagian 1)
Ibadah ke-3 Minggu Paskah (https://youtu.be/T0E7Ma8LvK8)


6. Wajah rusak karena dipukul atau ditinju berulang kali hingga hidung pun bergeser dan wajah-Nya tidak rupawan lagi.
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. (Yesaya 53:2)
Ketika khotbah pada Jumat Agung wajah ko Philip terlihat bengkak karena giginya bengkak tetapi dia tetap berkhotbah karena bengkaknya tidak separah penderitaan Yesus. Pada saat Minggu Paskah, bengkaknya sembuh.

Dulu ada seorang wanita Indonesia yang bersuamikan pria Iran. Si pria seringkali memukul wajah isterinya lalu ko Philip berusaha membantunya tetapi tidak ada yang bisa dilakukannya untuk menghentikan kebiasaan buruk si pria. Oleh karena itu, ko Philip menurunkan standarnya dengan berkata: “Kalau mau memukulnya, pukul bagian lain saja dan jangan wajah agar tidak merusak masa depannya. Iya... kalau saya masih Wong Fei Hung.”

>> Ketika ko Philip menyebutkan nama Wong Fei Hung, tiba-tiba aku teringat pada mimpiku semalam yang kuanggap tidak penting. Tadi malam aku bermimpi sedang mengikuti pelajaran musik tetapi aku tidak membuat catatan. Lalu seorang guru wanita mendatangiku seraya bertanya kepadaku: “Apa masalahmu?” Aku hanya menjawab: “Aku tidak membawa kacamata.” Lalu aku meminjam catatan dari teman wanita di sebelahku dan menyalinnya di buku catatanku sementara dia tetap mengawasi hingga aku selesai mencatat. Setelah itu dia pergi meninggalkanku dan di halaman buku yang masih kosong aku menulis kata-kata ‘Wong Fei Hung’ lalu nama tersebut kuberi garis di sekelilingnya.

Penyaliban Yesus
>> Ketika terbangun dari tidur, kupikir itu mimpi yang tidak penting tetapi pada saat ibadah ke-3 tiba-tiba ko Philip mengingatkanku pada mimpi tersebut. Sepertinya emang nggak penting sich tapi dia malah mengingatkanku pada sebuah kisah silam. Dulu ada seorang anak laki-laki yang pernah memukul mata kiri seorang anak perempuan hingga bengkak. Namun, saat itu guru pria malah tertawa sembari berkata kepada si anak perempuan: “Itu pukulan cinta.” Dengan penuh amarah si anak perempuan menjawab: “Cinta tidak memukul. Cinta tidak menyakiti. Itu bukan cinta.”

>> Iya... kalau saya masih Wong Fei Hung. Mungkin mimpiku tidak penting tetapi yang penting murid Kristus tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Meskipun kita merasa hebat seperti Wong Fei Hung, kita tidak boleh membela kebenaran dengan melakukan kekerasan dan jangan pernah menyakiti orang lain atas nama cinta. Setuju??? Bagi yang setuju, harap angkat tangan tinggi-tinggi dan dijamin aku tidak melihatnya karena mimpiku lupa bawa kacamata ‘kan.

7. Sakit hati karena merasa ditinggalkan sehingga Dia berteriak: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Markus 15:34) . Ini merupakan ungkapan hati dari seseorang yang ingin bunuh diri. Namun, Yesus telah merasakan semua penderitaan ini agar tidak ada lagi yang bunuh diri.

>> Iya, untunglah Yesus tidak melarikan diri dari kenyataan hidup yang pahit itu. Seandainya Yesus tidak mengalami semua penderitaan tersebut, mungkin aku telah berada di dunia lain karena meminum bxxgxn untuk menghilangkan sakit-sakitku. Namun, Yesus hidup sehingga aku pun masih hidup. Bekas luka di dahiku, bekas luka di tanganku, bekas luka di kakiku, dan semua sakit penyakit yang pernah kualami tidaklah sebesar penderitaan-Nya.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)
>> Memandang salib Yesus ada kekuatan baru, ada kesembuhan, ada pemulihan, ada mujizat, ada damai sejahtera yang melampaui segala akal, beban berat menjadi ringan, dan ada masa depan cerah penuh harapan. Hanya Yesus yang selalu setia di setiap musim kehidupan ini.
Mazmur 126:
Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.