Sekalipun Salah ... Defensif
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Juli 2023
Pikir Shisuka, "Perdana menteri
harusnya sudah mengetahui kewajibannya. Masa harus diuber-uber dan didikte kata
demi kata seperti anak kecil? Emangnya aku baby sitter-nya?" Tamu
raja pun berusaha membela Shisuka, tetapi Raja Stones memintanya untuk tidak ikut
campur karena hal itu adalah masalah internal.
Raja hanya bersedia membeli satu komputer untuk empat orang karena tiga orang diminta mencatat secara manual dan satu orang saja yang input di komputer. Bahkan, meja kursinya juga diberi satu saja untuk mereka. Dengan marah Shisuka berkata, "Biar saja, ada yang tidak akan kuinput." Lalu Shisuka meminta bantuan perdana menteri untuk berpamitan kepada raja.
Shisuka pun sempat heran dengan kelakuan
perdana menteri. Pikirnya, "Tumben tadi dia mau mengakui kelalaiannya.
Dulu dia tidak mau mengakuinya dan membuatku sendirian dimarahi oleh
raja." Lalu Shisuka buru-buru pergi.
Kemudian dalam perjalanan pulang dia
teringat kepada pertanyaan tamu raja sebelum menemui raja, "Apa asisten
menteri enak dalam menerjemahkan?" Jawab Shisuka, "Enak. Justru yang
berbahaya tuh perdana menteri. Aku sudah beberapa kali mendapat masalah karena
dia."
Eh, tamu raja malah berhasil menyaksikan
hal itu dengan mata kepalanya sendiri. Jadi, Shisuka merasa tak enak hati
terhadapnya.
Dia pun segera menghubungi tamu raja dan
berkata, "Persoalan yang tadi jangan dipikirkan. Raja memang begitu
karena fokus utamanya adalah uang, bukan manusia. Tapi, aku juga tidak akan
pernah mau menandatangani surat itu. Di berbagai kerajaan sanksinya tuh berupa
Surat Peringatan (SP) 1, SP 2, lalu surat pengusiran dari kerajaan, bukan surat
untuk malak rakyat kecil."
Jawab Shisuka dengan nada masih kesal,
"Tentu saja. Bukan hanya raja yang bisa marah. Aku juga bisa marah. Dia
tidak bisa seenaknya terhadapku. Sekalipun aku salah, dia tidak berhak malak
aku. Ini sudah melebihi preman. Kalau dia seenaknya, aku juga akan
seenaknya."
Sambungnya, "Masa satu orang diminta
input kerjaan tiga orang? Dia pikir aku Wonder Woman atau Aladin atau Bandung
Bondowoso yang bisa membangun seribu candi dalam semalam?" Hahaha ...
orang itu tertawa mendengar keluh kesah Shisuka sehingga dia ikut tersenyum.
Dia pun membatin, "Kesal aku. Aku
ini masih manusia. Raja itu pasti bukan manusia. Seenaknya saja meminta
sesuatu yang tidak realistis."
0 komentar:
Post a Comment