Sunday, June 16, 2024

Good Dad, Toxic Dad ~ Ps. Antoni Moelyono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Juni 2024

Seringkali kita mendengar bahwa tugas kita sebagai orang tua akan berakhir ketika anak sudah menikah. Faktanya, tugas orang tua tidak akan pernah berakhir. Menjadi orang tua tidaklah mudah karena seringkali ada jurang generasi antara orang tua dan anak.

Jika orang tua mengatakan bahwa dulunya mereka begini atau begitu, anak akan mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak relevan dengan mereka. Karena saat ini adalah era teknologi, orang tua harus mau belajar teknologi juga agar bisa tetap terhubung dengan generasi saat ini.

Ada beberapa kelompok generasi, antara lain:
1. Generasi Baby Boomer yang lahir sebelum tahun 1965.
2. Generasi X yang lahir pada tahun 1965-1980.
3. Generasi Y atau Milenial yang lahir pada tahun 1981-1996.
4. Generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997-2012.
5. Generasi Post Gen Z atau Alpha yakni mereka yang lahir pada 2013 sampai sekarang.

Generasi Z juga dikenal sebagai generasi strawberry. Kita mengetahui bahwa strawberry mudah hancur atau remuk jika mendapat tekanan. Maka, generasi ini juga rentan terhadap masalah kesehatan mental. Jika mereka mendapat tekanan di tempat kerja, mereka akan langsung keluar dengan alasan tempatnya toxic. Namun, istilah-istilah semacam ini tidak ditemukan pada generasi Baby Boomer karena generasi ini akan tetap bertahan sekalipun dimarahi saat bekerja.

Jadi, untuk menjangkau generasi Z, kita tidak bisa menggunakan pemikiran dan cara-cara Baby Boomer. Dengan bantuan Tuhan, kita bisa mengikis jurang perbedaan dengan generasi Z. Ini sebabnya tugas orang tua tidak akan pernah berakhir. Hari ini kita memperingati hari ayah internasional. Jadi, kita akan pelajari beberapa ayah di Alkitab, antara lain: Yakub, Daud, dan Paulus.

YAKUB
(-) Pilih kasih kepada Yusuf. Hal ini membuat saudara-saudara Yusuf iri dan mempersulit hidup Yusuf. Sebagai manusia, kita pun rentan lebih mengasihi anak yang menurut kepada kita. Jika anak tidak menuruti kita, seringkali kita akan mengelus dada dan ingin mengembalikan dia ke dalam rahim. Meskipun demikian, kita tetap harus belajar mengasihi anak secara adil.

(-) Pengecut. Ketika harus berhadapan dengan Esau - saudaranya, Yakub meminta pekerjanya, istrinya, dan anaknya berjalan di depannya. Andaikata terjadi serangan, tentu yang mati duluan adalah karyawannya, istrinya, dan anak-anaknya.

Hal ini diperhatikan oleh keluarganya bahwa Yakub rela mengorbankan keluarga demi keselamatan dirinya. Jadi, kita harus berhati-hati dengan sikap kita karena anak bukan hanya memperhatikan dari dekat. Anak juga akan melihat dari jauh dan bisa meniru kelakuan orang tua yang salah.

(+) Yakub mengenal kelebihan dan kekurangan setiap anaknya. Sebagai orang tua, kita harus mengenali anak kita.

(+) Yakub mampu mengarahkan anak-anaknya sesuai kemampuan mereka.

DAUD. Ini contoh ayah yang tidak baik. Dalam hal-hal lain, seperti kepemimpinan kita bisa belajar dari Daud. Namun, jangan pernah belajar menjadi ayah dari Daud karena sekalipun dia berhasil dalam pemerintahan dan bisnis, dia gagal menjadi ayah.

(-) Daud terang-terangan menentang titah Tuhan. Hal ini dilakukan secara terbuka sehingga tidak pantas dijadikan teladan. Ayah harus menjadi imam bagi keluarganya.

1 Tawarikh 21:3 (TB) Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"

(-) Ketika Amnon memperkosa Tamar - adik tirinya, sebagai ayah, Daud mengabaikan emosi anaknya. Daud tidak menegur Amnon - putranya dan juga tidak berada di pihak korban.

Hal ini membuat Absalom - koko Tamar membenci Daud. Lalu dia membalaskan dendam Tamar dengan membunuh Amnon dan melakukan kudeta terhadap Daud. Kita pun dapat melihat bahwa hal ini menimbulkan banyak masalah dalam keluarga Daud.

Ayah Baik, Ayah Buruk

Related Posts:

  • Cara Mengatasi Ketakutan (2) - Ps. Philip Mantofa Cara Mengatasi Ketakutan Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Mei 2018 2. Jangan takut akan solusi. Ketika melihat Yesus mendatangi perahu, para murid tidak mengenali-Nya sehingga berteriak ketakutan. Yesus tidak berubah tet… Read More
  • Keluarlah dari Zona Nyaman ~ Pdt. Sukirno TarjadiTinggalkan Zona NyamanmuCatatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Juli 2018Zona nyaman bisa menjadi zona mati. Cangkang kepiting Soka bisa menjadi lembek. Di dalam masa pertumbuhan kepiting ini akan melepas cangkangnya agar cangkang baru… Read More
  • Cara Memperluas Hati ~ Ps. Bernard SamuelJagalah HatimuCatatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Juli 20181. Melayani.Matius 20:26-28 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi … Read More
  • Jagalah Hatimu ~ Ps. Bernard SamuelCatatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Juli 2018Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.Terjemahan lain: "Jagalah hatimu lebih dari apapun juga karena dari situlah ditentukan batas-… Read More
  • Letakkan Hati di Tempat Terbuka ~ Ps. Philip MantofaCatatan Ibadah ke-1 Minggu 05 Agustus 2018 ( youtu.be/gzPWKCS1ORU dan youtu.be/Ae2mv6GAkjg ) Tema khotbah hari ini tentang cara bangkit dari titik nol. Caranya dimulai dengan meletakkan hati di tempat terbuka.Bacaan >… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.