Mendengar Suara Tuhan
Tentu saja
setiap orang memiliki pemikiran berbeda-beda dalam menjawab suara Tuhan. Namun, aku teringat tentang
Israel yang takut akan kedatangan Tuhan.
Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati." (Keluaran 20:19)
Oleh karena itu, aku berdoa: "Tuhan, tolong jangan berbicara secara langsung kepadaku atau menampakkan
diri di depanku karena aku takut."
Selang beberapa waktu kemudian tanpa sengaja aku
menemukan salah satu kakak kuliahku di Facebook. Lantas kulihat bahwa dia terpanggil menjadi pastor
sehingga aku bertanya padanya: "Bagaimana
ko Charles terpanggil? Gimana ceritanya? Apakah seperti Samuel yang terbangun
tiga kali atau seperti Philip Mantofa yang melihat Yesus secara langsung?"
Namun, dia hanya menjawab: "Ceritanya
panjang tetapi tidak sedramatis Samuel."
Hari lepas hari, bulan berganti bulan, di tempat kerja
aku pun bertemu ce Yuli
yang bercerita tentang karunia
berbahasa lidah yang dia dapatkan di bangku kuliah ketika dia meminta kepada
Tuhan. Setelah memperoleh karunia tersebut, sebelum
tidur dia pun berdoa: "Tuhan, aku
ingin bangun pagi untuk bersekutu dengan-Mu. Tolong besok bangunkan aku
pk.04.30 WIB."
Lantas pada jam yang ditentukan ce Yuli mengatakan bahwa dia
dibangunkan dengan suara sangat keras yang memanggil nama kecilnya sehingga dia
terbangun dengan sangat terkejut.
Nah, setelah mendengar kisahnya aku semakin tak ingin
mendengar suara Tuhan secara langsung sehingga aku kembali berdoa: "Tuhan, tolong jangan berbicara secara
langsung kepadaku atau menampakkan diri di depanku karena aku
takut."
Namun,
siapa sangka bahwa Tuhan selalu mempergunakan cara berbeda untuk menghadapi
setiap pribadi. Dia tak pernah menggunakan cara yang sama. Nah, pada akhirnya
aku tidak mendapatkan cerita dramatis dari ko Charles tentang panggilan
Tuhan tetapi kisah baptisku yang
jadi agak dramatis... hahaha... Tuhan sempat membangunkan tidurku
dengan lagu 'Terima Kasih Tuhan' dan
lewat kata-kata yang tegas nan lembut: "Bangun Rully. Ayo bangun." Siapa sangka aku
meresponnya dengan tetap berusaha tidur... hehehe...
Maka dari
itu, Tuhan berbicara kepadaku dengan banyak cara, yakni lewat orang-orang di
sekitarku, khotbah pendeta, lagu rohani, rhema/
firman, dan pastinya juga lewat mimpi. Mungkin mimpi merupakan salah satu
metode yang tepat untuk mendengar pesan atau penghiburan Tuhan, khususnya bagi
orang-orang yang susah bangun tidur...hehehe....
Emang sich ada kalanya kenyataan yang harus kuhadapi
lebih menakutkan daripada mimpi sehingga seringkali ingin tidur melulu. Pada
masa-masa seperti inilah pesan Tuhan lewat mimpi sungguh berarti. Namun,
ketika kenyataan yang menakutkan itu berhasil kulewati, aah... rasanya seperti bermimpi.
“Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.” (Mazmur 126:1)
Kini, jika
kalian ingin mendapatkan mimpi dari Tuhan pula, tonton aja video Before 30 episode 121: Interupsi Ilahi ini.
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.” (Yoel 2:28)
“Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.” (Kisah Para Rasul 2:17)
KAU BAPAKU yang BAIK
ReplyDeleteEngkau Bapa yang mengasihiku, tak Kau pandang bentuk dan rupaku, Engkau mengasihiku dengan sepenuh hati, tak pernah sama s'perti dunia ini.
Engkau Bapa yang mengajariku melewati awan yang kelabu, Kau yang buatku terbang bagaikan rajawali, mengatasi segala pencobaan.
Kau Bapaku yang baik, mengerti bahasa tetesan air mata, tak Kau biarkan ku berjalan sendirian s'bab Kau Bapaku yang baik.
Kau Bapaku yang baik, mengerti bahasa tetesan air mata, tak Kau biarkan ku berjalan sendirian, s'bab Kau Bapaku yang baik, Engkau sungguh baik.
(http://youtu.be/GY_MMJzIKsE)