Sunday, October 22, 2023

Kingdom Order ~ Pdt. Jonathan Pattiasina

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22 Okt 2023

Topik gereja bulan ini adalah tentang kasih karunia. Ketika berbicara tentang kasih karunia, hal ini tetap harus sejalan dengan aturan Kerajaan Allah (Kingdom Order) karena Tuhan kita menyukai keteraturan dan ketertiban.

Kejadian 1:1-3 (TB) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.

Ketika membaca Alkitab, biasakan untuk membaca secara naratif, bukan dogmatif. Jika kita membacanya secara naratif, kita akan mengetahui rencana Tuhan. Pada mulanya Bumi masih kacau, berantakan, dan gelap. Untuk mengatasi situasi tersebut, Allah berfirman.

Jadi, satu-satunya cara untuk mengatasi kekacauan dan kebingungan adalah firman Tuhan. Ketika Tuhan berfirman, muncullah terang. Namun, tak berhenti sampai di sini. Jika kita membaca ayat-ayat selanjutnya, kita akan mengetahui bahwa terang itu ada di dalam diri kita. Tuhan menciptakan kita segambar dan serupa dengan-Nya. Maka, ketika orang lain melihat kita, harapan-Nya adalah mereka bisa melihat Tuhan melalui diri kita.

Tuhan menyukai keteraturan dan ketertiban. Ini sebabnya dia menempatkan manusia pertama di taman, bukan di hutan. Hutan memberikan kesan yang liar, tanpa aturan. Namun, taman memberikan kesan teratur, selektif, dan dipelihara dengan baik.

Kita pasti memilih jenis tanaman yang akan ditanam di taman. Lebih baik kita menanam hal-hal yang baik dan berguna karena setiap orang pasti menuai hasil taburannya. Orang yang menolak peraturan pasti akan susah sendiri.

Tanaman yang ada di taman juga akan dipangkas (dipotong dan dibersihkan) agar makin berbuah. Tanaman di hutan tidak perlu melewati semua ini. Jika ada pekerjaan memangkas tanaman di hutan, pasti bayarannya mahal karena di hutan ada banyak tanaman. Namun, karena Tuhan menyukai keteraturan dan ketertiban, Dia menempatkan manusia di taman.

Seorang pendeta bernama Benny Hinn bisa menyembuhkan orang sakit, tetapi beberapa di antaranya meninggal. Ketika ditanya tentang hal itu, dia menjawab, "Sebenarnya orang itu sudah sembuh ketika didoakan, tetapi gaya hidupnya salah. Maka, setelah sembuh, dia meninggal."

Memang benar Tuhan bisa membuat mujizat. Sampai saat ini pak Jonathan pun masih memercayai mujizat. Namun, jika setiap hari orang Kristen mendapat mujizat, mereka akan menjadi manja dan tidak bisa menghadapi tekanan.

Ketika sakit, Tuhan bisa sembuhkan dengan kekuatan dan kasih-Nya. Namun, jika orang itu tidak mengikuti aturan dengan sering makan banyak jeroan padahal ada penyumbatan pada jantungnya, tentu saja dia akan mati karena gaya hidupnya yang salah itu.

Jadi, kasih karunia tidak meniadakan peraturan atau hukum. Yesus pun mengatakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi justru menggenapinya. Bahkan, aturan diperlukan untuk membuat segala sesuatunya menjadi baik. Orang yang tidak mau mengikuti aturan (sekarepe dewe), pasti akan susah.

Contohnya saja ada hukum gravitasi. Tak seorang pun bisa melawan hukum ini. Jika coba melawannya, tentulah akan retak atau patah kaki atau meninggal. Maka, kita jangan hanya memandang Tuhan sebagai Juru Selamat. Kita juga harus menerima Tuhan sebagai raja, menaati aturan-Nya, dan berbuah bagi-Nya.

Di Alkitab bahasa Indonesia dinyatakan bahwa perintah Tuhan yang pertama adalah beranak cucu sehingga kita berpikir bahwa perintah pertama-Nya adalah manak. Padahal, dalam bahasa aslinya, makna perintah tersebut adalah jadilah produktif.

Kehadiran kita harus membawa terang. Kita harus mau bertanggung jawab karena dengan cara ini kita bisa menjadi dewasa. Jadi, kedewasaan tidak berkaitan dengan umur. Kedewasaan hanya bisa bertumbuh pada saat kita mau mengambil tanggung jawab.

Jangan berharap pendeta bisa berdoa dan tumpang tangan agar seseorang menjadi teratur dan tertib dengan seketika. Ada proses yang harus dilalui. Ketika seseorang jatuh ke dalam dosa, biasanya sulit keluar karena mereka telah diperbudak olehnya.

Agar bisa terlepas dari perbudakan dosa, dibutuhkan proses pemangkasan. Proses ini tidak bisa dilewati begitu saja. Hal inilah yang akan mendewasakannya dan membuatnya bertumbuh hingga akhirnya bisa berbuah.

PENYERTAAN-MU
Penyertaan-Mu Tuhan segalanya bagiku. Hadir-Mu di hidupku terutama bagiku.
Reff: Anugerah-Mu, anugerah-Mu. Semua karena anugerah-Mu, bukan karena kekuatanku. Anugerah-Mu, anugerah-Mu Tuhan. Kasih dan sayang-Mu sumber kekuatan bagiku.
Anugerah-Mu Tuhan cukuplah bagiku.

Sekarepe Dewe

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.