Catatan Ibadah ke-1 Minggu 5 Nov 2023
Agar bisa menikmati janji Tuhan, kita perlu
terlebih dahulu mendapatkan janji-Nya. Jika tidak mengetahui janji-Nya,
bagaimana kita bisa menikmati janji itu?
Kita pasti pernah datang ke wahana bermain.
Di sana kita bisa membeli tiket terusan agar bisa menikmati semua jenis
permainan yang telah disediakan. Memang di dalamnya ada beberapa area yang
mengharuskan kita bayar lagi jika ingin memasukinya.
Namun, kadang kala ada area bermain yang
seharusnya bisa kita masuki dengan tiket terusan itu, tetapi kita malah memilih
untuk tidak memasukinya karena kita takut dengan resikonya. Mungkin kita takut
naik roller coaster karena kita tidak memahami tingkat keamanannya.
Mazmur 18:30 (TB)
(18-31) Adapun Allah, jalan-Nya
sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang
berlindung pada-Nya.
Nah, janji Tuhan itu sempurna dan tidak
dapat diubah. Jika kita mengetahui janji-Nya, kita akan menikmati kelimpahan
berkat-Nya.
Mazmur 89:34 (TB)
(89-35) Aku tidak akan melanggar
perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Untuk mengetahui janji Tuhan, kita harus mengerti rencana-Nya. Untuk mengetahui rencana Tuhan, kita hanya perlu mengikuti setiap kegiatan penggembalaan di gereja ini. Contoh: tema gereja bulan ini adalah Berjalan dalam Limpahan Kasih Karunia. Lalu dari tema ini kita berdoa dan muncullah sub tema dan program-program yang relevan dengan rencana Tuhan bagi gereja ini.
Amsal 29:18 (TB) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Maka, jika ingin mengetahui rencana Tuhan,
bergabunglah dalam CG (connect group)
karena gereja akan menyampaikan semua programnya melalui kelompok kecil
tersebut. Namun, agar bisa menerima janji Tuhan, kita harus merespon.
Proverbs 29:18 (The
Message) If people can’t see what God is
doing, they stumble all over themselves; But when they attend to what he
reveals, they are most blessed.
Rencana Tuhan bagi gereja ini sudah
tercantum di dalam visi misinya, yaitu menjadi gereja sel yang apostolik dan
profetik. Secara sederhana, rencana Tuhan adalah menjangkau jiwa, memuridkan,
dan mengutus. Jadi, kita perlu menjangkau orang-orang di luar sana dan
memuridkan mereka lalu mengutus mereka untuk melakukan hal yang sama.
1 Samuel 3:10 (TB)
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah:
"Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab
hamba-Mu ini mendengar."
Tuhan memanggil Samuel hingga dua kali,
tetapi Samuel tidak menjawab karena mengira dia dipanggil oleh imam Eli. Namun,
pada panggilan yang ketiga Samuel baru merespon. Ketika Samuel mau merespon Tuhan,
barulah Tuhan berbicara kepada-Nya.
Meskipun demikian, Tuhan tidaklah arogan.
Ketika Samuel merespon-Nya, Dia tidak bertanya, "Ehem, kenapa dua kali
kupanggil kamu malah diam saja?" Tidak. Tuhan langsung berkata,
"Ketahuilah ..." Jadi, Tuhan hanya mau berbicara kepada kita yang mau
menjawab panggilan-Nya.
0 komentar:
Post a Comment