Sunday, June 1, 2025

The Heaven Stories ~ Ps. Arman Harijanto

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Juni 2025

Ada suatu penelitian yang menemukan bahwa beberapa orang bisa hidup sehat sampai 90 tahun karena mereka tidak terisolasi. Mereka selalu berbagi cerita dengan orang lain. Untuk memiliki keluarga yang sehat, kita juga perlu berbagi cerita tentang sorga kepada anggota keluarga kita.

Mazmur 78:4 (TB) kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.

Hal-hal yang perlu kita ceritakan kepada anak-anak adalah:
* Puji-pujian kepada Tuhan atau ucapan syukur kita kepada-Nya.
* Kekuatan Tuhan yang kita alami di dalam hidup kita.
* Perbuatan-perbuatan ajaib-Nya.

Di Jakarta ada seorang pria yang tuna tungu, tuna wicara, dan tuna aksara. Meskipun demikian, keterbatasannya ini tidak menghalangi dia untuk bercerita. Dia terlahir normal, tetapi pada usia dua tahun dia tidak sengaja menembak telinga kanannya. Dia pun dilarikan ke rumah sakit, tetapi dokter justru mengobati telinga kirinya.

Karena malapraktik ini, kedua telinganya tak bisa mendengar. Dia pun bercerita bahwa dia bermimpi melihat Yesus sedang menggandeng tangannya. Jadi, sekarang dia menjadi berkat bagi orang lain lewat ceritanya. Jika dia bisa, kalian yang normal juga pasti bisa bercerita.

Agar bisa memiliki healthy home (keluarga sehat), kita harus:

1. Taat. 10 perintah Allah adalah perintah, bukan undangan. Jika diundang makan, kita boleh datang atau tidak datang. Namun, jika mendapat surat panggilan dari kejaksaan, kita harus datang. Jika tidak datang, biasanya akan disurati lagi untuk kedua kalinya. Jika tetap tidak datang, tentu akan dijemput paksa karena sifatnya perintah. Nah, 10 perintah Allah juga bersifat perintah seperti ini.

Mazmur 78:7 (TB) supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;

Kita harus menceritakan perbuatan Tuhan kepada anak-anak (selagi masih muda) agar mereka bisa percaya dan taat kepada Tuhan. Jika ada orang dewasa yang salah jalan, kemungkinan besar karena mereka tidak dididik dengan benar selagi masih muda.

Amsal 22:6 (TB) Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Namun, bagaimana jika anak sudah dewasa sehingga tidak bisa dididik lagi? Bertobatlah dan miliki anak lagi... xixixi... Selama kita masih hidup, tidak ada kata terlambat untuk memulai cerita bersama Tuhan karena Dia sanggup memulihkan setiap keluarga.

Lukas 6:47-49 (TB) Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya --Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan; ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

2. Tekun. Ini bukan hal yang mudah dilakukan sehingga nomer pertama adalah taat. Jika sudah bisa taat, selanjutnya kita harus tekun. Tugas utama orang tua adalah mengajarkan firman Tuhan di rumah. Jadi, tidak seharusnya tugas ini hanya diserahkan pada guru sekolah minggu.

Ulangan 6:7 (TB) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Firman adalah pelita yang akan menuntun kita langkah demi langkah karena cahayanya hanya sekitar semeter. Namun, beberapa orang ingin melakukan hal besar karena ingin langsung berdampak besar. Padahal, hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten justru akan memberikan dampak yang jauh lebih besar.

Ada sepasang suami istri yang tidak terlahir dalam keluarga Kristen. Namun, setelah menjadi Kristen, mereka senantiasa memiliki kerinduan untuk belajar melakukan firman. Maka, tiap kali pak Arman ke Palembang, dia bukan hanya diminta membantu di kantornya, tetapi dia juga diminta menginap di rumahnya. Jika diundang oleh keluarga lain, biasanya pak Arman akan menginap di hotel.

Lantas pak Arman menanyakan alasannya. Ternyata mereka juga ingin belajar cara mendidik anak sesuai firman. Jadi, pak Arman turut menyaksikan pertumbuhan kedua anak mereka dari kecil. Setiap pagi pak Arman juga diminta menemaninya mengantar anak ke sekolah. Sepanjang perjalanan sekitar 15 menit mereka selalu menyanyikan sekitar 3 lagu rohani. Rupanya dengan cara ini mereka mengajarkan puji-pujian kepada Tuhan. Jika tidak dilakukan di pagi hari, mereka belum tentu memiliki waktu di jam-jam lain.

AKU MENGASIHI ENGKAU YESUS
Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap hatiku. Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap jiwaku.
Kurenungkan Firman-Mu siang dan malam. Kupegang p'rintah-Mu dan kulakukan.
Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku, Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.