Kuasa Supranatural
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 18 Mei 2025
"Mengapa kamu tidak libur dan pergi
bekerja? Mengapa kamu tidak merayakan Waisak? Orang Kristen selalu beribadah
tiap Minggu dan juga merayakan Natal. Kami selalu membaca Alkitab tiap hari.
Bagaimana dengan Budha?" Tanya seorang wanita kepada atasannya.
"Saya harus
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan karyawan. Perbedaan Budha
dan Kristen tidak perlu diperdebatkan."
Ah, siapa mau yang berdebat? Aku
penasaran aja. Dasar pria sensi. Kamu belum menjawab pertanyaanku. Lebih baik
aku bertanya kepada teman Taiwan lain.
"Mengapa kamu tidak libur? Bukankah di
Taiwan banyak orang beragama Budha?"
"Di sini tidak
ada hari libur terkait agama tertentu dan di sini lebih banyak Taoisme daripada
Budha."
"Oh, di Indonesia ada enam agama
sehingga banyak hari libur terkait agama."
"Jadi, setiap
orang akan mendapatkan libur karena hari raya agama lain."
"Ya, karena dasar negara kami
adalah Pancasila dan poin kesatu berkaitan dengan Tuhan. Bagaimana dengan
dasar negaramu? Kutemukan di Google, dasar negaramu berasal dari Cina, yaitu
kebangsaan, demokrasi, dan mata pencaharian. Karena tidak berkaitan dengan
agama, mungkin ini sebabnya kalian tidak libur pada hari raya agama."
"Ya, menurut
pasal 13 setiap orang memiliki kebebasan beragama. Kebebasan ini berarti setiap
orang bebas untuk percaya atau tidak percaya pada agama tertentu, bebas untuk
berpartisipasi atau tidak berpartisipasi pada kegiatan agama apapun. Jadi, seharusnya
inilah yang menjadi alasan mengapa kami tidak libur pada hari raya agama."
Lantas wanita itu memberitahu pria sensi
tadi, "Aku sudah mencari informasi dari sumber lain mengapa kamu tidak libur.
Ternyata dasar negara Taiwan berbeda dari Indonesia. Di Indonesia ada
Pancasila. Poin kesatu tentang Tuhan, kedua tentang kemanusiaan, ketiga tentang
persatuan, keempat tentang pemerintahan yang mengutamakan rakyat, kelima
tentang keadilan sosial. Jadi, segala sesuatu harus memprioritaskan Tuhan."
"Lalu mengapa
penganut agama xxxxx di Indonesia berperilaku buruk?"
"Karena di Indonesia harus beragama,
beberapa ateis harus pura-pura beragama. Biasanya pribumi ateis akan mengaku
sebagai Islam dan ateis keturunan Cina akan mengaku sebagai Budha. Dulu
aku juga begitu hingga pernah dibaptis secara Taoisme oleh pendeta
Taiwan."
"Oke, aku mengerti. Namun, aku tidak mengerti maksud pernyataanmu bahwa manusia dan hewan berbeda karena manusia diciptakan serupa dengan Tuhan."
Aduh, bagaimana menjelaskannya dengan
bahasa Inggris yang sama-sama terbatas? Aku hanya ingin menjelaskan kepadanya
bahwa hewan tidak mungkin merupakan hasil reinkarnasi dari manusia.
Mengapa tidak menggunakan AI?
Ah iya... mari kita ketik prompt,
"Tolong jelaskan kisah penciptaan manusia menurut pandangan Kristen dan
jelaskan dalam bahasa Mandarin." Tada... mari kita terjemahkan dengan
Google Translate dulu. Oke... terjemahannya sudah sesuai dengan isi Alkitab,
tinggal hapus kalimat awal dan akhir, hapus bintang-bintang yang tidak perlu.
Lalu kita copas untuknya.
"Biar kujelaskan
sedikit tentang pandangan Budha. Kami percaya ada 6 alam yang belum terbebaskan
dan 3 di antaranya adalah alam manusia, alam hewan, dan alam dewa. Namun, sama
dengan yang tercantum di Alkitab, manusia memang unik dan mulia dibandingkan
dengan hewan."
Aduh... ini memuridkan atau dimuridkan
ya? Hahaha... setidaknya dia juga tidak mempercayai teori evolusi Charles
Darwin. Sesungguhnya bukan hanya orang Kristen
yang diutus untuk memuridkan. Orang-orang beragama
lain juga diutus untuk melakukan hal yang sama.
Sebelum meninggalkan Indonesia, seorang
wanita penganut Taoisme juga sempat berpamitan dengan ortu karena dia akan
menjalankan misi di India bersama pasangannya yang menjadi pendeta Tao. Ya, setiap
agama berhak memuridkan orang lain, tetapi keputusan akhir ada di tangan mereka
yang dimuridkan.
Yesaya 50:4 (TB) Tuhan
ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan
aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
MENDENGAR SUARA-MU
Di hadirat-Mu kubersujud,
Menikmati kehadiran-Mu. Kubuka hati saat ini 'tuk mendengar suara-Mu.
Chorus: Firman-Mu Tuhan ya sungguh benar, Menerangi jalanku. Firman-Mu
Tuhan membentuk hidupku. Kubersyukur pada-Mu.
0 komentar:
Post a Comment