Allah Kemenanganku
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Juli 2024
"Kami sudah lama memberinya
kesempatan. Namun, hingga kini dia tetap saja berbohong. Jika aku tetap
memberinya kesempatan kedua, ini sama saja berkata, "Bohongi kami lagi dan
lagi. Kami sangat menyukai kebohonganmu yang manis bagai madu." Ih, mana
mungkin kami mau dibohongi lagi oleh Ayam hitam itu?" Jawab Merpati
ketika ada yang menanyakan posisi Jenderal Ayam saat ini.
Matius 5:37 (TB) Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jenderal Ayam selalu mengatakan ya
sekalipun faktanya tidak. Semua pihak mengenal dia sebagai sosok yang suka
setor nama, tetapi tidak pernah berkarya. Dia selalu mengakui karya warga lain
sebagai karyanya. Lama-lama semua warga Fabel menyadarinya dan berkeluh kesah
tentangnya.
Amsal 21:25 (TB) Si
pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.
Karena kesal dengan ulah Ayam yang tidak
menghargai kesempatan kedua yang sudah diberikan kepadanya, Merpati pun meminta
dia meninggalkan sarang burung. Ayam tidak berhak menempati sarang burung sambil
terus menerus minta disuapi oleh sesama burung. Ayam harus mencari sarangnya
sendiri agar dia berhenti bermalas-malasan.
Amsal 13:4 (TB) Hati
si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi
kelimpahan.
Namun, si Ayam berpura-pura bahwa dia tetap
Jenderal di sarang burung. Maka, dia tidak mau pergi dan masih berusaha
mengorek berbagai informasi terkait sarang burung. Namun, para burung diam saja
karena mereka mengetahui kebohongan Ayam dan tidak ingin mendengar lebih banyak
kebohongannya.
Mazmur 101:7 (TB) Orang
yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara
dusta tidak akan tegak di depan mataku.
Ayam berpikir bahwa dia bisa kembali
sebagai Jenderal di sarang burung jika dia berhasil mengambil hati para burung
lagi. Maka, dia menggunakan politik makanan. Dia mentraktir para burung agar
bisa mendapat dukungan untuk kembali ke sarang burung.
Namun, Tuhan sendiri menentang dia karena tipu
daya dan dustanya itu sendiri telah menjadi tembok penghalangnya. Alhasil,
para burung memanfaatkan momen itu untuk membeli makanan mahal dan tetap tidak
mau mendukungnya.
Mereka pun bersukaria ketika mengetahui
bahwa Ayam tak lagi menjadi Jenderal di sarang burung. Padahal, sebelumnya
mereka berpikir bahwa hal itu sangat sulit dan mustahil. Bahkan, ada
yang sempat berkata, “Menyerah saja. Raja Hutan sedang sayang-sayangnya kepada
Jenderal Ayam. Dia sangat mempercayainya.”
“Daya tahannya.” Jawab malaikat itu. Lalu
dia menambahkan pesan, “Untuk menghadapi Jenderal Ayam, kamu harus memiliki
daya tahan.” Ehmm… tiba-tiba Merpati merasa seperti burung tanpa sayap karena
selama ini lebih mudah baginya untuk memulai yang baru daripada mempertahankan
sesuatu. Apa gunanya memiliki sayap jika tak boleh terbang dan harus
bertahan?
Mazmur 139:7 (TB) Ke
mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Sekalipun pindah ke tempat lain, tembok itu
akan muncul lagi jika dia belum lulus. Jadi, dia terpaksa mengabaikan email
panggilan dari tempat lain. Dia pun berkata kepada para burung, "Ayo doa
bersama agar disetujui oleh Raja Hutan. Ayo doa aja. Tiada yang
mustahil bagi Tuhan."
Maka, sekitar sebulan kemudian, Merpati
berkata kepada mereka, "Doamu terkabul" karena saat itu mereka berdoa
menurut kepercayaan masing-masing. Tidak masalah doa siapa yang paling didengar
oleh Tuhan. Pastinya doa-doa mereka yang teraniaya akan sangat nyaring di telinga
Tuhan... wkwwkw...
Mazmur 34:19 (TB) TUHAN
itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang
yang remuk jiwanya.
Sebelum meminta Ayam meninggalkan sarang
burung, Merpati pun masih menyempatkan diri bertanya kepada beberapa burung,
"Kamu yakin tidak menginginkan dia lagi sebagai Jenderal?" Mereka
sangat yakin sekali. Maka, Merpati setuju untuk menjadi jawaban doa bagi
mereka.
Mazmur 50:23 (TB) Siapa
yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur
jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
Siapa bilang jujur itu ajur?
Faktanya, si jujur akan mujur karena dikenan oleh Tuhan. Keselamatan dari Allah
akan selalu diperlihatkan kepadanya. Sebaliknya, si pendusta akan sial karena
didukung oleh si jahat dan ditentang oleh Tuhan.
GARAM dan TERANG DUNIA (Jonathan Prawira)
Kau Tuhan Yang telah memanggil diriku untuk lakukan perkara besar bagi-Mu.
Kau Tuhan Yang telah memilih diriku untuk men'rima mahkota mulia dari-Mu.
Kumau menjadi Garam dan Terang dunia yang memberikan arti bagi sesama.
Kumau bersaksi dimanapun kuada. Kaulah jawaban bagi dunia.
0 komentar:
Post a Comment