Sunday, September 7, 2025

Tidur yang Ideal

Situasi Idealnya Tidak Sama
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Sept 2025

Beberapa hari ini seharusnya aku juga tidak bisa tidur nyenyak. Para tukang borongan yang berada di rumah sebelah sedang sibuk bekerja membongkar keramik hingga larut malam. Denting palu pun bersahut-sahutan. Namun, aku enggan ribut dengan para pejuang kehidupan itu. Mereka pasti dikejar target penyelesaian renovasi rumah sehingga terpaksa lembur.

Jadi, aku abaikan kegaduhan tersebut dan memejamkan mata lalu berkata dalam hati, "Aku mengantuk dan lelah. Aku mau tidur. Selamat malam, Bapa." Tidur deh sampai pagi lalu aku bermimpi sedang berjalan sambil menggandeng pria bermata kosong (yang terlihat pada mimpi malam sebelumnya). Kutuntun dia berjalan keluar dari kegelapan.

Ya, begitulah tugas anak-anak terang, yaitu mendampingi orang yang berada dalam kegelapan lalu menuntunnya keluar dari kegelapan itu. Wah… bangun deh dari tidur. Kalau mau mewujudkan mimpi, ya harus bangun dulu… wkwwkw…

Mama berkata, "Kamu tidak dengar tukang sebelah bekerja sampai jam satu pagi? Mama sampai tak bisa tidur." Jawabku, "Aku tidak dengar lagi ketika sudah tidur." Hehehe... mama sih masih bisa tidur siang karena berada di rumah.

Namun, sejak memasuki usia kerja, mana bisa kita tidur siang? Padahal, sewaktu kecil kita paling tidak suka tidur siang. Eh, sekarang jam tidur siang sudah nyaris tiada. Jadi, waktu tidur malam tuh sangat berarti. Masa mau diambil pula oleh penguasa kegelapan? Enak aja.

Kolose 1:13 (TB) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Kalau tidak bisa tidur karena gangguan di luar sana, ya berdoa saja. Sekalipun doa tidak mengubah situasi di sekitarku, setidaknya doa cukup ampuh untuk 'menutup' panca inderaku dari segala gangguan tidur... hahaha...

Nah, tadi malam mimpinya sudah cerah. Aku melihat Ps. Philip Mantofa berlari mendatangiku sambil tersenyum hanya untuk berkata, “Kamu anggota gereja juga. Lihatlah teman-temanmu sudah menikah dan mempunyai anak.” Aku pun tertegun dan hanya berkata dalam hati, “So what gitu loh?” Lalu aku bangun dan bersiap ke gereja. Ealah.. khotbah di gereja hari ini ternyata tentang pesta pernikahan pak Sam serta kisah cinta Rut yang tidak ideal. So what gitu loh? I just wanna thank You Lord.

THANK YOU LORD - Don Moen
Intro: Bible says it's a good thing to give thanks to the Lord, amen.
Verse 1: I come before You today and there's just one thing that I want to say, "Thank You Lord". "Thank You Lord for all You've given to me, For all the blessings I can not see. Thank You Lord. Thank You Lord."
Chorus: With a grateful heart, with a song of praise, with an outstreched arm, I will bless Your name. Thank You Lord. I just wanna thank You Lord. Thank You Lord. I just wanna thank You Lord. Thank You Lord.
Verse 2: For all You've done in my life, You took my darkness and gave me your light. Thank You Lord.Thank You Lord. You took my sin and my shame. You took my sickness and healed all my pain. Thank You Lord. Thank You Lord.
Oh we thank You, oh we thank You Lord. Lift Your voice, thank You Lord. All You've done in our live we just wanna say thank You Lord. Oh thank You Lord, thank You Lord.
Yes we do, oh we wanna say thank You Lord. Yes thank You Lord. Thank You Lord, thank You Lord, thank You Lord. Thank You Lord, thank You Lord, thank You Lord

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.