Sunday, September 3, 2023

Doa Orang Benar ~ Ps. Frederick Abel

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 3 Sept 2023

Keselamatan jiwa-jiwa tidak terlepas dari doa dan penyembahan. Kebangkitan rohani di Azusa Street pun bermula dari doa dan penyembahan.

Ada seorang hamba Tuhan yang berdoa di kamarnya. Lalu diam-diam mamanya masuk ke kamarnya. Ketika memasuki kamar tersebut, mamanya merasakan hadirat Tuhan yang sangat kuat hingga sampai rebah. Hamba Tuhan itu tidak menyangka mamanya akan masuk ke kamarnya. Dia hanya berdoa sungguh-sungguh untuk kepentingannya.

Yakobus 5:16 (TB) Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Ketika saling mengaku dosa dan hidup dipenuhi firman, kita akan dibenarkan. Sebagai orang yang dibenarkan, doa kita sangat besar kuasanya bila didoakan dengan yakin dalam nama Yesus.

Orang benar itu enak karena hidupnya dituntun oleh Tuhan. Ini bukan berarti selalu bertanya kepada Tuhan tiap kali melakukan hal-hal kecil. Namun, ini berarti hidup kita dipenuhi oleh firman dan bebas dari kepahitan.

Jika sumbernya pahit, segala sesuatu yang keluar darinya juga pahit. Namun, jika sumbernya manis, segala sesuatu yang keluar darinya juga manis. Jadi, kita harus senantiasa menjaga hati karena hati kita adalah sumber kehidupan.

Amsal 4:23 (TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Ketika berdoa, kita sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Karena doa adalah komunikasi, kita tidak harus berdoa seperti ini, "Tuhan yang agung dan mulia, dengarkanlah doaku..."

Tidak salah sih berdoa seperti itu, tetapi doa kita juga bisa berupa cerita atau curhat, "Tuhan hari ini aku bertemu dia, tetapi dia tidak mau melihatku dan justru membuang mukanya jauh-jauh." Doa juga bisa berupa permintaan dan pemberian.

Ketika kita sulit berdoa atau tak ingin berdoa, Roh Kudus pun akan berdoa untuk kita. Ini gunanya kita diberi karunia berbahasa Roh.

Roma 8:26 (TB) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Pada zaman dulu Musa diperintahkan Tuhan untuk membuat kemah suci dan tabernakel dengan detail yang sudah Tuhan tentukan. Jemaat pun membawa persembahan mereka ke sana atas kesadarannya sendiri karena saat itu tidak ada kotak kolekte yang diedarkan.

Mereka biasa membawa kambing, domba, atau lembu sapi. Namun, zaman sekarang kita tidak membawa hewan korban semacam itu. Pemberian kita pun tidak harus berupa uang, tetapi bisa berupa persembahan hidup.

BAPA KUPERSEMBAHKAN TUBUHKU
Bapa kupersembahkan tubuhku s'bagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan pada-Mu s'bagai ibadah yang sejati. Kusembah Kau Tuhan. Kusembah Kau Tuhan. Kuserahkan hidupku kepada-Mu untuk kemuliaan nama-Mu.

Komunikasi Terhambat, Doa Merambat

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.