Sunday, October 26, 2025

Semuanya Mungkin ~ Ps. Juan Mogi

All Things are Possible
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Oktober 2025

3. Iman membawa jawaban doa.

Markus 11:24 (TB) Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Mujizat juga dialami oleh Bartimeus, seorang pengemis yang buta. Jika harus memilih, pilih miskin atau buta? Jika miskin, tetapi bisa melihat, tentu masih bisa bekerja. Jika buta, tetapi kaya, seperti beberapa penyanyi rohani, tentu tidak masalah. Namun, Bartimeus tidak punya pengharapan. Dia bukan hanya miskin, tetapi juga buta. Namun, ketika Yesus lewat, dia beriman bahwa Yesus akan menyembuhkannya. Maka, terjadilah sesuai imannya.

Ketika harus membangun gereja dengan biaya ratusan juta, tentu saja pusing jika tak ada uangnya. Namun, jika Tuhan memberikan visi, tentulah dia menyediakan provisi. Ada sepasang suami isteri dari gereja lain yang tiba-tiba ingin bertemu dengan pak Juan. Setelah melihat khotbah pak Juan di Youtube, Tuhan menggerakkan mereka untuk bertanya kepada pak Juan, "Apa yang bisa kami bantu?"

Pak Juan balik bertanya, "Bantuan apa yang mau diberikan, tenaga, pikiran, atau uang?" Mereka mengatakan bahwa mereka akan membantu keuangan. Jadi, pak Juan menjelaskan kebutuhannya mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mereka pun bersedia memberikan bantuan keuangan yang besar.

4. Iman memberi kemampuan untuk mengatasi tantangan. Iman akan membawa kemenangan sehingga kita bisa mengalahkan dunia. Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Di dalam tubuh ada panca indera, seperti mata dan telinga yang bisa membuat kita memiliki keinginan daging.

Galatia 5:19-21 (TB) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Iman terletak di dalam hati manusia. Hati ini merupakan gabungan jiwa dan roh. Untuk mengalahkan godaan dunia, iman harus diperbesar. Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Jika godaan dunia muncul tiap hari, seharusnya kita juga membaca firman tiap hari.

Jika ada wanita cantik, apa pria tidak melihatnya? Jika tidak melihatnya, pasti katarak. Tentu saja pria akan melihatnya, tetapi ingatkan dirimu jika kamu sudah menikah. Kita tidak bisa hanya beribadah sebulan sekali lalu berkata kepada wanita cantik yang lewat, "Jangan lewat sini tiap hari, tetapi lewatlah sebulan sekali karena aku hanya beribadah sebulan sekali." Tidak bisa.

Jika wanita ke mall untuk membeli susu lalu melihat tas, apa tidak tertarik untuk membelinya? Kemungkinan besar akan pulang sambil membawa tas pula. Godaan dunia membuat kita iri dan gengsi sehingga ingin membeli semua baju bermerk. Padahal, sebenarnya semua baju memiliki merk, hanya merknya saja yang berbeda-beda.

5. Iman menyenangkan Tuhan.

Lukas 18:8 (TB) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Setelah ujian sekolah, pasti ada libur. Setelah libur, ada kenaikan kelas. Jika ingin memperoleh kemenangan, pasti ada tantangan. Jika ada tekanan, pasti akan ada kenaikan. Jika ada jalan buntu, pasti akan ada terobosan. Jika saat ini ada di zona nyaman, pasti akan ada kegerakan.

Tuhan kita hidup dan Dia mau kita bergerak sebagai saksi-Nya. Jangan takut dan khawatir karena Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi kita. Sehelai bulu pun tak akan terjatuh tanpa seizin-Nya. Namun, untuk orang botak, nanti pak Juan tanya Tuhan dulu mengapa Dia izinkan hal itu terjadi.

Pak Jusuf sudah seperti papa pak Juan. Jika dia bertanya kepada pak Juan, "Saya mau dibelikan apa?" lalu pak Juan jawab, "mangga", dia pasti membelikannya untuk pak Juan pada tanggal yang ditentukan. Jika pak Juan mengingatkan dia lagi, mungkin pak Jusuf mulai marah karena pak Juan terkesan meragukannya, "Iya, nanti saya belikan beserta pohonnya." Nah, seringkali kita pun bersikap demikian kepada Tuhan. Ketika Tuhan menjanjikan sesuatu, kita meragukan-Nya dan terus mengingatkan Dia.

Jika anak pak Juan menangis karena khawatir pak Juan tidak bisa bayar uang sekolah atau khawatir besok tidak bisa makan atau khawatir tidak bisa hidup saat liburan tiga minggu di luar kota, tentu pak Juan akan tersinggung. Demikian pula Bapa kita di surga juga akan kecewa jika kita mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu. Ada yang khawatir anaknya akan LGBT padahal dia belum menikah dan belum punya anak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Percaya saja kepada Tuhan.

TUHAN yang BESAR
Kuhidup kar’na percaya. Kau yang berjanji setia. Pengharapanku s’lalu ada di dalam-Mu.
Ku tidak akan menyerah meski dalam kesesakan. S’luruh hidupku dalam genggaman-Mu.
Aku punya Tuhan yang besar yang t’lah berjanji dan sanggup menggenapi.
Imanku bersepakat percaya kuasa-Nya. Kut’rima s’karang, kemenangan dari-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.