Sunday, April 21, 2024

Transformasi Pikiran ~ Pdt. Dr. Gatut Budiyono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 April 2024

Tahun ini tema kita adalah menjadi lebih kuat. Jika dulu lemah, sekarang kita harus lebih kuat. Jika dulu sudah kuat, sekarang kita harus lebih kuat lagi daripada yang dulu. Agar bisa menjadi lebih kuat, kita harus dewasa. Agar menjadi dewasa, kita harus mengalami transformasi pikiran. Transformasi ini dari kata metamorfosa, yaitu perubahan kepompong menjadi ulat dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah. Namun, jangan seindah kupu-kupu malam.

Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Cara mengalami transformasi pikiran adalah dengan cara mengenal kebenaran. Transformasi pikiran berarti mengalami pembaharuan akal budi sehingga bisa membedakan kehendak Allah. Sekalipun orang Niniwe sudah tua, mereka belum dewasa karena mereka belum bisa membedakan tangan kanan dan kirinya.

Orang yang dewasa akan memahami kehendak Allah. Dia bisa membedakan mana yang benar dan salah sesuai kehendak Allah. Dengan mengikuti kehendak Tuhan, kita bisa menjadi orang yang bahagia dan berhasil. Siapa yang tidak ingin bahagia? Siapa yang tidak ingin berhasil? Pasti tidak ada. Bahagia dan berhasil merupakan impian semua orang. Agar bahagia dan berhasil, kita harus memamah biak firman Tuhan siang dan malam.

Mazmur 1:1-3 (TB) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Memamah biak itu seperti sapi atau lembu yang melumatkan makanannya lalu dikeluarkan untuk kemudian dilumatkan kembali. Firman Tuhan pun harus dilumatkan, bukan sekadar dibaca. Salah satu tokoh di Alkitab yang bahagia dan berhasil adalah Yusuf. Dia menjadi tangan kanan Firaun di Mesir pada usia 30 tahun. Saat itu Mesir merupakan negara yang paling berkuasa. Jadi, Yusuf seperti orang dari Jetis yang menjadi presiden di Amerika. Dia amat berhasil dan terkenal.

Dia dewasa karena dia tetap berbuat benar sekalipun:
1. Tidak ada satu mata yang melihat perbuatannya.
2. Diperlakukan tidak benar.
3. Memiliki kuasa yang sangat besar.

Sejak kecil bangsa Yahudi sudah dididik dengan firman Tuhan. Maka, sekalipun tak ada yang melihat, dia tetap berbuat benar. Suatu hari istri Potifar merasa kesepian karena Potifar sebagai paspampres selalu dinas di luar menemani Firaun. Ketika melihat Yusuf yang tampan dan masih kinyis-kinyis dalam usia 17 tahun, dia pun membuat semua pegawainya dinas di luar. Potifar pun juga dinas di luar menemani Firaun. Kabarnya mereka tidak dikaruniai anak.

Lalu Yusuf diminta membetulkan dipan di kamar Potifar sehingga Yusuf hanya berdua dengan istri Potifar. Kamar itu dikunci oleh istri Potifar agar dia bisa memperkosa Yusuf. Namun, Yusuf lari darinya. Dia mendobrak pintu kamar dan meninggalkan bajunya di tangan istri Potifar. Lantas istri Potifar memutar balik fakta dengan menuduh Yusuf yang akan memperkosanya. Alhasil, Yusuf dijebloskan ke dalam penjara.

Yusuf mengalami semua masalah tersebut karena dia telah diperlakukan tidak baik oleh saudara-saudaranya. Namun, dia tetap memilih untuk bersikap benar. Seringkali inilah ujian bagi para bawahan yang seringkali diperlakukan tidak benar oleh bosnya.

Ketika menjadi pimpinan, kita pun diuji untuk tetap bersikap benar kepada bawahan. Dengan kuasanya, Yusuf bisa saja membalas saudara-saudaranya. Dia bisa meminta pejabat di sana menyileti mereka selama sebulan lalu membunuhnya dengan menggunakan kuasa yang dimilikinya. Namun, Yusuf tetap memilih bersikap benar. Yusuf memilih untuk membantu saudara-saudaranya yang sedang kelaparan. Inilah sebabnya dia menjadi orang yang bahagia dan berhasil.

Pikiran Milyuner

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.