Merobohkan Tembok Penghalang
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Juli 2024
Yosua 6:17 (TB) Dan
kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan;
hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang
bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang
suruhan yang kita suruh.
Rahab bukan perempuan baik-baik, tetapi dia
dan seisi rumahnya diselamatkan oleh Tuhan karena dia telah membantu Yosua
menyembunyikan pengintai dari Israel. Rahab bukan keturunan Israel, tetapi
Tuhan mau menyelamatkannya dan tidak mempedulikan masa lalunya ketika dia
bertobat. Sebaliknya, Akhan yang memulai dengan baik dan merupakan keturunan
Israel malah binasa. Jadi, jangan membangun kembali tembok yang sudah dirobohkan.
Yosua 6:26 (TB) Pada
waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang
yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa
anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan
nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Yosua sudah berpesan kepada orang Israel
agar tidak membangun Yerikho lagi. Namun, kota ini malah dibangun kembali
sehingga kita masih bisa melihatnya sampai sekarang di Timur Tengah. Kota
Yerikho merupakan kota tertua di dunia.
1 Raja-raja 16:34
(TB) Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan
membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu,
dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu
gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan
Yosua bin Nun.
Sesuai kutuk yang diucapkan oleh Yosua,
Hiel membangun kembali Yerikho dengan mengorbankan anak sulung dan anak
bungsunya. Jadi, jangan membangun kembali apa yang sudah dirobohkan.
1. Menyerahkan Hidup kita kepada Tuhan, seperti Yosua yang menerima Tuhan sebagai Panglima Bala Tentara Tuhan.
2. Taat kepada Tuhan, sekalipun
perintahnya tidak masuk akal. Banyak orang bisa taat, tetapi tanpa iman. Untuk
merobohkan tembok, kita membutuhkan mujizat dan mujizat hanya bisa terjadi jika
ada iman.
Ibrani 11:30 (TB) Karena
iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi
tujuh hari lamanya.
Ketaatan yang disertai iman akan
menghasilkan mujizat. Ada seorang bapak yang mulanya hanya taat melayani karena
diminta oleh pemimpinnya, tetapi suatu hari Tuhan menegurnya agar dia melayani
dengan sepenuh hati. Maka, bapak itu berkomitmen untuk selalu ikut pelayanan
jika diminta.
Bahkan, dia pun rela menutup tokonya demi
ikut pelayanan padahal tokonya belum besar dan ramai. Biasanya dia berjualan
tahu di pasar. Dia pun membutuhkan uang kuliah untuk anaknya. Meskipun
demikian, bapak itu berusaha taat sekalipun tidak masuk akal. Ini panggilan
khusus untuk bapak itu. Jadi, orang lain tidak perlu khawatir diminta untuk
melakukan hal yang sama. Selama pelayanan bapak itu juga mematikan ponselnya.
Nah, setelah pelayanan, dia membuka
ponselnya dan menerima banyak pesanan. Bahkan, ada orang tak dikenal yang
tiba-tiba menitipkan amplop kepada tetangganya untuk disampaikan kepadanya.
Ketika amplop dibuka, ternyata berisi uang sejumlah uang kuliah yang dibutuhkan
oleh anaknya.
3. Tidak Kompromi dengan Dosa. Mungkin selama ini tembok penghalang Anda adalah suka berbohong
atau suka sesama jenis. Mungkin pula suka lawan jenis, tetapi dia bukan
pasangan sah Anda. Sama saja. Tinggalkan! Robohkan semua tembok itu dan jangan
pernah kembali lagi melakukannya. Tinggalkan masa lalumu yang buruk.
DALAM ANUGRAH-MU (JPCC Worship)
Lebih dalam kumengenal-Mu, satu hal kutahu Kau tak lepaskanku. Kasih-Mu
mengejar langkahku. Masa laluku tunduk dalam anug’rah-Mu.
Reff: Kupercaya kuasa-Mu jadikan s’galanya baru. Kutinggalkan semua
kehidupan yang lama. Kupercaya kehendak-Mu yang memurnikan hatiku, Menjadikanku
baru sesuai dengan kehendak-Mu.
Bait: Lebih dari yang kuhadapi, satu hal kutahu janji-Mu teruji. Pulihkan
hancurnya hatiku dan membawaku hidup dalam anug’rah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment