Sunday, December 31, 2023

Ini Bukan Gosip

Mengakhiri untuk Memulai
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 31 Desember 2023

Tahun 2022 beberapa pendeta berkhotbah atau berbincang tentang perselingkuhan. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa tahun 2023 kasus ini akan meningkat. Ternyata benar. Hal ini pun makin membudaya hingga akhirnya beberapa istri sah mulai memposting foto dan video pelakor di berbagai media sosial. Lebih dari satu kecamatan pun bisa melihat foto-foto pelakor itu.

Jika hal ini makin viral, bagaimana dengan mereka? Akankah mereka jera? Menurut beberapa pendeta, seringkali perselingkuhan diawali oleh rasa cinta uang dan dimulai dengan kebohongan kecil-kecil. Maka dari itu, jangan terbiasa ingkar janji dan jika mulai mencintai uang, kita harus mendekat kepada Tuhan.

Banyak orang lebih suka mendengarkan bisikan setan daripada suara Tuhan. Mereka seperti kodok di dalam air yang sedang direbus. Semula airnya terasa dingin lalu perlahan-lahan mulai terasa hangat sehingga kodok nyaman berendam di dalamnya. Padahal, makin lama air itu akan makin panas dan akhirnya dia menjadi kodok rebus karena terlambat keluar dari dalam panci.

Dosa pun seperti itu. Pada mulanya akan terasa nyaman untuk berendam di dalamnya karena iblis pintar berdusta. Iblis akan berkata, “Sesekali selingkuh tidak masalah, orang lain telah melakukannya dan mereka masih baik-baik saja. Tuhan itu pemaaf sehingga bohong sedikit juga tak masalah. Tuhan tahu kamu melakukannya karena ingin uang untuk membeli ini dan itu.”

Selanjutnya, iblis akan mengobarkan api kecil itu sehingga orang itu makin tak bisa meninggalkan dosanya hingga berujung pada kebinasaan. Bapa segala dusta itu memang licik hingga beberapa orang tertipu olehnya. Tak seorangpun kebal terhadap tipu dayanya. Nah, agar tidak tertipu olehnya, tiada cara lain selain mendekat kepada Tuhan.

Jadi, daripada mengejar uang, lebih baik mendekat kepada Tuhan agar dikejar-kejar sama uang … wkwwkw … Jika hati kita tidak melekat pada uang, kita bisa memanfaatkan uang-uang yang mengejar kita untuk kebaikan bersama.

Namun, jika hati kita melekat pada uang, makin dikejar, uang itu akan makin lari. Uang tuh selalu jual mahal kepada para penggemar beratnya. Namun, uang selalu berusaha menggoda orang-orang yang kurang tertarik padanya. Iblis akan memanfaatkan uang untuk menjatuhkan manusia, tetapi Tuhan akan memanfaatkan uang untuk kebaikan manusia.

2 Samuel 12:13-14 (TB) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Karena Daud berselingkuh dengan Batsyeba, anaknya mati. Sekalipun Daud sudah menyesali perbuatannya dan Tuhan mau mengampuninya, dia tidak bisa menghindari konsekuensi dosa itu.

Tuhan juga sudah mengambil salah satu ibu pelakor, tetapi dia tidak bertobat dan masih mencari mangsa baru. Sekalipun sudah memiliki suami dan anak serta satu selingkuhan, dia juga masih berusaha mendekati lelaki lain lagi. Inilah jerat iblis yang membuat manusia tak pernah merasa cukup.

Pada akhirnya hubungan perselingkuhan mereka berakhir, tetapi hubungan mereka dengan pasangan sah belum pulih. Daud yang bertobat saja tetap menanggung konsekuensi dosa, bagaimana dengan mereka yang masih mengeraskan hati? Ngeri toh. Tuhan Sang Sumber Kehidupan kok diabaikan? Kok malah memilih jalan setan yang berujung pada maut?

Amsal 2:18-19 (TB) sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah. Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan.

Baru tahun ini aku melihat dan mendengar hal-hal demikian makin marak. Mungkin karena banyak orang terpengaruh oleh beberapa public figure yang salah dan terinspirasi oleh film-film tentang perselingkuhan. Ah, kelihatannya Tuhan diam saja. Apa tak salah membiarkan mereka selingkuh berulang kali? Namun, Tuhan mengatakan bahwa mereka semua pasti dihukum pada waktu-Nya.

Yohanes 3:19-21 (TB) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

BAGAIKAN BINTANG-BINTANG
Verse 1: Kumau hidup seturut kehendak-Mu, mengerjakan kes'lamatan yang telah Kau beri. Biarlah hidupku menjadi jawaban bagi setiap orang yang membutuhkan.
Chorus: Kumau bercahaya bagaikan bintang-bintang di tengah kegelapan terpancar terang kasih Tuhan. Kumau bercahaya bermegah dalam Dia, Menyaksikan kemurahan Tuhan, Menc'ritakan perbuatan Tuhan. Kurindu hidup s'lalu bercahaya dalam kemuliaan-Nya.
Verse 2: Setiap harga yang harus kubayar telah menjadikan aku dewasa dalam-Mu. Berikanlah hati-Mu di dalamku agar hidupku hanya untuk memuliakan-Mu.
Bridge: Menjadi alat-Mu itu rindu-Mu padaku. Firman-Mu yang menjagaku. Berikanku kuasa 'tuk genapi rencana-Mu sampai bumi ini penuh kemuliaan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.