Sudahkah Anda Melihat?
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 3 Maret 2024
"Papaku murah hati. Jadi, seharusnya
kalian memanfaatkan hal ini secara positif demi kebaikan kalian." Ucap
seorang pria.
Seorang wanita yang mendengar ceritanya
langsung bertanya-tanya, "Murah
hati darimana? Papamu hanya murah hati terhadapmu karena semua yang kamu
minta akan dikabulkan olehnya. Namun, ketika orang lain yang meminta, sekalipun
untuk kepentingan papamu sendiri, ada aja dramanya."
Setahun lalu papanya berkata kepada wanita
itu, "Aku bisa memberi banyak. Di sini banyak yang kuberi. Kalau kamu di
sini, nanti tahun depan akan kuberi lebih banyak lagi." Namun, dari awal
wanita itu telah mengetahui bahwa dia sedang berhadapan dengan Raja Gombal.
Nah, setelah setahun berlalu, kegombalannya makin terbukti karena janjinya tidak ditepati. Ini namanya murah janji, mudah berjanji, mudah mengingkari. Jadi, ini bukan murah hati. Setelah memberi banyak kepada beberapa orang, papanya juga akan mengungkit-ungkit, "Aku sudah memberimu banyak. Jadi, kamu harus begini, kamu harus begitu. Jangan kecewakan saya!"
Mungkin papanya berpikir, "Hanya aku yang boleh mengecewakan kalian karena hidupku penuh kekecewaan." Salah sendiri. Janji pernikahan di hadapan Tuhan saja diingkari, apalagi janji terhadap manusia. Kalau tidak mau kecewa, jangan murah janji, tetapi tuluslah memberi.
Kalau memberi demi mengharapkan sesuatu,
ini namanya investasi. Yach, setiap jenis investasi pasti memiliki potensi
untung rugi. Jika tidak mau rugi, ya harus belajar mengelolanya dengan baik.
Jika tidak mau belajar, ya salahkan diri sendiri kalau salah berinvestasi.
Tokoh
yang paling murah hati tuh Yesus. Ketika memberi,
Dia tidak hitung-hitungan. Sekalipun kita tidak meminta, Dia tetap memberi
dengan limpahnya. Contoh: Aku tak pernah kekurangan oksigen sekalipun aku tak
pernah membelinya dan sekalipun aku lupa bernapas.
Yesus tidak pernah berkata, "Kamu
jangan mengecewakan saya karena aku sudah memberimu banyak oksigen. Kamu tahu
berapa harga oksigen yang kamu hirup tiap hari?" Hahaha... Yesus tak
pernah begini.
Yesus tidak pernah hitung-hitungan
denganku. Ini yang disebut murah hati.
Bahkan, Dia memberiku sekalipun aku tidak bisa membalas pemberian-Nya. Apa Dia
pernah hitung-hitungan denganmu? Tidak juga toh. Jadi, apa kamu sudah melihat perbedaan murah hati dan murah janji?
KEMURAHAN TUHAN
Oleh kar'na kemurahan Tuhan,
ku ada sampai hari ini. Oleh kar'na kebaikan Tuhan, janji-Mu terjadi bagiku.
Kusembah Kau Tuhan, kumengangkat tanganku. Selamanya Kau ajaib bagiku.
Kusembah Kau Tuhan, kumengangkat wajahku. Selamanya Kau hebat bagiku.
0 komentar:
Post a Comment