Ucapan Terima Kasih
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 9 Juni 2024
Ada pula restoran yang menyediakan bakmi
Pontianak enak. Namun, bakmi ini terkenal dengan nama bakmi Tunggu. Dari
namanya kita sudah mengetahui bahwa kita harus menunggu. Di sini bisa menunggu
sekitar 30-60 menit. Ternyata bakminya lama karena dia tidak mau langsung
memasak untuk 10 porsi, tetapi dia hanya memasak 1 porsi dalam sekali masak.
Suatu hari pak Sukirno makan di sini dan
bakminya keluar dalam waktu 10 menit padahal restoran tetap ramai. Hal ini
membuat dia dan rombongannya senang. Jika kita berharap 1, tetapi mendapatkan
5, tentu kita akan senang. Namun, jika kita berharap 5 dan hanya dapat 1, tentu
kita kecewa. Ini sebabnya kita harus bisa mengelola ekspektasi kita untuk
menjaga hati.
Di Jepang ada pula restoran yang sangat
ramai karena pemiliknya - Shiro mempekerjakan orang pikun. Jadi, kalau pembeli
memesan ramen, dapatnya bisa shusi. Kalau pesan shusi, bisa dapat teriyaki. Jika
mampir ke restoran tersebut, akankah kita marah jika pesanan tidak sesuai?
Tentu tidak. Justru kita akan penasaran kalau pesan shusi, nanti dapat apa ya?
Ini karena kita sudah mengetahui bahwa pesanannya pasti salah.
Lukas 17:17-18 (TB) Lalu
Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi
tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang
kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
Ada penulis yang membuat diari tentang rasa
syukur. Lalu diari tersebut dijadikannya buku. Di sini dituliskan bahwa banyak
orang telah mengetahui manfaat bersyukur, tetapi hanya 50% orang yang mau
bersyukur. Dari kisah Yesus di atas, juga diketahui bahwa hanya 10% orang yang
mau berterima kasih. Anda ada di posisi mana? 1 orang yang mau berterima kasih
atau 9 orang yang tidak tahu terima kasih?
Orang yang suka mengomel juga akan sering
sakit. Omelannya pun akan menular kepada orang di sekitarnya dan menurunkan
semangat. Orang tersebut biasanya juga akan bernyanyi, "Aku Ingin Berdiam
Di Bait-Mu Sepanjang Masa." Lalu Tuhan akan berkata, "Aku akan
pindah ke bait yang lain. Biar dia ambil saja bait ini." Hehehe...
orang yang suka mengomel juga tidak disukai oleh Tuhan dan sesama. Siapa yang
tahan hidup bersama dengan orang yang suka mengomel?
Jika kita sudah bekerja dengan baik dan
tidak mendapat apresiasi, kita seharusnya berkata, "Ini sudah menjadi
tugas kami." Hal ini bukan berarti kita tidak akan mendapat apresiasi.
BUKAN begitu, tetapi nanti kita akan mendapatkan apreasinya di kekekalan.
1 Petrus 1:4 (TB) untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Pemenang olimpiade di Yunani akan diberi
mahkota daun. Mahkota ini bisa layu dan binasa. Namun, apresiasi yang akan kita
dapatkan dari Tuhan tidak akan layu, tidak akan binasa, dan tidak dapat cemar.
Inilah yang terpenting.
Jadi, jangan berharap pada penghargaan
manusia. Ini demi menjaga hatimu agar hidupmu bisa tetap ringan. Ada dokter
Kristen yang dihukum menjadi pembersih toilet lalu dia berkata, "Toilet
yang saya bersihkan adalah toilet paling bersih dibandingkan di kota-kota
lain." Ini karena dia menganggap pekerjaannya adalah untuk Tuhan. Dia
berkata, "Saya harus membersihkan toilet sebersih mungkin karena Yesus mau
menggunakan toilet ini."
Kolose 3:23 (TB) Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia.
Orang Kristen yang membuat laporan keuangan
juga akan berkata, "Saya membuat laporan ini untuk Tuhan, bukan untuk
bos." Jika semua orang Kristen berpikir seperti ini, hasil
pekerjaannya pasti excellent (bagus sekali). Dengan bersyukur, kita akan
kelimpahan sukacita dari Tuhan. Sukacita ini tidak bisa diberikan oleh manusia.
SEPANJANG HARI KUNIKMATI
Sepanjang hari kunikmati
pertolongan dari Tuhan. Kurasakan kelimpahan berkat-Mu oh Tuhan.
S'gala jalan yang Kau tunjukkan membawa pada kehidupan. Kurasakan kasih
Tuhan pulihkan jiwaku.
Kubersyukur s'bab Roh Kudus t'lah menuntun hidupku. Kucinta Kau, Yesus
Tuhan. Kucinta Kau, Yesus Tuhan. Sungguh Kau s'galanya bagiku.
0 komentar:
Post a Comment