Sunday, October 12, 2025

Rahasia Hidup dalam Otoritas Allah ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Oktober 2025

Menurut Teori Kepadatan Penduduk (Doomsday Clock): Jam Kiamat, yang diprakarsai oleh para ilmuwan, menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran. Tahun 2025, jam ini ditetapkan pada 89 detik sebelum tengah malam karena peningkatan ancaman global dari senjata nuklir, krisis iklim, AI, dan konflik.

2026 sebentar lagi. Mungkinkah kiamat akan terjadi pada tahun depan? Jika kita hidup dalam otoritas Allah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Otoritas adalah hak yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menggunakan kuasa-Nya.

Matius 28:18 (TB) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Ketika kita hidup di bawah otoritas Allah, kita akan mematuhi perintah-Nya dan tidak mempedulikan pengakuan manusia. Otoritas ini akan diberikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang berhati besar, bukan berkepala besar. Daniel sempat hidup pada zaman yang sangat kacau ketika bangsanya dibuang ke Babel. Saat itu seperti menjelang hari kiamat. Namun, Daniel tetap kuat karena dia hidup dalam otoritas Allah.

Daniel artinya Tuhan adalah hakimku. Namun, raja Babel mengubah namanya menjadi Beltsazar yang berarti aku adalah yang utama bagi dewa Bel. Bel bukan lonceng, tetapi merupakan dewa tertinggi di Babel.

Rahasia Hidup dalam Otoritas Allah:

1. Purpose (Tujuan): dari awal Daniel mengetahui tujuan hidup dia apa dan untuk siapa.

Daniel 1:8 (TB) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Berketetapan artinya tidak bergantung pada situasi dan kondisi. Dia tahu bahwa dia hidup bagi Allah sehingga dia tunduk pada Allah.

2. Prayer (Berdoa): Daniel selalu berdoa secara rutin. Ketika dia berdoa, malaikat tertinggi, yaitu Gabriel mendatanginya. Jika kita berdoa, Tuhan juga bisa mengutus malaikatnya untuk menjawab doa kita.

Daniel 9:21 (TB) sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.

3. Perseverance (Ketekunan): Daniel tetap mengikuti Tuhan dalam masa sulit sekalipun dia bisa hidup lebih nyaman jika tidak mengikuti Tuhan. Ketekunan berbeda dengan kegigihan. Sekalipun sama-sama tidak menyerah, ketekunan itu tidak ngotot, sedangkan kegigihan itu ngotot.

Ketekunan berkaitan dengan kesetiaan. Tuhan tidak bisa memberikan otoritas-Nya kepada orang yang tidak setia. Jika mau mudah, Daniel hanya perlu menahan diri untuk tidak berdoa selama 30 hari dan menyembah patung raja. Namun, dia tidak mau sehingga dibuang ke gua singa.

Daniel 6:17 (TB) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"

Tentu tidak ada yang mau masuk ke dalam gua singa dengan sukarela. Namun, kadang kala kita harus berada dalam momen seperti gua singa ini. Dengan cara ini kita bisa melihat Tuhan menolong dan memulihkan kita.

PERTOLONGAN-MU
Hatiku tenang berada dekat-Mu, Kaulah jawaban hidupku. Hatiku tenang berada dekat-Mu, Kau yang p’lihara hidupku.
Chorus 1: Pertolongan-Mu begitu ajaib. Kau t’lah memikat hatiku. Di saat aku tak sanggup lagi, di situ tangan-Mu bekerja.
Chorus 2: Pertolongan-Mu begitu ajaib. Kau t’lah memikat hatiku. Kini mataku tertuju pada-Mu. Kurasakan kasih-Mu Tuhan.

Pengakuan Manusia

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.