Sunday, January 7, 2024

Menang karena Tenang ~ Ps. Lukas Wibisono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 7 Januari 2024

Ketenangan sangat penting dalam memperoleh kemenangan, termasuk dalam pertandingan olahraga. Dalam permainan bulu tangkis Lee Chong Wei selalu menang. Viktor Axelsen berusaha mengalahkan dia, tetapi kemampuan dan kecepatannya tidak bisa menyamai Lee Chong Wei.

Maka, hanya ada satu cara untuk menang darinya, yaitu dengan membuatnya tidak tenang. Karena dia terbawa emosi, Viktor berhasil mengalahkan dia. Ini sebabnya ketenangan sangat penting untuk memperoleh kemenangan. Ketenangan ini hanya bisa didapat melalui kedalaman hubungan dengan Tuhan. Jadi, ketenangan tidak didapat berdasarkan hal-hal yang dapat kita lihat.

Kejadian 13:10 (TB) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —

Lot mengambil keputusan berdasarkan hal-hal yang telah dilihat olehnya. Dia kira dia akan makmur jika berada di sana, tetapi dia tidak mengetahui bahwa di kemudian hari Tuhan akan memusnahkan tempat itu.

Kejadian 13:11 (TB) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Setelah memutuskan hal itu, Lot berpisah dengan Abraham. Seharusnya kita bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Bagi yang masih single, pastikan tanya dulu kepada Tuhan.

Jangan mengambil keputusan untuk menikahi seseorang hanya berdasarkan hal-hal yang terlihat. "Oh, kelihatannya dia berkepribadian, punya mobil pribadi, dan rumah pribadi." Tanya Tuhan dulu. Jika tidak, nanti bisa salah mengambil keputusan, seperti Lot.

Kedalaman Hubungan dengan Tuhan membuat kita tidak mengambil keputusan berdasarkan hal-hal yang terlihat.

Jika memiliki kedalaman dengan Tuhan, kita juga Tidak Reaktif sehingga tidak mudah diprovokasi oleh berbagai hal yang ada di luar diri kita. Contoh: Ada sale. Seringkali hal ini membuat para wanita tidak tenang karena buru-buru ingin belanja.

Lukas 6:29 (TB) Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

Selama ini belum ada orang yang pernah menampar pak Lukas. Seandainya ada yang menampar pipi kanannya, dia juga tidak yakin bersedia memberikan pipi kirinya untuk ditampar pula.

Ketika ditampar, reaksi normal kita tak mungkin berkata, "Aduh, syalom". Kemungkinan besar kita akan spontan menendang kakinya. Namun, jika dekat dengan Tuhan, kita akan dimampukan untuk tidak membalasnya dan tetap tenang.

Markus 1:35 (TB) Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Kedalaman dengan Tuhan bisa dibangun dengan cara berdoa di tempat sunyi seperti Yesus. Ini berarti kita berdoa tidak disambi mengerjakan hal yang lain.

Memang kita bisa berdoa sambil memasak, tetapi kedalaman dengan Tuhan hanya bisa diperoleh ketika kita berdoa tanpa disambi. Luangkan waktu secara khusus untuk berdoa, misalkan dengan bangun lebih pagi, menutup toko untuk beribadah, berhenti membuka media sosial, dan kurangi menonton drakor atau film lain di netflix.

1 Petrus 4:7 (TB) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

LEBIH DALAM LAGI
Satu hal yang kurindukan ya Tuhan, selalu berada di dekat-Mu. Dengan segenap hati, dengan s'genap jiwa kumenanti di hadirat-Mu.
Chorus: Lebih dalam lagi kurindu Kau Tuhan, lebih dari segala yang ada. Lebih dalam lagi kucinta Kau Yesus. Kumengasihi-Mu.

Tidak Reaktif

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.