Sunday, October 22, 2023

Tanggung Jawab atau Beban

Sekarepe Dewe
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Okt 2023

"Lain kali tolong beritahu dia karena selama ini dia tidak pernah diberitahu," kata seorang penerjemah atas permintaan Mr. Ruwet.

"Ah, dia tidak pernah bertanya," balas Lui. Namun, Mr. Ruwet tuh munafik. Bisa-bisanya dia memutar balik kata. Selama ini acapkali diberitahu, dia selalu ngeyel dan tidak mau tahu. Lain di mulut, lain pula tindakannya.

"Sudah sabar aja... yang penting kamu sudah menang," bisik Roh Kudus. Hehehe ... iya juga sih, tetapi kata-katanya tidak enak. Masa dia bilang menyerah pada kemauanku padahal sudah kuberitahu bahwa itu bukanlah kehendak pribadiku, tetapi aturan komunitas. Untunglah Mr. Guard memahamiku dan menegurnya.

Eh, setelah itu Mr. Guard menambahkan Lui ke dalam dua grup masalah lainnya. Hah! Ini di luar prediksiku. "Ya Tuhan, bisa nggak sih satu masalah diselesaikan dulu sampai tuntas tas.. tas.. baru dimunculin masalah baru lagi? Kalau seperti ini, rasanya jadi susah bernapas. Pikiranku terasa sudah penuh. Aliran masalah kok seperti aliran air yang tak pernah berhenti? Harusnya aliran kasih yang begini."

"Itu hanya perasaanmu saja. Bukankah kasih-Ku juga tak pernah berhenti?"

Tapi, aku ini sudah memberi kesaksian iman kepadanya. Aku telah menjelaskan bahwa kegunaan iman adalah menjauhkan kita dari kekhawatiran. Ketika masalah terjadi, orang beriman bisa berkata, "Hey trouble, I have a great God."

Nah, seharusnya acapkali ada masalah, Mr. Guard juga melakukan hal yang sama karena terinspirasi dengan kesaksian imanku. Lalu kenapa dia masih mencariku saat ada masalah? Padahal, aku pun sudah bilang kepadanya bahwa kesuksesan besar juga membutuhkan super team karena kita bukan superman.

Masa dia berpikir, "Hi problem, I have Lui." Oh Tuhan, ini tidak lucu, gue bisa rempong nih. Tapi, aku kok ingin tertawa ya? Ini salah memberi kesaksian atau salah diartikan olehnya? Oh Tuhan, tolong kirimkan lebih banyak pekerja lain.

Matius 9:37-38 (TB) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Kemudian Mr. Ruwet mencari perkara lagi. "Kenapa kamu mengutus orang tanpa memberitahu saya? Kamu kira kamu bosnya?" Jawabku, "Baca WA" (Yang sudah kukirim dari kemarin dan sudah kutunjuk-tunjuk untuk kau baca.)

Dengan kelincutan dia pergi. Lalu berulah lagi untuk menghambat pembangunan, seperti Tobia yang ingin mengganggu Nehemia. Maka, Lui menegurnya, tetapi dia berkata, "Jangan beritahu aku informasi yang tidak berguna. Tugasku adalah ...)"

"Bagus, itu memang tugasmu, kerjakan saja." Mr. Guard aja punya waktu untuk membicarakan hal yang kau anggap tidak berguna. Sebenarnya aku juga malas bicara denganmu. Diberitahu, tidak mau tahu dan bilang tidak pernah diberitahu. Padahal, kalau diberitahu, beginilah kelakuanmu.

Andaikata Mr. Guard tidak lagi menguntungkanmu, kamu pun pasti mengabaikannya, seperti perlakuanmu kepada semua orang kecil. Baru kenal orang besar saja sudah merasa besar. Padahal, semua orang di sini juga tidak menganggapmu besar. Mereka pasti sorak sorai bergembira jika kamu kembali ke habitatmu.

Lalu Lui memprotesnya dengan bantuan orang lain, "Jika dia tidak mau bertanggung jawab, kenapa dia berusaha menghalangi orang-orang yang mau bertanggung jawab?" Maka, tanggung jawabnya dialihkan kepada Lui dan dia tidak boleh ikut campur lagi. Semua lega, tetapi selalu ada efek samping: tanggung jawab Lui bertambah. Oh, aku harus merasa lega atau malah berbeban?

Matius 25:28-29 (TB) Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

DATANGLAH PADA-NYA
Di saat hati sedang galau pada siapa mengadu? Berharap pada dunia, sia-sialah. Hanya pada Yesus ada jawaban. Datanglah pada-Nya, yang lelah diberi kelegaan.
Di saat badai ombak menderu pada siapa berteduh? Berharap pada dunia, sia-sialah. Hanya pada Yesus ada pertolongan. Datanglah pada-Nya, yang berbeban, diangkatkan.
Siang malam mata-Nya tak pernah terpejam, menunggu setiap orang datang pada-Nya. Siang malam tangan-Nya selalu terbuka, menanti setiap orang menghampiri-Nya.
Tak henti-henti Dia menunggu. Tak henti-henti Dia menanti. Datanglah pada-Nya selama masih diberi waktu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.