Learn to Trust
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 24 Nov 2024
"Aku tidak bisa berenang." Aku pun membalikkan badan dan melihat seorang tante yang tampak kesal. Rambut hitamnya yang bergelombang tampak tergerai hingga ke bahunya. Dia tampak anggun dengan gaun biru tuanya yang senada dengan warna air kolam yang baru saja kulihat dari balik jendela kaca.
Aku yakin dia sedang
kesal dengan susunan acara yang tertulis di papan pengumuman panitia acara
wisata. Di papan
itu tertulis beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu:
1. bla bla bla ...
2. Melompati batu-batu yang ada di kolam.
3. bla bla bla ...
Karena pengumuman ini, pagi itu aku dan beberapa tante lain segera pergi ke
jendela di samping kolam. Kami melihat beberapa batu dari beton mengapung di atas kolam.
Batu-batu itu berbentuk oval tidak sempurna. Lebarnya setengah meter dan panjangnya satu meter. Ketebalannya mungkin sekitar 20 cm karena bebatuan tersebut tampak kokoh dan tidak bisa terombang-ambing. Namun, belum ada yang berdiri di atasnya sehingga tidak diketahui kekuatannya. Nah, jika melihat susunan bebatuan itu, tentu saja dari satu batu ke batu yang lain, kami harus lompat. Jika gagal, tentu kami akan jatuh ke air.
Maka, kujawab tante itu, "Aku juga tidak bisa berenang." Aku juga tidak suka melompat. Namun, aku tidak khawatir karena sudah kuputuskan, "Aku tidak akan melompatinya jika tidak dilengkapi pelampung dan diawasi oleh penjaga atau pemandu yang bisa berenang."Sebelum
tiba di tempat ini, pada petang hari aku dijemput dengan mobil oleh sepasang om
dan tante. Kami pun tiba di sebuah tempat wisata dan segera berpindah ke mobil
jeep terbuka. Ketika pagi, tiba-tiba kubaca pengumuman tersebut. Tante itu
berjalan pergi sambil tetap berkata-kata kepada beberapa orang lain lagi, "Aku tidak bisa
berenang."
Aku pun berjalan ke arah
sebaliknya untuk keluar dari mimpi buruk. Hehehe... senangnya aku terbangun di kamar
tidurku sendiri. Siapa om dan tante dalam mimpiku itu? Selain dia, ada banyak
tante-tante lain dan tidak kutemukan yang sebaya denganku. Kenapa aku berlibur
dengan tante-tante?
Mustahil
pula ada batu beton mengapung di kolam. Ngapain pula salah satu acaranya
adalah melompati batu-batu di kolam hingga tiba di tengah kolam? Di tengah
kolam tampaknya juga tidak ada apa-apa. Air beriak tanda tak dalam. Nah, itu air kolamnya sangat
tenang. Ini berarti airnya sangat dalam donk. Jika jatuh ke air, aku bisa
tenggelam.
Beberapa
orang mungkin berkata, "Lebih baik kamu belajar berenang karena keberuntungan tidak datang
dua kali."
Namun, aku teringat pada firman Tuhan.
Yesaya 43:2 (TB) Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,
atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api,
engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
"Benar,
keberuntungan memang tidak datang dua kali. Benar sekali, tetapi keberuntungan akan datang berkali-kali." Hehehe... janji Tuhan tidak dibatasi oleh keterbatasan kita. Ini
keyakinanku yang sudah terbukti. Di dalam kelemahan kita, justru kuasa-Nya
terlihat nyata... hahaha...
KAU AJAIB di TEMPAT INI
Saat
kudatang bersujud dalam hadirat-Mu, masuk tempat yang kudus dan memandang
wajah-Mu, anugrah-Mu yang melimpah Kau perlihatkan padaku. Kuhanya dapat
menyembah dan berseru.
Reff
: Kau ajaib di tempat ini, ya Allah. Kau ajaib di tempat ini, Abba Bapa. Kau
layak t'rima pujian, hidupku bagi-Mu. Kau ajaib di tempat ini, ya Allah.
0 komentar:
Post a Comment