Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Juni 2024
Kita berasal dari orang tua kita. Orang tua
kita berasal dari kakek nenek. Kakek nenek berasal dari orang tua kakek nenek.
Jika terus ditelusuri, kita akan mendapati bahwa kita adalah keturunan Adam.
Namun, Adam berasal dari Tuhan. Jadi, kita semua berasal dari Tuhan.
Dari awal Tuhan menghormati kita. Honor
(penghormatan) berbeda dengan respect (penghargaan). Penghargaan kita
berikan kepada orang yang layak menerimanya, sedangkan penghormatan kita
berikan kepada orang lain sekalipun tidak layak menerimanya. Perhargaan
wajib kita berikan, sedangkan penghormatan dilakukan karena kasih. Contoh:
Kita menghargai presiden karena posisinya. Namun, Tuhan menghormati kita
sekalipun kita tidak layak menerima penghargaannya.
Budaya menghormati harus dikembangkan dalam
setiap keluarga. Dulu ada sebuah keluarga yang sukses mendapatkan kekuasaan.
Sekalipun Herodes bukan orang Yahudi, dia menghalalkan segala cara untuk
menjadi raja bagi orang-orang Yahudi. Dia melakukannya lewat pernikahan,
perceraian, dan pembunuhan. Dia dan keturunannya pun berhasil menguasai bangsa
Yahudi dan melebarkan kekuasaannya.
Namun, 70 tahun kemudian Titus
menghancurkan Yerusalem. Bekas-bekas kejayaan Herodes tak bersisa lagi. Herodes
dan keturunannya juga hilang dari ingatan. Herodes hanya diingat sebagai raja
yang tidak baik. Tembok Ratapan yang ada hingga kini merupakan bekas reruntuhan
bait Allah yang sempat direnovasi pada zaman Herodes. Jadi, tidak ada hal baik
yang ditinggalkan oleh Herodes.
Di sisi lain ada keluarga Yahudi yang
dikenal dengan budaya penghormatannya, yaitu keluarga Yesus - keluarga tukang
kayu. Inilah raja orang Yahudi yang sukses karena mengembangkan budaya
penghormatan.
Matius 15:8 (TB) Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Kolose 3:18 (TB) Hai
isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Tuhan meminta istri menghormati suami bukan
karena diberi banyak uang. Suami pun diminta menghormati istri. Pasangan kalian
merupakan orang yang paling tepat untuk mengembangkan budaya saling
menghormati.
Kolose 3:19 (TB) Hai
suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Penghormatan juga harus diberikan oleh anak
kepada orang tua dan sebaliknya. Anak harus menaati orang tua dan orang tua
tidak boleh menyakiti hati anak agar anak tidak marah kepada orang tua.
Kolose 3:20-21 (TB) Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di
dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar
hatinya.
Ada cerita dari Brothers Grimm tentang
keluarga. Sepasang suami istri merasa kesal kepada papanya yang sudah tua
karena tiap kali makan, dia selalu berceceran. Mungkin karena tangannya selalu
bergetar. Lalu mereka membuat palungan kayu dan menyita sendok garpu papanya
yang sepuh agar papanya bisa makan dengan tangan.
Suatu hari anak-anak mereka berlarian
sambil membawa palungan kayu. Pasutri itu bertanya, "Apa yang kalian
lakukan?" Anak-anak itu menjawab, "Kami sedang membuat palungan kayu
untuk makan kalian ketika sudah tua nanti." Jadi, kita akan menuai
setiap perbuatan kita. Jangan hanya menuntut, tetapi jadilah teladan. Jika
kita ingin dihormati, hormatilah orang lain.
S'BAB KAU BESAR
Kuberi kemuliaan dan hormat,
Kuangkat suara pujian, Kuagungkan nama-Mu.
Chorus: S'bab Kau besar, Perbuatan-Mu ajaib. Tiada seperti Engkau. Tiada
seperti Engkau.
0 komentar:
Post a Comment