Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Juni 2024
Seringkali kita mendengar bahwa tugas kita
sebagai orang tua akan berakhir ketika anak sudah menikah. Faktanya, tugas
orang tua tidak akan pernah berakhir. Menjadi orang tua tidaklah mudah
karena seringkali ada jurang generasi antara orang tua dan anak.
Jika orang tua mengatakan bahwa dulunya
mereka begini atau begitu, anak akan mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak
relevan dengan mereka. Karena saat ini adalah era teknologi, orang tua harus
mau belajar teknologi juga agar bisa tetap terhubung dengan generasi saat
ini.
Ada beberapa kelompok generasi, antara
lain:
1. Generasi Baby Boomer yang lahir sebelum tahun
1965.
2. Generasi X yang lahir pada tahun 1965-1980.
3. Generasi Y atau Milenial yang lahir pada tahun 1981-1996.
4. Generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997-2012.
5. Generasi Post Gen Z atau Alpha yakni mereka yang lahir pada 2013 sampai
sekarang.
Generasi Z juga dikenal sebagai generasi
strawberry. Kita mengetahui bahwa strawberry mudah hancur atau remuk jika
mendapat tekanan. Maka, generasi ini juga rentan terhadap masalah kesehatan
mental. Jika mereka mendapat tekanan di tempat kerja, mereka akan langsung
keluar dengan alasan tempatnya toxic. Namun, istilah-istilah semacam
ini tidak ditemukan pada generasi Baby Boomer karena generasi ini akan tetap
bertahan sekalipun dimarahi saat bekerja.
Jadi, untuk menjangkau generasi Z, kita
tidak bisa menggunakan pemikiran dan cara-cara Baby Boomer. Dengan bantuan
Tuhan, kita bisa mengikis jurang perbedaan dengan generasi Z. Ini sebabnya
tugas orang tua tidak akan pernah berakhir. Hari ini kita memperingati hari
ayah internasional. Jadi, kita akan pelajari beberapa ayah di Alkitab, antara
lain: Yakub, Daud, dan Paulus.
YAKUB
(-) Pilih kasih kepada Yusuf. Hal ini
membuat saudara-saudara Yusuf iri dan mempersulit hidup Yusuf. Sebagai manusia,
kita pun rentan lebih mengasihi anak yang menurut kepada kita. Jika anak tidak
menuruti kita, seringkali kita akan mengelus dada dan ingin mengembalikan dia
ke dalam rahim. Meskipun demikian, kita tetap harus belajar mengasihi anak
secara adil.
(-) Pengecut. Ketika harus
berhadapan dengan Esau - saudaranya, Yakub meminta pekerjanya, istrinya, dan
anaknya berjalan di depannya. Andaikata terjadi serangan, tentu yang
mati duluan adalah karyawannya, istrinya, dan anak-anaknya.
Hal ini diperhatikan oleh keluarganya bahwa
Yakub rela mengorbankan keluarga demi keselamatan dirinya. Jadi, kita
harus berhati-hati dengan sikap kita karena anak bukan hanya memperhatikan dari
dekat. Anak juga akan melihat dari jauh dan bisa meniru kelakuan orang tua yang
salah.
(+) Yakub mengenal kelebihan dan
kekurangan setiap anaknya. Sebagai orang tua, kita harus mengenali anak
kita.
(+) Yakub mampu mengarahkan anak-anaknya
sesuai kemampuan mereka.
DAUD. Ini
contoh ayah yang tidak baik. Dalam hal-hal lain, seperti kepemimpinan kita bisa belajar dari Daud.
Namun, jangan pernah belajar menjadi ayah dari Daud karena sekalipun dia berhasil dalam pemerintahan dan bisnis, dia gagal menjadi ayah.
(-) Daud terang-terangan menentang titah
Tuhan. Hal ini dilakukan secara terbuka sehingga tidak pantas dijadikan
teladan. Ayah harus menjadi imam bagi keluarganya.
1 Tawarikh 21:3 (TB)
Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali
lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian,
hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus
menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"
(-) Ketika Amnon memperkosa Tamar - adik
tirinya, sebagai ayah, Daud mengabaikan emosi anaknya. Daud tidak
menegur Amnon - putranya dan juga tidak berada di pihak korban.
Hal ini membuat Absalom - koko Tamar
membenci Daud. Lalu dia membalaskan dendam Tamar dengan membunuh Amnon dan
melakukan kudeta terhadap Daud. Kita pun dapat melihat bahwa hal ini
menimbulkan banyak masalah dalam keluarga Daud.
0 komentar:
Post a Comment