Menang karena Tenang
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Januari
2024
"Ketika saya memergoki suami
selingkuh, saya dicekik olehnya. Padahal, selama pernikahan kami dia tidak
pernah berbuat seperti itu sebelumnya. Jadi, saya khawatir dengan keselamatan
Ibu. Tolong jangan mau diantar jemput oleh suami saya lagi." Beginilah
curhat dan perhatian seorang wanita yang tersakiti kepada seorang wanita single.
Wanita single itu menjawab,
"Ok, saya akan berhati-hati." Lalu dia bertanya kepada beberapa orang
yang juga mengenal suami wanita itu, "Mungkinkah dia berbuat seperti itu
kepadaku? Mungkinkah dia akan mencekikku? Mungkinkah dia akan
mencelakaiku?"
Ada yang menjawab, "Tidak mungkin
karena jika dia berbuat seperti itu, masalah dan hukumannya akan makin
besar." Beberapa orang lain menjawab, "Lebih baik ikuti saran
istrinya dan minta sopir lain." Ada pula yang menjawab, "Lebih baik diam
saja."
Lantas wanita single itu berkata,
"Aku yakin aku aman karena aku netral. Aku tidak berpihak kepada siapapun
sebelum melihat laporan dan bukti-buktinya. Tuhan akan menjagaku. Hidup dan
mati ada di tangan Tuhan, bukan manusia. Namun, jika terjadi sesuatu kepadaku,
ingatlah pesan ini dan kalian tahu tersangkanya."
Dia merasa perlu memberitahu beberapa orang
perihal masalah yang dihadapi karena dia membaca postingan pendeta bahwa kegerakan
Tuhan tidak bisa dihentikan. Itu benar. Tuhan tak pernah gagal, tetapi dia
bisa gagal jika salah mendengar suara Tuhan.
Pikirnya, "Jika aku gagal menyampaikan laporan tentang mereka, dengan atau tanpaku, pekerjaan Tuhan harus tetap dilanjutkan." Maka, dia putuskan untuk memberitahu beberapa orang yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai Kerajaan Allah, sekalipun mereka bukan orang-orang Kristen.
Nah, setelah diantar pulang oleh sopir itu,
beberapa orang langsung chat, "Aman?" Hehehe ... tentu saja
aman karena Tuhanlah yang menjaga dan melindunginya, sesuai lagu
"Pengagungan" yang tiba-tiba dimunculkan dalam ingatannya ketika dia
akan tidur sehari sebelumnya.
PENGAGUNGAN
Verse 1: Sungguh
dahsyat keajaiban-Mu. Tak tergapai oleh pikiranku. S'mua yang t'lah ada dan
yang 'kan datang. Kau menjadikan segalanya indah.
Verse 2: Terpesona
'kan kebesaran-Mu. Dari dulu sampai selamanya penuh kuasa, takkan berubah.
Kunaikkan syukurku kepada-Mu Tuhan.
Chorus: Biar
pengagungan sampai di hati-Mu, Yesus Tuhan dan Rajaku. Kau lebih megah dari
yang termegah. Terimalah sembahku. Hanya Kau yang ada di tahta.
Namun, sebagai manusia, ya tentu saja dia
sempat overthinking karena iblis mengingatkannya pada perkataan manusia.
Jadi, selama satu setengah jam perjalanan, untuk menangkis serangan iblis dalam
pikiran, dia terus menerus berbahasa roh dalam hati.
Maka, muncullah Mazmur 121 dan beberapa patah ayat yang berbunyi, "Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup dan akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhanlah perisaimu, penutup barisanmu. Gunakan perisai iman untuk menangkis serangan si jahat. Tuhanlah benteng dan kubu pertahananku. Yang menyertaiku lebih banyak daripada yang menyertai mereka."
Janganlah Takut, Tuhanlah Perisaimu. Upahmu akan sangat besar. Apakah upahku? Upahmu adalah Tuhan itu sendiri. Wow … besar
sekali :)
Selain itu, Roh Kudus juga memunculkan
berbagai lagu rohani yang amat sangat relevan dengan situasi peperangan. Lantas
dia teringat dulu ada seorang ibu muda yang minta ditemani ke toilet karena
takut gelap. Saat itu dia berkata, "Aku minta kamu temani karena kamu anak
Tuhan." Wanita single itu heran karena dia tidak pernah membuat
pernyataan tentang hal tersebut.
Namun, dia juga langsung teringat pesan
akhir tahun 2023, sehingga segera memperkatakan, "Aku bukan hanya anak
Tuhan, tetapi juga tentara Tuhan. I am army of God. I am warrior, not
worrier."
Efesus 6:16-18 (TB) dalam
segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan
dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan
dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah
setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan
permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
0 komentar:
Post a Comment