Sunday, June 9, 2024

Aku Akan Pindah, Biar Dia Ambil ...

Rahasia Tetap Bisa Bersyukur
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 9 Juni 2024

Hahaha... "Aku akan pindah dan biar dia ambil..." Perkataan pak Sukirno ini membuatku teringat kejadian beberapa waktu silam. Saat itu ada banyak masalah yang ditimbulkan oleh beberapa orang munafik dan penjilat. Karena kesal dengan semua itu, aku berkata kepada atasanku, "Aku mau keluar. Berikan saja posisiku kepada seorang bapak (penjilat bos). Dia pasti bisa menggantikanku."

Namun, para atasan, beberapa rekan, dan anak bosku tidak setuju dengan kemurahan hatiku. Uughh... saat itu aku sebal. Mengapa kemurahan hatiku ditolak oleh mereka? Padahal, aku ini punya Jehova Jireh sehingga tak perlu mempertahankan posisiku, sedangkan mereka tidak punya.

Masa hanya atasanku yang boleh bermurah hati membelikanku minuman dingin? Sampai-sampai salah satu mbak penjualnya ada yang pernah menatapku dengan tatapan mata seolah-olah berkata, Masa minuman aja minta dibeliin orang asing? Apa tidak bisa beli sendiri? Aku mah cuek aja karena kalau aku mau bayari, atasanku juga tidak mau tuh... hehehe... ini salah satu karya Jehova Jireh.

Eh, jika saat itu kemurahan hatiku diterima oleh mereka, tentulah bos bisa melihat dengan jelas bahwa bapak itu hanyalah tong kosong yang nyaring bunyinya. Jika kemurahan hatiku diterima, bos juga akan mengetahui siapa yang sungguh-sungguh bekerja dan siapa yang hanya abab alias bicara doang.

Karena kemurahan hatiku ditolak, aku pun mulai mengomeli bapak penjilat yang suka mengeluh di depanku itu. Seringkali pekerjaannya tidak selesai sehingga aku dan orang lain yang harus menyelesaikan pekerjaannya tanpa setahu bos. Lalu dia selalu banyak alasan sehingga aku mengomeli dia, "Kamu itu pimpinan. Tugas pimpinan tuh cari solusi, bukan cari alasan. Kalau hanya cari alasan, semua orang juga bisa."

Aku berkata kepadanya, "Bos pernah menyindirku di depanmu. Dia berkata, "Jika aku harus bekerja dengan 10 orang, tetapi kamu bisa bekerja dengan sedikit orang dan siap kerja 24 jam, gajimu akan dinaikkan. Aku sih tidak mau." Lalu dia menjawab, "Oh, karena itu ya padahal aku merasa tidak puas dengan pekerjaanku karena masih banyak kekurangannya." Ih... di depanku sok jujur padahal di depan bos dia selalu bilang, "Saya bisa… (bisa membohongi bos.) Saya siap… (siap terus tanpa pernah bertindak.)”

(Pssst... biarkan bos bermurah hati kepadanya karena kata firman, Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Matius 5:7) wkwwkw...)

Dia selalu berkata kepada kami, "Sebenarnya aku bisa, tetapi masih memerlukan waktu dan proses." Dari tahun-tahun sebelumnya kata-kata ini pun tetap sama. Maka, kujawab, “Semua sudah ada tenggat waktunya. Kamu jangan menyusahkan orang lain.” Katanya, “Iya, aku tahu kalau kamu menjadi bertambah repot karena aku. Aku akan membenahinya.” Timpalku, “Bukan hanya aku, tetapi orang lain juga.”

Ah, dari dulu (sebelum aku mengenalnya) jawabannya tetap sama, “akan…, akan…, dan akan…” Sampai-sampai ada mantan karyawan yang bertanya kepada salah satu karyawan di sana, "Bagaimana dengan bapak penjilat itu? Apa pekerjaannya masih tetap tidak selesai-selesai?" Tentu saja yang ditanyai langsung membenarkan. Tuh orang egois sekali sih.

