Stronger to Get There
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Okt 2024
Di Alkitab (2 Tawarikh 20:1-30) juga ada raja Yosafat yang mengalami serangan gerombolan. Dia akan diserang oleh tiga suku, yaitu bani Amon, bani Moab, dan suku Meunim dari pegunungan Seir. Yosafat memiliki keahlian dalam strategi perang dan dia selalu menang. Dia juga termasuk raja yang saleh dan selalu mendengarkan suara Tuhan. Sekalipun dia kalah karena kesalahannya sendiri, Tuhan menyelamatkannya.
Biasanya raja Yosafat menang dalam perang satu lawan satu. Untuk menghadapi gerombolan, dia tidak mengetahui caranya sehingga dia meminta nabi Tuhan memberi pengarahan. Lalu dia disarankan untuk menempatkan tim pujian di depan para tentaranya. Saran ini tidak masuk akal karena biasanya barisan paling depan adalah tentara yang paling kuat. Saran dari Tuhan memang tidak selalu masuk akal.
2 Tawarikh 20:21 (TB) Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Sekalipun tidak masuk akal, Yosafat mengikuti perkataan Tuhan untuk rejoice in victory. Jadi, dia menempatkan tim pujian yang membawa gambus dan kecapi (gitar dan drum) di barisan terdepan.
GOD is FOR ME
Your love is stronger than, is stronger than my fear. Your grace is greater than, is greater than my sin. Oh trampled death, where is your sting? Here I declare my victory.
Even when the mountains tremble, Even when the storm comes my way, Even when in the darkest night, You'll never let me go.
Jesus You're my rock and anchor. You're the one who fights my battle. Even in the darkest night, You'll never let me go.
Hallelujah, Hallelujah, Hallelujah, I'm not afraid. God is for me.
2 Tawarikh 20:22 (TB) Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Bani Amon dan bani Moab bersekutu untuk mengalahkan suku Meunim dari Seir. Setelah orang dari Seir mati, bani Amon dan bani Moab juga saling serang hingga mati semua.
2 Tawarikh 20:24 (TB) Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Ketika Yosafat tiba di medan perang, mereka tidak perlu berperang dan hanya menengok lalu melihat semua musuhnya sudah mati. Maka, mereka melakukan penjarahan lebih dari yang bisa mereka bawa. Mereka pun membutuhkan waktu selama tiga hari untuk menjarah dari tiga suku.
2 Tawarikh 20:26 (TB) Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.
Mereka pun pulang dari sana dengan bersukacita. Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita untuk menghadapi tantangan dan merupakan kunci kemenangan. Kemenangan ini hanya bisa didapatkan oleh orang yang mengenal Tuhan, bukan sekadar tahu Tuhan.
1 Tesalonika 5:16 (TB) Bersukacitalah senantiasa.
Kita tidak perlu mengejar kebahagian karena kebahagiaan bukanlah buah Roh. Bahagia berarti kita tersenyum ketika matahari bersinar cerah. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang.
Filipi 4:4 (TB) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Namun, Tuhan menghendaki kita bersukacita dalam segala keadaan. Ini adalah salah satu buah Roh dan yang terbesar adalah Kasih. Sukacita bukan berasal dari diri kita, melainkan dari Tuhan.
Kita bersukacita karena mengenal Tuhan lewat berbagai pengalaman kita di masa lalu. Masa lalu tidak bisa diubah dan hanya menjadi pengalaman. Jika kita bersyukur atas masa lalu, kita bisa bersaksi. Namun, jika ada masa lalu yang kita sesali, perbaikilah di masa kini.
Galatia 5:22-23a (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Pada akhir perjalanan Tuhan menjanjikan masa depan cerah penuh harapan.
0 komentar:
Post a Comment