Catatan Ibadah ke-1 Minggu 18 Agustus 2024
Pak Paulus sempat tak percaya karena tema
khotbahnya adalah giving (memberi) dan bukan merdeka. Namun, dia
menyadari bahwa sebelum kita menikmati kemerdekaan, ada para pahlawan yang
telah memberikan hidup mereka. Yesus juga telah memberikan hidup-Nya agar kita
merdeka dari dosa. Selanjutnya, untuk mengisi kemerdekaan ini, kita hanya perlu
memberikan hal yang terbaik.
Matius 25:31 (TB) "Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Ayat tentang penghakiman terakhir jarang
dibahas saat berkhotbah tentang giving, tetapi justru ayat inilah yang
pak Paulus dapatkan ketika merenungkan topik giving. Kita harus
memberikan yang terbaik agar nantinya siap dalam menghadapi hari itu.
Matius 25:32-33 (TB)
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Ketika hari penghakiman tiba, Yesus hanya
memisahkan domba dan kambing. Jadi, kita semua akan berdiri di hadapan-Nya
dalam wujud kita yang sebenarnya. Jika selama ini ada kambing yang berpura-pura
menjadi domba, di hadapan Tuhan hal itu akan tersingkap.
Jadi, bukan Tuhan yang akan mengadili kita,
melainkan keputusan yang telah kita ambil. Selama hidup di dunia ini kita harus
memutuskan untuk bersikap seperti kambing atau domba. Pilihan kita tersebut
akan menentukan wujud kita di hadapan Tuhan.
Memberi yang Terbaik dapat dilakukan
dengan cara:
1. Menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam
memberi.
Matius 25:34 (TB) Dan
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
sejak dunia dijadikan.
Yesus hanyalah gembala domba. Dia bukan
gembala kambing. Jadi, Dia akan meminta kambing pergi ke kiri dan domba pergi
ke kanan. Mereka yang termasuk domba akan menerima reward yang berupa
Kerajaan. Tuhan pun sudah mempersiapkan penghargaan ini sejak dunia diciptakan.
2. Terlibat dalam kegiatan Tuhan. Agar Tuhan mengenali kita sebagai domba, apa yang harus dilakukan?
Jika kita mendoakan orang lain, ini bagus. Namun, tidak cukup hanya berdoa dan
berharap orang lain yang menjadi jawaban doa.
Matius 25:35-36 (TB)
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku;
ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Kita harus terlibat dalam pekerjaan Tuhan,
seperti memberi makan orang lapar, memberi pakaian orang telanjang, memberi
tumpangan kepada orang asing, melawat orang sakit, dan mengunjungi orang dalam
penjara. Ketika kita melakukan semua ini, kita melakukannya untuk Tuhan.
Matius 25:40 (TB) Dan
Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Ketika Elia meminta minum kepada janda di
Sarfat, dengan segera dia memberikannya karena dia punya banyak. Namun, ketika
Elia juga meminta roti, dia agak berat karena itu roti terakhirnya. Setelah
memakannya, dia dan anaknya bisa mati karena tidak ada roti lain. Meskipun
demikian, janda itu mau menuruti permintaan Elia untuk memberikan roti kepada
Elia terlebih dahulu. Alhasil, janda ini tidak pernah kelaparan.
Ketika Kleopas berbincang-bincang dan
memberi tumpangan kepada Yesus, dia tidak mengenali Yesus. Kleopas baru
menyadarinya setelah dia menerima Yesus di rumahnya. Ketika ada orang sakit,
kita hanya perlu melawatnya dan tidak harus menyembuhkannya karena kesembuhan
ada di tangan Tuhan.
3. Visi untuk Berdampak. Kita harus memiliki visi untuk memberi dampak bagi orang-orang di
sekitar kita. Kambing selalu menunjuk orang lain atau keadaan ketika melihat
kekurangan. Namun, domba akan menjadi pembawa solusi.
4. Investasi dalam Kekekalan.
5. Hubungan.
6. Murah Hati.
Poin 4-6 akan dibahas dalam ibadah kedua.
PERSEMBAHANKU
Kubawa kepada-Mu oh Tuhan
persembahanku ini. Kuingin Engkau menerima korban syukurku melalui pujian.
Chorus: Tak 'kan pernah kubawa selain yang terbaik, yang harum dan
sejati di hadapan tahta-Mu. Yesusku terimalah korban syukurku ini yang mengalir
di hatiku s'bagai penyembahanku.
0 komentar:
Post a Comment