Sunday, July 21, 2024

Warrior is My Identity - Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Juli 2024

Suatu hari pak Leo menemukan toilet yang bertuliskan Women, Men, dan Other. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini beberapa orang tidak mengenali dirinya. Mereka tidak mengenali dirinya sebagai pria atau wanita. Kelahiran kita hanya menunjukkan keberadaan kita, tetapi tidak menentukan masa depan kita. Jika lahir di dalam keluarga miskin, di masa depan kita belum tentu tetap miskin. Kita pun harus menyadari identitas kita yang sesungguhnya.

Kejadian 1:28 (TB) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Pahlawan adalah identitas kita. Ketika Tuhan menciptakan kita, Dia meminta kita menaklukkan bumi karena Dia sudah memberi kita kemampuan untuk serupa dengan-Nya. Namun, iblis berusaha menipu manusia.

Kejadian 3:5 (TB) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Karena tipu daya iblis itu, manusia jatuh ke dalam dosa. Manusia meragukan bahwa dirinya telah diciptakan segambar dengan Allah.

Hakim-hakim 11:1 (TB) Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.

Gilead memiliki istri dan anak-anak yang sah. Nah, Yefta tumbuh bersama mereka pula. Kemungkinan besar dari kecil Yefta telah dibully oleh saudara-saudara tirinya. Semaja remaja dia juga pasti diperlakukan berbeda. Ini seperti Daud yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya hingga berkata, Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku. (Mazmur 27:10 TB)”

Hakim-hakim 11:2 (TB) Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."

Setelah besar Yefta juga diusir oleh keluarga sah Gilead. Meskipun demikian, Yefta menyadari bahwa:
1. Dia diciptakan oleh Tuhan.
2. Dia yakin bahwa dia bisa tetap berharap kepada Tuhan.
3. Masa lalunya tidak menentukan masa depannya.

Hakim-hakim 11:5 (TB) Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.

Ketika ada perang dengan bani Amon, Yefta dipanggil untuk menyelamatkan bangsanya. Tanpa memikirkan keselamatan dirinya, dia berani maju ke medan perang. Dia pun berhasil meraih kemenangan.

Hakim-hakim 12:1 (TB) Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata kepada Yefta: "Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kami untuk maju bersama-sama dengan engkau? Sebab itu kami akan membakar rumahmu bersama-sama kamu!"

Ketika kemenangan sudah diraih, orang Efraim marah karena mereka tidak diajak Yefta berperang. Mereka iri dan ingin membalas Yefta.

Hakim-hakim 12:2 (TB) Tetapi jawab Yefta kepada mereka: "Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan mereka.

Seringkali ada kejadian seperti ini. Ketika diajak perang, mereka tidak mau. Namun, ketika sudah menang, mereka marah karena tidak diajak.

Hakim-hakim 12:3 (TB) Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?"

Yefta punya keberanian mempertaruhkan nyawanya karena dia berharap kepada Tuhan. Pahlawan harus berani. Kita semua juga diciptakan untuk menjadi pahlawan. Tuhan akan menjawab doa melalui kita. Sebagai pahlawan, kita dapat menjadi jawaban bagi doa-doa orang lain.

TAK PERNAH TERLELAP – GMS Live
[Verse 1] Aku melayangkan mata ke gunung-gunung. Darimana datangnya pertolongan itu? Tuhan yang menciptakan Langit dan bumi, Oh Dia-lah penolongku.
[Verse 2] Dia takkan membiarkan kakiku goyah. Ku akan berteduh di dalam naungan-Nya. Dia tak pernah tertidur, Tak pernah terlelap. Tuhanlah penjagaku Oooouwoo
[Chorus]: Aman 'ku dalam-Mu. Seluruh hidupku dalam gengaman-Mu. Tak'kan Kau tinggalkan. Engkaulah Penjaga yang tak pernah terlelap.

Kamu Mempertaruhkan Nyawamu

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.