God's Promises Encourage You
Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 12 Des 2023
Ketika kita berdosa, iblis akan memanggil
kita dengan dosa kita sekalipun dia mengetahui nama kita. Contoh: orang yang
berzinah akan dipanggil Pezinah. Namun, Tuhan Yesus tetap memanggil nama kita
sekalipun Dia mengetahui dosa kita.
Ketika ada wanita yang kedapatan berzinah,
orang-orang menyeretnya ke hadapan Yesus. Mereka berkata, "Menurut hukum
Musa, kita harus melemparinya dengan batu. Bagaimana menurut-Mu?"
Yohanes 8:7 (TB) Dan
ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu
berkata kepada mereka: "Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu."
Yesus tidak bisa menyalahkan, tetapi Dia
juga tidak bisa membenarkan. Maka, dengan bijak Yesus menjawab,
"Barangsiapa yang belum pernah berbuat dosa, silahkan melemparinya
terlebih dahulu." Maka, satu per satu mulai pergi dari sana, dimulai dari
yang tertua. Ini karena yang paling tua yang paling banyak dosanya. Jadi,
jangan bangga kalau sudah tua.
Yohanes 8:10-11 (TB)
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang."
Yesus tetap berada di sana menemani wanita
yang berdosa. Kasih Yesus itu lembut karena Dia tidak menghukum wanita
tersebut. Namun, kasih-Nya juga keras karena Dia berkata, "Pergilah dan
jangan berbuat dosa lagi."
Lalu dalam sebuah acara di Bukit Doa
Immanuel pak Arman bertemu dengan temannya. Mereka mengikuti acara yang
membahas tentang pernikahan. Temannya itu datang dari Pare. Dia mempunyai
kesaksian yang luar biasa tentang putranya.
Ketika dia berada di Jember, putranya
menelepon dia, "Pa, aku membuat masalah besar. Tolong segera pulang."
Jawab papanya, "Biar papa doakan." Namun, dia segera berkata,
"Doa saja tidak cukup Pa. Ini masalah besar. Papa harus segera
pulang."
Maka, dia pulang dan mendengar putranya berkata, "Aku telah menghamili temanku." Dia terkejut dan istrinya hanya bisa menangis.
Papanya berbadan besar seperti Goliat.
Biasanya pak Arman sampai mendongak ketika harus berbicara dengannya. Putranya
pun takut kepada papanya. Namun, dia justru segera memeluk putranya sambil
berkata, "Mari kita bereskan masalah ini. Ceritakan bagaimana asal mula
kisah ini."
Putranya pun bercerita bahwa pacarnya
tidak pernah mendapat perhatian dari papanya. Maka, dia jatuh cinta dan
kebablasan. Putri itu mengatakan bahwa dia all
out kepada pemain basket yang terkenal di sekolah itu dan dia benar-benar all out hingga di-out (dikeluarkan dari sekolah) karena ketahuan hamil.
Putri itu sudah bercerita kepada papanya
dan dimarahi olehnya. Ini pesan buat
para orang tua, terutama papa. Ketika kamu tidak hadir bagi anakmu, jangan
marah ketika mereka berbuat salah. Maka, perhatikanlah mereka dengan baik.
Lantas papa putra itu menemui papa si
putri. Ketika dimarahi dan dimaki-maki oleh papa si putri, dia hanya menjawab,
"Iya pak. Benar pak." Namun, ketika papa putri itu menyalahkan
putranya, dia berkata, "Bukan putra saya yang salah. Saya yang bersalah."
Karena respon tersebut, papa putri itu
diam. Selanjutnya, papa putra itu mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab
memelihara putri dan cucunya. Putra putri itu pun dinikahkan sekalipun masih di bawah umur
17. Lantas pak Arman diminta bantuan untuk mendidik pasangan baru ini.
Papa putra itu harus mondar mandir ke
pengadilan hingga pihak pengadilan berkata, "Baru kali ini kutemukan
seorang ayah yang mau bertanggung jawab atas kesalahan anaknya." Karena
respon yang berbeda, mereka pun terkenal di Pare dengan sisi positifnya. Kita
pun harus merespon dengan tepat agar orang-orang bisa melihat kasih Kristus
melalui hidup kita.
AMAZING GRACE
Amazing grace. How sweet the sound that saved a wretch like me.
I once was lost, but now I'm found, was blind, but now I see.
'Twas grace that taught my heart to fear and grace my fears relieved. How
precious did that grace appear.
The hour I first believed, My chains are gone. I've been set free. My God,
my Savior has ransomed me And like a flood His mercy reigns. Unending love,
Amazing grace.
The Lord has promised good to me. His word my hope secures. He will my
shield and portion be As long as life endures.
The earth shall soon dissolve like snow. The sun forbear to shine. But God,
Who called me here below Will be forever mine, Will be forever mine, You are
forever mine.
0 komentar:
Post a Comment