Good Dad, Toxic Dad
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 Juni 2024
(-) Daud berzinah dengan Batsyeba.
Seharusnya mereka dirajam sampai mati, tetapi Daud mengetahui hukum agama
sehingga dia membaptis Batsyeba. Dengan demikian, Batsyeba disucikan dan lahir
baru. Hati-hati! Seringkali orang yang mengetahui hukum adalah orang pertama
yang melanggarnya.
(+) Daud memiliki hati yang lembut
sehingga masih mau diajar oleh Tuhan.
(+) Daud mempersiapkan warisan untuk
Salomo. Ketika Daud mendengar bahwa Salomo - putranya yang akan membangun
bait suci, dia tidak hanya duduk-duduk di kursi goyang. Namun, dia
mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan oleh Salomo.
PAULUS
(-) Pada awalnya Paulus merupakan orang
yang narsis sehingga dia sempat bertengkar dengan Petrus dan Barnabas. Ini
karena dia selalu merasa benar dan tidak mau menerima masukan. Ini disebut Narcissistic
Personality Disorder (NDP). Biasanya hal ini diidap oleh orang koleris
dan katanya tidak bisa disembuhkan. Namun, Tuhan pasti bisa menyembuhkannya.
Kisah Para Rasul
15:39 (TB) Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka
berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
(+) Setelah diproses oleh Tuhan,
Paulus bisa membimbing anak rohaninya dengan bijaksana dan tidak menganggap
mereka sebagai anak kecil. Dia pun meminta Markus datang kepadanya.
2 Timotius 4:11 (TB)
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke
mari, karena pelayanannya penting bagiku.
Di dunia ini ada contoh tragis karena
ayah yang buruk, yaitu Alois Hitler. Pria ini kejam dan suka memukul
anaknya. Hal ini pun menimbulkan kutuk bagi dunia karena kita mengetahui bahwa
anaknya adalah Adolf Hitler. Adolf Hitler bercerita kepada sekretarisnya bahwa
dia tidak akan menangis tiap kali dipukul ayahnya dan dia akan menjadi kuat.
Pada akhirnya hal ini menjadi kutuk bagi dunia.
Ini sebabnya seorang ayah harus memastikan
anak-anaknya dipenuhi firman sehingga mereka bisa menolak berbagai dampak
negatif Youtube dan media sosial. Mari kita doakan agar anak dan cucu kita bisa
menjadi generasi bawang merah. Ini generasi seperti apa? Ini bukan
bawang merah, bawang putih. Jika kita mengiris bawang merah, siapa yang
menangis? Tentulah yang mengiris bawang.
Jadi, jika ada yang ingin menjahili
generasi bawang merah, yang menangis bukan mereka, tetapi yang menjahili
mereka. Kalau 'digoreng', mereka juga akan memancarkan keharuman.
BIAR SEGALA BANGSA
Biar segala bangsa memuji
Engkau. Biar yang bernafas meninggikan Nama-Mu s'bab Engkau t'lah berikan jalan
keselamatan.
Chorus: Ini kerinduan kami, seruan hati kami kemuliaan-Mu lingkupi bumi
ini. Satukanlah kami generasi ini membawa bangsa kami datang menyembah-Mu.
Bridge: Engkaulah yang kudus. Engkaulah yang layak. Tuhanlah yang
kudus. Yesuslah yang kusembah.
Ending: Satukanlah kami generasi ini membawa bangsa kami, membawa
bangsa-bangsa, membawa Indonesia datang menyembah-Mu, datang menyembah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment