Sunday, September 3, 2023

Orang yang Dituntun Tuhan

Doa itu Bersyukur
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Sept 2023

Beberapa waktu lalu Mr. Beanz berbicara kepada Lui dengan bantuan Om Google. Tulis Google, "Panggilkan tiga orang ini", tetapi saat Lui mencari ketiga orang tersebut, ternyata mereka semua sudah keluar.

Lantas Lui bertanya lagi dengan bantuan Google, "Yakin mau memanggil ketiga orang itu? Mereka sudah tak ada di sini." Maka, Mr. Beanz berbicara dalam bahasa Cina sambil menunjukkan sebuah buku. Lui tetap tidak bisa memahami permintaannya. Jadi, dia pulang dan tidur.

Ketika bangun tidur, Lui baru memperoleh pencerahan. Maka, keesokan harinya dia langsung memberikan data yang diminta oleh Mr. Beanz. Orang Cina itu pun tersenyum dan berkata-kata dalam bahasanya. Lui pun tersenyum dan mengangguk.

Temannya bertanya, "Dia bicara apa?" Jawab Lui, "Tidak tahu, tetapi intinya dia berterima kasih karena sudah kubantu mencari data." Setelah bangun tidur, Lui baru mengetahui bahwa dia mencari data 3 orang, bukan mencari 3 orang. Google, Google, kadang membantu, kadang mengganggu.

Suatu hari Mr. Bright dan Ms. Funni pun ingin menumpang mobilnya. Lalu Mr. Bright bertanya dalam bahasa Inggris, "Siapa sopirnya?" Karena tidak terbiasa listening, Lui tidak memahami pronunciation (pengucapan)nya. Maka, Mr. Bright bergaya seperti orang menyetir. Lui pun tersenyum dan menjawab, "Aha!" Lalu dia segera menghubungi kepala sopir untuk menanyakannya.

Lui pun tidak bisa memahami pengucapan bahasa Inggris Ms. Funni sehingga Ms. Funni pun pernah berekspresi menyetir motor sambil berkata, "Brum... brum..." untuk menjelaskan maksudnya. Hahaha...

Ada pula kejadian yang terbilang aneh. Hari itu Lui harus rapat dengan Mr. Bright, Ms. Funni, 1 konsultan Taiwan, dan 1 konsultan Indonesia. Pikir Lui, tenang, masih ada konsultan Indonesia yang akan menerjemahkan kemauan mereka. Eh, mereka berempat malah bicara sendiri tanpa ada yang menerjemahkan. Selesai rapat Ms. Funni bertanya dalam bahasa Inggris, "Kamu paham pembicaraan kami?"

Lui hanya memahami pembicaraan intermezzo mereka. Dia paham ketika Ms. Funni memuji kelancaran bahasa Mandarin si konsultan Indonesia. Dia paham ketika Ms. Funni memberitahu konsultan Taiwan bahwa Lui hanya berbahasa Indonesia. Lui juga paham ketika Ms. Funni meminta konsultan Taiwan ke Indonesia. Namun, Lui justru tidak memahami topik utama rapat tersebut. Jadi, dia menjawab dalam bahasa Mandarin, "Aku tidak tahu. Bank?"

Pada hari lain ketika Ms. Funni menanyakan rumahnya, dia pun salah menjawab. Maksud hatinya mau menjawab, "in the small town", tetapi malah menjawab, "in the small country". Hahaha... akhirnya Mr. Bright, Ms. Funni, Miss Byuti, dan Miss Sirius mengantar Lui pulang. Mereka pun melihat sendiri small country versi Lui 🫣 wkwwkw ...

Namun, ketika dibelikan minuman oleh Ms. Funni, Lui pun menanyakan harganya dalam bahasa Mandarin. Ms.Funni pun menjawab, "Tidak usah" dalam bahasa Mandarin. Ah, setidaknya masih ada komunikasi yang benar.

Jadi, kalau masih ada penerjemah yang mau membantu Lui, ngapain harus bicara sendiri? Kalau tak ada pilihan, baru deh memaksa diri berbicara sendiri, seperti di masa lalu. Namun, kalau masih bisa menghindar, pastilah Lui menghindar, seperti yang sudah-sudah… hehehe …

SUNGGUH ALANGKAH BAIKNYA (Mazmur 133)
Sungguh alangkah baiknya, sungguh alangkah indahnya bila saudara semua, hidup rukun bersama.
Chorus: Seperti minyak di kepala Harun yang ke janggut dan jubahnya turun, Seperti embun di bukit Hermon mengalir ke bukit Sion sebab ke sanalah Allah mem'rintah agar berkat-berkat-Nya tercurah serta memberikan anugerah Hidup s'lama-lamanya.
(youtu.be/7T5Lov8a3Bw)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.