Catatan Ibadah Kenaikan Yesus Kristus ke-1 Kamis 29 Mei 2025
Matius 28:16 (TB) Dan
kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka.
Ada makna tersembunyi dari ayat tersebut. Mengapa Yesus meminta para murid ke Galilea? Semasa hidup-Nya sebagai manusia, Yesus melakukan banyak pelayanan di tempat yang indah ini. Hingga sekarang Galilea merupakan tempat yang sangat indah. Galilea berasal dari kata Galal, yang artinya adalah digulingkan. Di tempat ini Yesus memanggil murid-murid-Nya. Mereka pun digulingkan sebelum melakukan pelayanan. Jadi, Yesus membawa para murid ke tempat ini untuk mengenang momen pertama tersebut.
Tempat merupakan suatu hal yang penting.
Seringkali hubungan suami istri kembali membaik setelah mereka mengulang
kembali momen awal kebersamaan mereka di tempat pertama mereka bertemu.
Sesederhana itu. Namun, anak zaman sekarang cukup memprihatinkan karena ingin
serba instan. Mereka tidak menyukai proses sehingga tidak memahami makna pengorbanan.
Mungkin saat ini kita pun berada pada suatu momen galau atau burnout atau mempertanyakan keadaan kita saat ini. Mungkin kita bertanya-tanya apakah kita berada di tempat yang tepat? Ingatlah kembali pada kasih mula-mula. Ingatlah ketika kita masih sangat bersemangat ke gereja hingga mungkin sampai tidur di gereja. Dengan mengingat momen itu, kita bisa disegarkan lagi.
Pak Antoni pernah mengajak anaknya untuk ke
rumah sakit tempatnya dilahirkan. Dia masih ingat nomer kamarnya 141 dan
dia meminta izin ke pihak rumah sakit untuk melihatnya. Dia memberitahu
anaknya, "Dulu kamu dilahirkan di sini." Lalu dia juga mengenalkan
anaknya dengan dokter yang telah membantu kelahirannya.
Tentu saja dokter tidak mengingat mereka
karena dokter telah membantu banyak orang yang melahirkan. Namun, dia
meminta anaknya berterima kasih kepadanya. Dia pun membawakan beberapa
oleh-oleh khas Surabaya untuk dokter anaknya. Dengan cara ini pak Antoni
mengajari anaknya untuk berterima kasih.
Yohanes 21:17a (TB) Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?"
Ketika Petrus melakukan kesalahan, Tuhan
memulihkan hatinya di dekat danau Galilea karena tempat ini merupakan tempat
perjumpaan pertama mereka. Pada usia 20 tahun pak Antoni berada di sekolah misi
yang ada di Bali. Dia merasa tertekan karena keadaan di sana tak sesuai
ekspektasinya. Di sana dia dijanjikan akan memiliki teman internasional
sehingga dia akan berbicara bahasa Inggris setiap hari.
Namun, suatu hari mereka diajak ke Ubud.
Sekitar sepuluh anak laki-laki merasa senang karena berpikir bahwa mereka akan
bermain di sawah. Rupanya tidak demikian. Mereka diajak pelayanan secara
langsung di peternakan babi milik sekolah. Mereka diminta membersihkan
kandang babi tersebut. Babinya hitam dan besar. Makin besar dan makin hitam
babinya, makin kaya pemiliknya karena babi itu adalah harta kekayaan warga
setempat.
Karena hal itu, pak Antoni makin suka makan
daging babi. Namun, bau kotoran babi, tentu saja jangan ditanya, bau sekali,
hingga pak Antoni bukan hanya menangis dalam hati. Dia benar-benar menangis.
Mereka harus memindahkan babi dan memandikannya pula.
Pak Antoni pun bertanya-tanya, "Apakah
aku berada di tempat yang tepat?" Beberapa saat kemudian mereka diajak
pelayanan di sebuah hotel bintang lima. Pak Antoni diminta menjadi WL (pemimpin
pujian). Namun, dia sudah tidak tertarik karena dia sedang mempertanyakan suatu
hal yang belum dijawab oleh Tuhan.
Ketika pelayanan di hotel, mereka bertemu
banyak bule. Semuanya berbicara dalam bahasa Inggris. Karena ini pelayanan
pertamanya dalam bahasa Inggris, dia berusaha sebaiknya. Ketika dia membuka
mata, dia melihat ratusan orang rebah dan tampak awan memenuhi ruangan tersebut
padahal tidak ada kebakaran. Lalu Tuhan berkata, "Jika kamu bisa pelayanan
di hotel bintang lima, kamu juga harus bisa pelayanan di kandang
babi."
Karena kejadian tersebut, pak Antoni sadar
bahwa Tuhan sedang beracara dengan hatinya. Jika saat ini kalian mempertanyakan
sesuatu dan tidak mengerti, mungkin Tuhan juga sedang beracara dengan hatimu.
Banyak orang ingin langsung pelayanan di mimbar dan terkenal. Namun, Tuhan
lebih suka membereskan hatimu dulu.
HATI S'BAGAI HAMBA
Ku tak membawa apapun juga
saat kudatang ke dunia. Kutinggal semua pada akhirnya saat kukembali ke surga.
Reff: Inilah yang kupunya hati s’bagai hamba yang mau taat dan setia
pada-Mu Bapa. Kemanapun kubawa hati yang menyembah dalam Roh dan kebenaran
sampai s’lamanya.
0 komentar:
Post a Comment