Sunday, October 26, 2025

All Things are Possible ~ Ps. Juan Mogi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Oktober 2025

Semua hal mungkin terjadi jika kita memiliki iman. Iman, harapan, dan kasih penting bagi kita, tetapi yang terbesar di antaranya adalah kasih. Tak ada gunanya kita bisa berbagai macam bahasa jika tidak memiliki kasih.

Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Ketika berada di Amerika, pak Juan tinggal di hotel Hilton, Manhattan. Lokasinya tak jauh dari tempat Trump, tetapi dia tidak mengenalnya sehingga tidak mungkin menemuinya. Kita tidak bisa menemui presiden sewaktu-waktu karena harus izin ajudannya dulu. Kita tidak bisa bertanya, "Apa pak Prabowo senggang dan bisa diajak makan pecel?" Namun, kita bisa menemui Presiden dari segala presiden setiap saat. Tuhan selalu hadir untuk kita.

Ketika pak Juan menunggu jemputan di dekat hotel itu, dia diminta berjalan. Rupanya ada yang membuat foto candid dirinya. Lalu pada saat dia tiba di Jakarta, seseorang memberikan berita tentang penembakan yang terjadi di sana. Mengapa penembakan itu tidak terjadi sehari sebelumnya? Itu karena ada hamba Kerajaan Allah yang sedang menunggu jemputan di sana. Lihatlah Tuhan begitu memperhatikan keselamatan kita. Jika hari ini kita masih bisa bernapas, ini bukti kehadiran Tuhan.

Ibrani 11:6 (TB) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Upah dari Tuhan tak selalu berupa uang. Keselamatan pun upah dari-Nya yang seringkali tidak kita sadari karena kita terlalu berfokus pada uang. Daripada mengejar uang, milikilah iman sehingga berkat akan mengejarmu.

Mengapa kita harus beriman?

1. Iman membawa keselamatan.

Efesus 2:8-9 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Jika kita diselamatkan, tentulah Tuhan punya rencana besar agar kita juga menyelamatkan orang lain. Apa anakmu yakin jika dia akan masuk surga tanpa registrasi ulang setelah meninggal nanti? Jika anakmu belum yakin, kamu harus menjelaskannya sampai dia yakin. Anak pak Juan yakin jika dia akan masuk surga karena dia percaya Yesus dan Yesus ada di dalam hatinya. Ketika mendengar pernyataan anaknya, pak Juan merasa senang, jauh lebih senang daripada saat bertanya, "Berapa nilai ulanganmu?"

Pernah melihat orang kaya yang sombong? Kasihan ya? Namun, masih wajar jika orang kaya sombong. Bagaimana jika ada orang miskin sombong? Ini menyedihkan. Di Alkitab ada cerita tentang orang kaya dan orang miskin bernama Lazarus. Keduanya meninggal. Lazarus masuk surga dan orang kaya masuk neraka. Di neraka orang kaya kepanasan, tetapi tidak mati.

Lukas 16:24 (TB) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Namun, Abraham tidak bisa memberikannya karena ada jarak yang jauh di antara mereka. Sekalipun punya jet pribadi, orang kaya juga tidak bisa ke tempat Lazarus. Maka, orang kaya meminta agar Lazarus memberitahu kelima saudaranya di dunia sehingga nanti mereka tidak perlu menderita di neraka bersamanya.

Lukas 16:29 (TB) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Jika ada orang mati datang ke rumah orang kaya itu, mungkin saja saudara orang kaya itu langsung mati karena serangan jantung. Hal ini tidak bisa dipikirkan oleh orang kaya. Jadi, sebagai orang yang masih hidup, kitalah yang seharusnya bersaksi kepada orang-orang di sekitar kita yang belum mengenal Tuhan.

2. Iman membawa mujizat. Ada seorang anak kerasukan setan dan murid-murid Yesus tidak bisa mengatasinya. Roh jahat membanting-banting anak itu, padahal ketika dibanting saat judo atau sumo sekali saja, pasti sakit. Lalu Yesus menegur para murid atas ketidakpercayaan mereka. Yesus juga menegur ayah anak itu. Semuanya mungkin bagi orang percaya. Mujizat bisa terjadi jika kita percaya.

Markus 9:23-24 (TB) Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

 Semuanya Mungkin

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.