Lantas bapak penjilat curhat karena dia overload. Namun, kujawab, "Jangan curhat kepadaku. Bilang aja kepada bos kalau kamu tidak mampu. Itu pilihanmu. Bos sudah memberi pilihan: tambahan gaji atau tambahan orang. Aku memilih tambahan orang (karena aku bukan Bandung Bondowoso dan bawahanku bukan jin). Kamu memilih tambahan gaji, jadi overload tidak bisa dijadikan alasan. Kamu harus konsekuen dengan pilihanmu."

Nah, setelah puas mengomeli dia, aku pun menenangkan hatiku dengan berkata, "Aku bekerja untuk Tuhan, bukan untuk bos. Jadi, dari Tuhanlah aku menerima upahku, bos hanya salah satu sarana. Lebih baik kuanggap dia sebagai salah satu cucu angkat bos." Beberapa cucu bos tuh seringkali tidak mau bekerja keras, suka makan gaji buta, dan merepotkan orang lain.

Jadi, kalau kita menganggap para penjilat bos sebagai cucu angkat bos, hidup kita akan menjadi ringan. Kita tidak akan lagi menuntutnya untuk bekerja sepenuh gaji, tetapi cukuplah dia bekerja sepenuh lidahnya. Biarkan dia puas menjilati bos hingga darah tinggi karena keasinan keringat orang... wkwwkw...

Sementara itu, kita bisa tetap puas menjilati es krim nan yummy... ada rasa strawberry, anggur, vanila, nanas, susu, cokelat, kiwi, mangga, yoghurt, mochi, hazelnut, oreo, ulala... masih banyak lagi. Niscaya hati kita bisa turut sejuk karena dapat merasakan surga turun ke dunia... hahaha... Kita pasti bisa senantiasa bersyukur jika kita melihat dengan kacamata Tuhan. Ora et labora. Inilah salah satu kenikmatan surgawi yang tidak akan binasa, tidak akan layu, dan tidak akan cemar.

SUKACITA SURGA
T'rima sukacita Surga, Itulah kekuatan bagi jiwa. Kudapat rasakan kasih-Nya di tengah badai yang bergelora.
T'rima sukacita Surga, Itulah kekuatan bagi jiwa. Kudapat saksikan kuasa-Nya taklukkan badai yang bergelora.
Haleluya. Kau ada dalam hatiku. Tak 'kan patah semangatku. Tak 'kan hilang kekuatanku.
Haleluya. Kumau bersorak bagi-Mu. Sukacita Surga nyata penuhiku. Sukacita Surga nyata penuhiku. Sukacita Surga nyata penuhiku.

Related Posts:

  • Merasa KesalMembangun Relasi Catatan Ibadah ke-1 Minggu 8 Des 2019 Pada 19 November waktu setempat aku meminta bantuan seorang teman untuk membuatkanku 3 surat. Dia pun telah setuju membantuku. Eh, seminggu berjalan suratnya belum se… Read More
  • Tuhan Penuhi Kebutuhan Semua Orang Hadapi dengan Humor Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Des 2019 Pasien baru masih 26 tahun. Dia juga mau operasi sinusitis dengan BPJS. Selanjutnya, saat tes USG mama sempat bersua dengan pasien yang mau dikuret karena janinn… Read More
  • Bapa RohaniMerayakan, Membangun, Menghormati Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Des 2019 Bapa jasmani pasti hanya ada satu, tetapi bapa rohani tuh bisa lebih dari satu. Timotius dan Paulus, Elisa dan Elia adalah pasangan anak dan bapa ro… Read More
  • Hadapi dengan Humor Mendengar Cerita Orang Sukses Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Des 2019 Lalu bapak itu berkata kepada mama: "Kalau minum jamu pahit, jangan menganggapnya sebagai racun, tetapi anggaplah sebagai es krim. Tahan nafas sesaat a… Read More
  • Sumber KekuatanSegala Perkara Dapat Kutanggung Catatan Ibadah ke-3 Minggu 05 Jan 2020 Nah, kalau mau sembuh 2 minggu, ternyata rahasianya bukan pada obat nan mujarab bin ajaib. Dokter mengatakan bahwa rahasianya adalah menjaga pola maka… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.