Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Sept 2024
Matius 4:18-19 (TB) Dan
ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang
bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka
sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata
kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia."
Jika kita murid Yesus, tentu kita akan
melakukan yang Yesus lakukan, yaitu menjadi penjala manusia. Pak Leo
diselamatkan karena ada orang yang menjalanya. Orang itu selalu memberinya
traktat, tetapi agar tidak menyinggungnya, secara diam-diam traktat itu selalu
dirobek olehnya. Meskipun demikian, karena orang seperti ini, dia beroleh
keselamatan.
Kalian ada di sini juga karena ada yang
menyelamatkan kalian. Kita diselamatkan bukan hanya untuk diri sendiri. Kita
diselamatkan karena Tuhan memiliki rancangan dan kehendak atas kita. Bagi
Tuhan, satu jiwa yang terhilang sangatlah berharga.
Setelah didoakan, dalam waktu singkat dia
dipulihkan dan mengalami perubahan hidup. Dia pun melayani di gereja. Hal ini
membuat banyak pelayan Tuhan gembira.
Ketika melihat satu jiwa diselamatkan, pasti ada sukacita di surga.
Ketika kita tidak menyelamatkan satu
generasi, dunia dan setan akan makin mudah menarik mereka ke neraka. Generasi
bukan hanya anak muda. Anak kecil dan orang tua juga termasuk dalam generasi.
Kita harus menyelamatkan semuanya.
Lukas 14:17 (TB) Menjelang
perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan:
Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
Ada orang mengadakan perjamuan besar dan
mengundang banyak orang. Namun, mereka meminta maaf karena tidak bisa datang.
Lukas 14:22 (TB) Kemudian
hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan,
tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
Maka, orang itu memerintahkan agar orang
miskin, cacat, buta dan lumpuh dibawa masuk ke ruang perjamuan. Setelah semua
orang yang membutuhkan dibawa masuk, ternyata masih ada tempat. Di gereja ini
pun pasti masih ada tempat.
Lukas 14:23 (TB) Lalu
kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan
paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Gereja harus penuh, tetapi bukan sekadar
untuk dipenuhi banyak orang. Namun, perubahan hidup orang-orang itulah yang
akan mendatangkan sukacita. Jika kita pernah sakit lalu disembuhkan, orang lain
akan bertanya, "Kamu ke dokter mana?" Kita pun bisa bersaksi bahwa
kita telah disembuhkan oleh dokter dari segala dokter.
Kata 'paksa', ini artinya 'ngotot'. Dalam
menyelamatkan orang lain, kita harus ngotot karena kemungkinan besar
kita akan mengalami penolakan. Jika sekali ditolak, langsung menyerah, kita
tidak akan bisa memenangkan jiwa mereka. Jadi, kita harus ngotot.
Jika kita pernah mengalami krisis lalu
dipulihkan, ini kesempatan kita untuk menjala manusia. Kita bisa menceritakan
proses keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Ada seorang ibu yang
memiliki masalah dengan keluarganya lalu pergi dari gereja pula. Ibu-ibu lain
terus mengejarnya kemanapun dia pergi. Alhasil, ibu ini berbalik lagi ke gereja
dan hubungan dia dengan keluarganya juga dipulihkan. Dia pun bersaksi. Ini
karena the power of ngotot.
Selain the power of ngotot, kita
juga harus memiliki the power of ngajak. Ajak mereka untuk datang ke
gereja dan dampingi mereka. Lalu biarkan Tuhan bekerja dalam hidup mereka.
B'RIKANKU HATI S'PERTI HATI-MU
B'rikanku hati s'perti
hati-Mu yang penuh dengan belas kasihan. B'rikanku mata s'perti mata-Mu
memandang tuaian di sekelilingku.
Reff: B'rikanku tangan-Mu 'tuk melakukan tugasku. B'rikanku kaki-Mu
melangkah dalam rencana-Mu. B'rikanku, b'rikanku, b'rikanku hati-Mu.
0 komentar:
Post a Comment