Sunday, October 6, 2024

Terbukti Setia ~ Ps. Steven Ngui

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 6 Okt 2024

Amsal 20:6 (TB) Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

Kita tidak perlu mempertanyakan kesetiaan Tuhan karena Dia pasti setia. Namun, apakah kita setia kepada Tuhan? Ada tiga tokoh yang terbukti setia. Mereka bukan pendeta dan hanya manusia biasa. Kita mengenal mereka dalam kisah perapian yang menyala-nyala.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memegang jabatan penting di kerajaan. Semula nama asli mereka adalah Hanaya (Allah Murah Hati), Misael (Allah Tuhanku, dan Azarya (Allah Penolongku). Namun, raja mengubah nama mereka dengan nama dewa-dewanya: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

Di Babel ada 2500 dewa. Raja mengubah nama ketiga orang itu agar setiap hari mereka dipanggil dengan nama baru. Maka, lambat laun diharapkan mereka akan melupakan Tuhan.  Namun, faktanya mereka tetap setia kepada Tuhan. Mereka setia ketika menerima jabatan. Mereka juga mau tetap setia sekalipun harus kehilangan jabatan.

Kesetiaan tidak perlu diucapkan dan bisa terlihat dari perbuatannya. Sebagai kaum minoritas di kerajaan, mereka dimusuhi. Jadi, sekalipun kita hidup benar, akan tetap ada orang yang membenci kita. Namun, jangan membalas kebencian dengan kebencian. Kita harus memberkati. Sekalipun hidup benar, kita tetap akan digosipkan. Hal ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan kesetiaan kita kepada Tuhan.

Daniel 3:12 (TB) Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."

Karena satu kesalahan, mereka bertiga dipanggil oleh raja. Mereka tidak mau menyembah patung raja yang tingginya 27 meter dan lebar 2,7 meter. Karena hanya mereka bertiga yang dipanggil, tentulah saat itu semua orang sudah menyembah patung raja, kecuali mereka. Mereka menyadari bahwa satu keputusan keliru dapat mengubah jalan hidup mereka. Mereka memilih tetap setia kepada Tuhan sekalipun tidak bisa melihat masa depannya.

Saat itu raja sangat berkuasa. Mereka bertiga bisa saja memutuskan untuk berlutut dan menyembah patung raja. Jika mereka mau melakukannya, raja pasti tidak akan marah lagi. Namun, mereka tetap memilih untuk setia kepada Tuhan.

Daniel 3:19 (TB) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.

Suhu perapian itu bukan dikalikan tujuh, tetapi dibuat panas semaksimal mungkin. Alhasil, orang yang hendak memasukkan mereka ke dalam perapian langsung mati. Sementara itu, mereka bertiga dibuang ke dalam perapian dalam keadaan terikat. Jadi, bisa dibayangkan betapa besarnya kemarahan raja saat itu.

Meskipun demikian, tidak ada perdebatan di antara mereka bertiga. Mereka tidak menyesali keputusan mereka dan sama-sama bersedia mati demi Tuhan. Andaikata mereka bertiga mengetahui bahwa Tuhan akan menurunkan hujan untuk memadamkan api, tentu mereka bisa tenang, tetapi mereka tidak tahu.

Jadi, sekalipun harus mati, mereka mau tetap setia. Mereka telah membuktikan kesetiaannya hingga akhir. Kesetiaan ini terlihat bukan hanya di hadapan manusia, tetapi juga di hadapan Tuhan. Maka, Tuhan bersukacita dan menyertai mereka di dalam perapian yang menyala-nyala.

Daniel 3:24-25 (TB) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

Dulu pak Steven juga pernah mengalami banyak masalah. Dia bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya mengalami semua ini padahal saya sudah melayani-Mu?" Saat itu Tuhan diam dan pak Steven memilih untuk tetap setia melayani Tuhan.

Seiring berjalannya waktu dia bisa melewati semuanya dan menyadari bahwa semua ini karena penyertaan Tuhan. Mujizat tidak selalu membebaskan kita dari masalah. Mujizat juga bisa memampukan kita dalam menghadapi masalah.

Mazmur 46:2 (TB) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

Jika Tuhan izinkan kita mengalami suatu masalah dan belum mengizinkan kita keluar dari masalah tersebut, ini berarti Tuhan masih memampukan kita untuk melewatinya.

IMANUEL
Verse 1: Bapa kudatang dan berserah. Kunyatakan Kau yang berkuasa. Dalam gelap Kau Setia. Kau Cahaya Hidupku.
Reff: Kau kuatkan aku bertahan. Kau harapan dalam kesesakan. Kau buktikan kesetiaan-Mu Tuhan. Engkau Allah Imanuel.
Verse 2: Bapa kudatang 'tuk menyembah. Kunyatakan Kau yang bertahta. Dalam lemah Kau sempurna. Kau Cahaya bagiku.
Bridge: Imanuel, Imanuel, Engkau Besertaku. Imanuel, Imanuel, Engkau Allah Besertaku.

Musuh Dalam Tahu

Related Posts:

  • Revolusi Mental ~ Pdt.Leonardo Sjiamsuri Catatan Ibadah ke-3 Minggu 21 Agt 2016 Kita harus memiliki kepedulian terhadap bangsa Indonesia dan terus berkarya bagi kemajuan Indonesia. Untuk itu, kita harus melakukan revolusi mental. Mental merupakan suatu keyakinan… Read More
  • Cara Menjalani Hidup yang Berkualitas ~ Pdt.Leonardo Sjiamsuri Hidup yang Berkualitas Catatan Ibadah ke-4 Minggu 22 Mei 2016 1. Hidup dalam Tujuan Tuhan. Ayub 36:11  Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai ak… Read More
  • On Fire (2) - Pdt.Rubin Adi AbrahamOn Fire Catatan Ibadah ke-3 Minggu 31 Juli 2016 Cara memiliki Roh yang menyala-nyala bagi Tuhan: 1. Kita harus menyadari kehadiran Tuhan. Lukas 24:30-31  Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, menguc… Read More
  • Upah Seorang Atlet (2) ~ Ps.Philip MantofaUpah Seorang Atlet Catatan Ibadah ke-4 Minggu 04 September 2016 (youtu.be/4v2YaZJgVEI) C. Upah Melayani >> Kisah Para Rasul 20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis a… Read More
  • Hubungan Baik dengan Sesama ~ Ps.Sukirno Tarjadi Catatan Ibadah ke-2 Minggu 09 Oktober 2016 Matius 22:36-40 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.