Catatan Ibadah ke-1 Minggu 1 Juni 2025
Ada suatu penelitian yang menemukan bahwa
beberapa orang bisa hidup sehat sampai 90 tahun karena mereka tidak terisolasi.
Mereka selalu berbagi cerita dengan orang lain. Untuk memiliki keluarga yang
sehat, kita juga perlu berbagi cerita tentang sorga kepada anggota keluarga
kita.
Mazmur 78:4 (TB)
kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan
kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
Hal-hal yang perlu kita ceritakan kepada
anak-anak adalah:
* Puji-pujian kepada Tuhan atau ucapan syukur kita
kepada-Nya.
* Kekuatan Tuhan yang kita alami di dalam hidup kita.
* Perbuatan-perbuatan ajaib-Nya.
Di Jakarta ada seorang pria yang tuna tungu, tuna wicara, dan tuna aksara. Meskipun demikian, keterbatasannya ini tidak menghalangi dia untuk bercerita. Dia terlahir normal, tetapi pada usia dua tahun dia tidak sengaja menembak telinga kanannya. Dia pun dilarikan ke rumah sakit, tetapi dokter justru mengobati telinga kirinya.
Karena malapraktik ini, kedua telinganya
tak bisa mendengar. Dia pun bercerita bahwa dia bermimpi melihat Yesus sedang
menggandeng tangannya. Jadi, sekarang dia menjadi berkat bagi orang lain lewat
ceritanya. Jika dia bisa, kalian yang normal juga pasti bisa bercerita.
Agar bisa memiliki healthy home
(keluarga sehat), kita harus:
1. Taat. 10 perintah Allah adalah
perintah, bukan undangan. Jika diundang makan, kita boleh datang atau tidak
datang. Namun, jika mendapat surat panggilan dari kejaksaan, kita harus datang.
Jika tidak datang, biasanya akan disurati lagi untuk kedua kalinya. Jika tetap
tidak datang, tentu akan dijemput paksa karena sifatnya perintah. Nah, 10
perintah Allah juga bersifat perintah seperti ini.
Mazmur 78:7 (TB) supaya
mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan
Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;
Kita harus menceritakan perbuatan Tuhan
kepada anak-anak (selagi masih muda) agar mereka bisa percaya dan taat kepada
Tuhan. Jika ada orang dewasa yang salah jalan, kemungkinan besar karena mereka
tidak dididik dengan benar selagi masih muda.
Amsal 22:6 (TB)
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun
ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Namun, bagaimana jika anak sudah dewasa
sehingga tidak bisa dididik lagi? Bertobatlah dan miliki anak lagi... xixixi...
Selama kita masih hidup, tidak ada kata terlambat untuk memulai cerita bersama
Tuhan karena Dia sanggup memulihkan setiap keluarga.
Lukas 6:47-49 (TB) Setiap
orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya
--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan; ia sama dengan
seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan
dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu,
rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan
tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia
sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika
banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
2. Tekun. Ini bukan hal yang mudah dilakukan sehingga nomer pertama adalah taat. Jika sudah bisa taat, selanjutnya kita harus tekun. Tugas utama orang tua adalah mengajarkan firman Tuhan di rumah. Jadi, tidak seharusnya tugas ini hanya diserahkan pada guru sekolah minggu.
Ulangan 6:7 (TB)
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Firman adalah pelita yang akan menuntun
kita langkah demi langkah karena cahayanya hanya sekitar semeter. Namun,
beberapa orang ingin melakukan hal besar karena ingin langsung berdampak besar.
Padahal, hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten justru akan memberikan
dampak yang jauh lebih besar.
Ada sepasang suami istri yang tidak
terlahir dalam keluarga Kristen. Namun, setelah menjadi Kristen, mereka
senantiasa memiliki kerinduan untuk belajar melakukan firman. Maka, tiap
kali pak Arman ke Palembang, dia bukan hanya diminta membantu di kantornya,
tetapi dia juga diminta menginap di rumahnya. Jika diundang oleh keluarga lain,
biasanya pak Arman akan menginap di hotel.
Lantas pak Arman menanyakan alasannya.
Ternyata mereka juga ingin belajar cara mendidik anak sesuai firman. Jadi, pak
Arman turut menyaksikan pertumbuhan kedua anak mereka dari kecil. Setiap pagi
pak Arman juga diminta menemaninya mengantar anak ke sekolah. Sepanjang
perjalanan sekitar 15 menit mereka selalu menyanyikan sekitar 3 lagu
rohani. Rupanya dengan cara ini mereka mengajarkan puji-pujian kepada Tuhan.
Jika tidak dilakukan di pagi hari, mereka belum tentu memiliki waktu di jam-jam
lain.
AKU MENGASIHI ENGKAU YESUS
Aku mengasihi Engkau Yesus
dengan segenap hatiku. Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap jiwaku.
Kurenungkan Firman-Mu siang dan malam. Kupegang p'rintah-Mu dan kulakukan.
Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku, Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu.
0 komentar:
Post a Comment