Bukan untuk Menghakimi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Okt 2024
ZONA NYAMAN - Fourtwnty
Verse 1: Pagi ke pagi ku terjebak di dalam ambisi seperti orang-orang berdasi
yang gila materi. Rasa bosan membukakan jalan mencari peran. Keluarlah dari
zona nyaman.
Chorus: Sembilu yang dulu biarlah berlalu. Bekerja bersama hati, kita ini
insan bukan seekor sapi. Sembilu yang dulu biarlah membiru. Berkarya bersama
hati.
Verse 2: Waktu ke waktu perlahan kurakit egoku, Merangkul orang orang yang
mulai sejiwa denganku. Ke-BM-an membukakan jalan mencari teman. Bergeraklah
dari zona nyaman. (BM = bad mood)
Bridge: Diam dan mati, milik dia yang tak bisa berdiri, berdiri. Diam dan mati,
milik dia yang tak bisa berdiri, berdiri di kakinya sendiri.
Final Chorus: Sembilu yang dulu biarlah berlalu. Bekerja bersama hati,
kita ini insan bukan seekor sapi. Sembilu yang dulu biarlah membiru.
Sembilu yang dulu biarlah membiru. Berkarya bersama hati, kita ini insan bukan
seekor sapi. Tanamkan pesanku agar tak keliru. Bekerja bersama hati.
Tentu saja Putri bukanlah seekor sapi yang
langsung mempercayai mereka setelah diajak makan. Putri hidup bersama hati.
Jadi, kalau ada hal-hal yang tak sesuai dengan hatinya, tentu saja dia tidak
mau mengerjakannya sekalipun makanan tetap diterimanya. Hahaha... rejeki tak
boleh ditolak toh. Namun, makanan tidak bisa membeli kepercayaan.
Sekalipun mereka berkata, "saya mempercayaimu", apa artinya jika hanya di bibir saja? Percaya tuh harus dari hati yang murni, bukan diucapkan karena ada maunya.
Demikian pula ketika kita mengaku percaya kepada
Tuhan. Ini harus tulus dan bukan karena mengincar berkat-Nya. Jika kita mengaku
percaya kepada Tuhan, tetapi masih was-was tidak diberkati oleh-Nya, berarti
ada masalah dengan kepercayaan kita. Hal ini pun menunjukkan bahwa kita belum
benar-benar mempercayai-Nya karena kita belum mengenal pribadi-Nya.
Tanpa pengenalan yang benar,
kepercayaan kita akan sangat rapuh. Alhasil, ketika masalah datang,
iblis bisa menipu kita dengan mudah.
Kemudian Putri menjelaskan bahwa sistem
pengendalian internal yang baik harus memiliki pemisahan fungsi. Pemberi
persetujuan, pencatat data, dan penyimpan barang/ uang harus berbeda orang. Selain
itu, hak dan kewajiban setiap orang harus dibatasi. Satu orang tidak boleh
menangani semua urusan dari hulu hingga hilir.
Intinya, mereka tidak boleh memberi
wewenang penuh kepada Superman atau Wonder Woman dan harus
membangun Super Team. "Jika semua urusan kamu serahkan kepadaku,
aku pun memiliki kesempatan untuk mencurangi keluargamu." Imbuh Putri.
Dengan kata lain, "Jangan bebankan semua tugas kepadaku karena aku ini
insan dan bukan sapi perah... hehehe..."
Pangeran Ingkari hanya terdiam seribu bahasa padahal sebelumnya dia berjanji
akan menjawabnya. Ah, lagi-lagi ingkar janji seperti biasanya. Putri
hanya bisa bertanya lagi, "Mengapa tidak belajar dari masa lalu?" Orang
yang tidak bisa memetik pelajaran dari kesalahan masa lalu akan cenderung
mengulangi kesalahan yang sama.
Filsuf Spanyol George Santayana, “Mereka yang tidak dapat mengingat masa lalu ditakdirkan untuk mengulanginya.”
0 komentar:
Post a Comment