Sunday, September 21, 2025

Pembaharuan Pikiran ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Sept 2025

Selain memperhatikan hati, pikiran pun harus diperhatikan. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan. Kita hanya bisa maju sebatas pikiran kita. Jika berpikir tidak bisa, kita pun tidak akan bisa.

Namun, tidaklah mudah mengubah cara berpikir orang-orang yang sudah berusia 50 tahun ke atas. Makin tua, pikiran seseorang makin sulit diubah. Kalau masih muda, pikiran masih mudah diubah. Ini sebabnya generasi muda susah cocok dengan orang-orang tua.

Orang yang telah lama berada di luar negeri juga akan susah beradaptasi kembali dengan orang-orang di Indonesia karena pikirannya sudah berubah. Maka, perhatikanlah hal-hal yang masuk ke dalam pikiran kita.

Dulu di bidang komputer kita mengenal istilah GIGO (garbage in garbage out), yang berarti kalau input atau masukannya sampah, keluarnya juga sampah. Semua yang masuk ke dalam pikiran akan kita proses. Setelah kita menyetujui pemikiran tersebut, itulah yang akan kita keluarkan.

Amsal 23:7 (TB) Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.

Versi TB mungkin kurang jelas, tetapi versi KJV menyatakan dengan jelas bahwa apa yang dipikirkan oleh seseorang di dalam hatinya, begitulah dia.

Amsal 23:7 (KJV) "For as he thinketh in his heart, so is he: Eat and drink, saith he to thee; but his heart is not with thee."

Dari 12 orang pengintai di tanah Kanaan, 10 orang berpikir bahwa musuhnya terlalu kuat dan mereka seperti belalang. Padahal, pikiran belum tentu sesuai realitas yang ada. Pikiran adalah persepsi dan harapan yang kita yakini.

Efesus 4:28 (TB) Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Jika seorang pencuri berubah menjadi seorang pemberi, berarti dia telah mengalami pembaharuan pikiran. Jika kita memiliki masalah keuangan, seharusnya kita tidak khawatir karena berpikir bahwa kita masih mempunyai Tuhan.

Maka, penting sekali bagi kita untuk merenungkan firman Tuhan, bukan hanya mendengarnya. Ketika kita merenungkan firman siang dan malam, pikiran kita akan diperbarui agar makin selaras dengan pikiran Kristus.

Semula Gideon bersembunyi dari musuh. Lalu malaikat Tuhan mendatanginya dan berkata, "Kamu adalah pahlawan yang gagah berani". Maka, pikirannya berubah dan dia berani berperang.

Ketika Kaleb berumur 85 tahun, dia berpikir bahwa dirinya masih seperti orang yang berusia 40 tahun. Padahal, kebanyakan orang akan berpikir bahwa 85 tahun itu sudah tua. Jika kita berpikir bahwa kita sudah tua, itulah yang terjadi. Namun, Kaleb masih kuat hingga umur 85 tahun karena pikirannya yang positif.

Filipi 4:8 (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

KUMENANG
Nanana nanana... nanana nanana
Nanana nanana... uooo yee.
Verse (2X): Bangkitlah dan perkatakan berkat atas hidup yang dib'rikan-Nya. Dengan pasti, dengan iman nyatakan kekuatan-Nya, kedashyatan-Nya di hidupku.
Pre-Chorus: Imanku berkata, "Tuhanku hebat." Yesusku berkata, "Kukuat melangkah bersama Dia."
Chorus: Kumemuji, kubersorak, ku mengangkat tinggi panji-Nya, panji kemenangan-Nya. Kubernyanyi, kubersorak, kumengangkat tinggi panji-Nya, panji kemenangan-Nya, kumenang.
Ending: Kumenang. Kumenang.

(Tadi pagi penulis dibangunkan dengan refrain Kumenang tersebut. Karena nadanya kurang cocok untuk suara Alto, di gereja tiba-tiba teringat lagu serupa yang nadanya lebih ringan dan liriknya juga singkat. 😄 Jadi, sekalipun belum menang, mari bernyanyi dan bersorak saja karena Roh Kudus selalu tahu masa depan.)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.