Doa Orang Benar
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Sept 2023
Beberapa hari lalu tiba-tiba Mr. Haoxin
japri dalam bahasa Inggris untuk meminta bantuan Lui mengambil sejumlah uang.
Karena Lui berasumsi bahwa bahasa Inggris Mr. Haoxin sangat baik, dia
hanya melakukan konfirmasi kepada Om Google dan dua penerjemah, yaitu Tigan dan
Anis.
"Dia minta NT, bener ya?" Mereka
bertiga sepakat bahwa itulah yang diminta oleh Mr. Haoxin. Setelah Tigan
memberikan NT kepadanya, Mr. Haoxin bertanya, "Untuk apa aku diberi NT?
Aku minta Rupiah." Gotis pun keluar dari ruangan Mr. Haoxin lalu bertanya
kepada Lui, "Tadi kamu kira Mr. Haoxin minta apa?" Lui pun menjawab
bahwa dia minta NT.
Gotis tertawa dan berkata, "Dia minta
Rupiah dan harusnya kamu konfirmasi dulu." Jawab Lui, "Aku sudah
konfirmasi Tigan. Balasnya, "Konfirmasi kok sama Tigan? Dia malah bilang
kalau kamu yang memintanya menyiapkan NT." Masa sih? Bukankah ini tanggung
jawab bersama? Tidak mungkin Tigan melemparkan tanggung jawab kepada dirinya
saja.
Tak lama berselang Tigan keluar dari
ruangan Mr. Haoxin dan berkata, "Makna bahasa Inggrisnya lho sudah benar
seperti itu. Aku juga sudah konfirm dia dalam bahasanya." Gotis tertawa
dan berkata, "Lui, ayo tanggung jawab." Lui langsung menjawab,
"Iya lha."
Lalu Lui mendesak Tigan untuk menghubungi
temannya yang ada di money changer Surabaya, tetapi temannya tidak jua
menjawab karena sudah tutup. Gotis langsung menimpali, "Kamu ini sukanya
memaksa." Jawab Lui, "Seharusnya kalau minta Rupiah, dia itu berkata,
'Ambilkan sekian juta Rupiah dan tidak perlu sebut-sebut NT.'"
Jawab Gotis, "Aku baca aja sudah
mengerti kalau dia maunya Rupiah."
Lui menimpali, "Secara grammar, artinya sudah benar jika dia
meminta NT."
"Tidak usah lihat grammar. Itu sudah jelas kalau dia minta
Rupiah. Jadi, kamu harus bertanggung jawab. Sudah ya. Aku mau pulang
ini." Kata Gotis lagi.
Apa hubungannya? Mau pulang, ya pulang
aja. Siapa yang mau melibatkanmu? "Aku juga
mau pulang kok," jawab Lui sambil mengambil tasnya.
Wajar saja jika Gotis bisa membaca yang
tersirat karena dia sudah sering berkomunikasi dengan Mr. Haoxin. Namun,
Lui, Anis, dan Tigan sama-sama masih baru. Mereka jarang berbicara dengan Mr. Haoxin.
Jadi, wajar donk kalau mereka bertiga hanya membaca yang tersurat. Bahkan, ini
pertama kalinya Lui berbicara dengannya secara langsung.
Ah, kelihatannya Gotis senang sekali melihat
Lui mendapat masalah. Namun, Lui berkata dalam hati, “Tidak masalah. Aku
punya Tuhan yang besar, yang selalu lebih besar daripada semua masalahku.”
TUHAN yang BESAR
Kuhidup kar’na percaya. Kau
yang berjanji setia. Pengharapanku s’lalu ada di dalam-Mu. Ku tidak akan
menyerah meski dalam kesesakan. S’luruh hidupku dalam genggaman-Mu.
Aku punya Tuhan yang besar yang t’lah berjanji dan sanggup menggenapi. Imanku
bersepakat percaya kuasa-Nya. Kut’rima s’karang, kemenangan dari-Mu.
0 komentar:
Post a Comment