Relevant Yet Weak
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 11 Feb 2024
"Nilai-nilai
apa yang ingin kamu bangun di komunitas ini?" Tanya seorang warga
kepada ketua timnya beberapa bulan lalu. Namun, ketua tim hanya diam saja.
Alhasil, karena sudah tak tahan dengan kegelapan yang dia saksikan di komunitas
tersebut, warga itu menulis surat kepada ketua tim.
Sepenggal suratnya berbunyi, "Untuk
semua yang telah kau dan komunitas ini berikan kepadaku, aku sangat bersyukur
dan berterima kasih kepada Tuhan. Aku sampaikan rasa terima kasihku untuk
kesempatan yang telah kau berikan kepadaku hingga sejauh ini. Namun, saya minta
maaf, setelah setahun berada di
komunitas ini, aku menyadari bahwa nilai-nilai kita berbeda."
Intinya, lewat semua ucapan syukur dan
terima kasih serta permintaan maaf tersebut, si warga mau meninggalkan
komunitasnya yang terkesan suram. Namun, ketua tim tidak mengizinkannya pergi
dan malah tetap meminta pendapatnya terhadap beberapa masalah yang sedang
terjadi.
Setelah itu ketua tim berkata,
"Pertama-tama, semangat dan
ketulusan Anda terhadap komunitas dan nilai-nilai adalah sesuatu yang harus
dipelajari setiap orang! Saya juga seperti Anda yang pada awalnya ingin
meningkatkan mentalitas setiap orang agar jujur terhadap diri sendiri. Saya
melewati proses yang sama dan perasaan saya saat ini: kecewa!"
Matius 10:16 (TB) "Lihat, Aku mengutus kamu seperti
domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati.
Warga itu pun bertanya-tanya, "Ah,
bagaimana ketua tim bisa melihat ketulusan itu? Seharusnya dia tidak melihatnya
agar aku bebas mencari tempat yang terang karena aku percaya bahwa duniaku tak
selebar daun kelor."
Roma 12:15 (TB) Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Dengan kata lain, Tuhan berkata,
"Kecewanya adalah kecewamu juga." Ah, andaikata transfer nilai
semudah transfer uang, tentulah mereka berdua tak perlu kecewa. Namun, seiring
kemajuan teknologi masa kini, transfer nilai justru makin susah karena batasan
budaya makin terbuka dan batasan nilai makin abu-abu.
Daripada transfer nilai kepada orang-orang
itu, mengapa ketua tim tidak mencari orang-orang yang sudah memiliki nilai yang
sama? Bukankah hanya Tuhan yang bisa mengubah nilai intrinsik setiap orang?
Huff ... kenapa nasibnya harus menjadi nasibku? Kuhanya bisa terdiam sembari
memandangi lampu-lampu di sekitarku. Sebagian besar dari mereka hanya menyala
saat gelap. Namun, jika pemiliknya agak korslet, mereka bisa menyala di tempat
terang. Ya, begitulah nasib para lampu. Mereka diciptakan untuk menerangi kegelapan,
seperti dirimu yang sedang membaca tulisan ini ... xixixi …
Matius 5:14 BIMK Kalian adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan.
KAULAH HARAPAN – Sari Simorangkir
Bukan dengan kekuatanku kudapat jalani hidupku. Tanpa Tuhan yang di sampingku,
kutak mampu sendiri.
Engkaulah kuatku yang menopangku. Kupandang wajahmu dan berseru.
Pertolonganku datang dari-Mu. Peganglah tanganku, jangan lepaskan. Kaulah
harapan dalam hidupku.
0 komentar:
Post a Comment