Sunday, March 24, 2024

Ini Tidak Adil

Menjadi Kuat dalam Kesetiaan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Maret 2023

"Saya telah menerima laporan dari Siwani dan Siaki secara pribadi, tetapi saya tidak mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah." Seloroh Sihed.

"Simbok mengetahuinya, Siomdo mengetahuinya, Silegi mengetahuinya, dia mengetahuinya, dia juga mengetahuinya, semua mengetahuinya, termasuk kamu. Kamu juga mengetahuinya. Jangan berpura-pura tidak tahu." Teriak Siwani kepada Sitem di depan Sihed.

Namun, Sitem menjawab, "Iya, sudah. Sekarang tanggung jawab itu diserahkan kepadaku. Nanti aku yang menyelesaikan." Lalu Sihed berpetuah kepada sekelompok orang itu, "Jadi orang jangan bermuka dua ..."

Siwani pun menggerutu, "Ini tidak adil. Mengapa Sihed selalu membela Siaki? Jika dia tidak tahu, mengapa tidak bertanya kepada orang lain pula? Bukankah saat itu yang ada di sana bukan hanya Sihed, Siwani, dan Siaki?" Lantas dia menyampaikan keluh kesahnya kepada Tisar. Eh, dia menjawab, "Sihed memintaku memberitahumu bahwa dia 100% bersamamu, tetapi kamu harus bersabar sampai …"

"Ah, benar-benar menyebalkan. Itu hanya permainan kata. 100% aku bersamamu, tetapi 1000% aku akan bersama Siaki hingga maut memisahkan kami. Bilang saja begitu." Gerutu Siwani. Dengan kata lain, Siwani tidak bisa mempercayai perkataan Sihed. Ini karena perkataannya tak pernah sejalan dengan tindakannya. Tindakan akan selalu berbicara lebih keras daripada kata-kata.

Di atas langit masih ada langit. Di atas angka 100%, masih ada banyak angka lebih besar. Jadi, dia tak perlu bermain kata denganku. Jika itu maunya, lebih baik aku diam saja dan ikut berpura-pura tidak tahu, seperti dirinya.

Siwani pun berpikir bahwa Sihed hanya ingin membuat Siwani susah karena hidupnya penuh kesusahan. Kata orang bijak, "Kita hanya bisa memberikan hal-hal yang kita miliki." Nah, jika Sihed memiliki segudang kesusahan, wajar saja jika dia berusaha menyusahkan Siwani.

Daripada ikut susah seperti dirinya, lebih baik menggunakan jurus EGP alias Emang Gue Pikirin, urus saja urusanmu sendiri, mau sehidup semati dengan aki-aki ruwet itu, silahkan saja, aku sudah tidak mau tahu, lebih baik pilih keripik tempe ... hehehe ...

Akhirnya ketika ada masalah, Silegi ribut sendiri dengan Siaki. Sebelumnya Musar telah memberitahu Silegi perihal sikap Siaki terhadap Siwani, tetapi Silegi hanya menjawab, “Itu terserah Sihed.” Karena Silegi tidak mau membantunya memberitahu Sihed, akhirnya Siwani juga membiarkan Silegi menyelesaikan sendiri permasalahannya dengan Siaki. Hehehe … ini baru adil. Biarlah setiap orang mengurus kesusahannya sendiri. Biarlah … biarkan saja …

Wahyu 22:11 (MILT): Siapa yang berbuat salah, biarlah dia tetap berbuat salah, dan siapa yang berbuat najis, biarlah dia tetap berbuat najis, dan siapa yang adil, biarlah dia tetap berbuat adil, dan siapa yang kudus, biarlah dia tetap dikuduskan.

PENOLONG yang SETIA
Saat kuberjalan Kasih-Mu menerangi langkahku. Tak kutakut, tak kubimbang kar'na kutahu Kau bersamaku.
Kau lebih tahu yang terbaik bagiku. Kau lebih sanggup pulihkan hidupku. Kuberserah, kupercaya, hanya Yesus penolong yang setia.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.