Menumbuhkan Benih Kehidupan
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 19 Jan 2025
** Kisah ini hanya fiktif belaka. Jika ada
kesamaan nama, tempat, dan kejadian, ini merupakan pertanda bahwa kesudahan
segala sesuatunya sudah dekat. **
Matius 3:10 (TB) Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Di sebuah
kerajaan kecil yang dikenal dengan nama Amburadul, kehidupan penduduk sering
kali dipenuhi oleh kesenangan duniawi, kebohongan, dan dosa. Kerajaan itu
dipimpin oleh Raja Monkesina, seorang raja yang tidak peduli pada kebenaran. Bersama
dengan para pegawainya, ia terjebak dalam kekuasaan, dosa, dan kebohongan. Raja
dan putranya selalu kumpul kebo dengan pacarnya masing-masing. Memang air cucuran atap jatuhnya
ke pelimbahan juga.
Pesta
rokok dan miras pun menjadi rutinitas wajib dalam setiap pertemuan dengan
tamu-tamunya. Meskipun mereka menerima teguran dari Lotina dan Loriana, raja
dan para pegawainya tetap menolak untuk mendengarkan mereka dan tetap memilih
jalan yang penuh dosa.
Ketika
ditegur, putranya berusaha membenarkan diri dengan menjawab bahwa orang lain
berbuat lebih parah daripada itu. Bahkan, ketika musuh datang menyerang, tanpa
segan-segan dia mengumpankan Lotina dan Loriana ke hadapan musuh.
1 Raja-raja 22:30 (TB) Raja Israel berkata kepada Yosafat: "Aku akan menyamar dan
masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu." Lalu
menyamarlah raja Israel, kemudian masuk ke pertempuran.
Diumpankan
raja rasanya seperti itu. Raja berkamuflase demi menyelamatkan nyawanya
sendiri. Demikianlah kelakuan setiap orang yang mencintai dunia dengan segala
isinya. Mereka selalu takut berbuat benar karena takut kehilangan kenikmatan
dunia. Sementara itu, Lotina dan Loriana berseru kepada Tuhan sehingga mereka
diselamatkan.
Amsal 18:10 (TB) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari
dan ia menjadi selamat.
Perselingkuhan pun marak terjadi di kerajaan itu. Pegawainya suka berkencan dengan suami atau istri orang lain. Ada yang sekadar main mata dan main kata. Namun, ada yang pangku-pangkuan dengan suami orang lain. Bahkan, ada yang berciuman dengan suami orang lain, bergandengan tangan, dan membiarkan pria itu masuk ke dalam kamarnya selama berjam-jam. Mereka pun sering pergi bersama. Raja Monkesina menutup mata terhadap semua hal itu.
Ketika
ditegur Lotina, ada yang mengatakan bahwa dosa itu nikmat. Lalu dia tetap melanjutkan hidup dalam
dosanya. Penyembunyian kebenaran juga dilakukan demi melindungi kepentingan
pribadi. Intimidasi pun dijadikan kebiasaan sehari-hari oleh sekelompok orang. Bahkan,
untuk memperoleh kekuasaan, beberapa orang menggunakan kuasa gelap dengan
bantuan dukun. Pencurian, penggunaan narkoba, dan perjudian online pun terjadi
di sana.
Raja
Monkesina malah memberi mereka semua angin segar. Dia menyebut orang jahat itu
sebagai orang baik dan orang benar disebut tidak baik.
ASTAGA - Ruth Sahanaya
Intro: Begitu banyak rintangan yang harus dihadapi. Lalu mengapa kau
diam saja tak berdaya? Di belia usia, di masa yang paling indah, kau tampak tak
bergairah.
Verse: Sementara yang lainnya duduk seenaknya, seakan
waktu takkan pernah ada akhirnya. Hanya mengejar kepentingan diri sendiri lalu
cuek akan derita sekitarnya.
Chorus: Oh oh astaga. Apa yang sedang terjadi? Oh oh
astaga. Hendak kemana semua ini? Oh astaga
Bridge: Bila kaum muda sudah tak mau lagi peduli, mudah putus asa dan kehilangan
arah
Outro: Astaga (astaga). Oh oh astaga. Astaga. Oh oh
astaga. Astaga. Oh oh astaga (astaga, astaga, astaga)
0 komentar:
Post a Comment