Tidak Ada Solusi
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Juli 2023
"Sekalipun salah, ini sanksinya
berlebihan. Daripada menandatangani surat pernyataan ini, lebih baik
kutinggalkan saja," ujar Shisuka dengan marah.
"Apa sanksinya?" Tanya Giant
Gouda.
"Baca saja ini," ucap Shisuka
sambil menyodorkan surat tersebut di depan Giant.
Keributan ini dimulai oleh Raja Stones yang
lupa akan perintahnya sendiri untuk membuat surat tanggapan ke kerajaan
tetangga. Karena malu di depan tamu, dia pun mencari celah untuk meloloskan
dirinya.
"Mengapa kamu tidak pernah
menyampaikan surat tanggapan ini kepada saya?" Tanya Raja Stones.
Shisuka mengatakan bahwa suratnya sudah
langsung disampaikan kepada perdana menteri karena dulu raja pernah berpesan
bahwa segala sesuatu harus disampaikan ke perdana menterinya. Selain itu,
Shisuka tidak memahami bahasa raja sehingga tidak langsung menyampaikannya
kepada raja.
Perdana menteri menjawab, "Saya tidak
menyampaikan kepada Raja dan tidak membaca suratnya karena Shisuka tidak
memberiku instruksi untuk menyampaikannya kepada Raja."
"Jadi, siapa yang bersalah?"
Tanya Raja Stones dengan geram. "Saya dan perdana menteri yang
bersalah," jawab Shisuka.
"Aku tidak akan menandatangani
surat itu. Lebih baik aku hengkang dari sini daripada menandatanganinya,"
bisik Shisuka kepada asisten menteri. Setelah surat selesai ditulis asisten
menteri juga memberi bisikan tertulis agar Shisuka tidak menandatangani surat
itu.
Tak lama berselang perdana menteri langsung
menandatangani surat yang ditulis oleh asisten menteri, tetapi Shisuka langsung
melipat tangan dan menggeleng. Dengan marah raja bertanya, "Mengapa tidak
mau tanda tangan?"
Jawab Shisuka, "Aturan Raja tidak
jelas. Saya juga sudah menyampaikan surat tersebut kepada perdana
menteri."
Balas Raja, "Kalau belum ada balasan
dari saya atau perdana menteri, kamu tidak boleh mengirimkan surat itu karena
perdana menteri bukan rajanya. Jadi, ini salahmu. Kenapa malah
menyalahkan perdana menteri? Tidak bertanggung jawab."
Saat itulah Giant Gouda bertanya kepadanya. Dia pun memberitahu Shisuka, "Untuk selanjutnya, kamu langsung saja mendatangi raja, tanpa melalui perdana menteri. Nanti biar raja sendiri yang memanggil menteri yang akan dipilihnya untuk menerjemahkan kata-katanya."
Jawab Shisuka, "Iya, selanjutnya begitu."
Dia pun tak peduli dengan pendapat raja. "Mau dibilang tidak
bertanggung jawab, SILAHKAN. Mau dibilang kurang ajar, SILAHKAN. Sekalipun
salah, sanksinya jelas-jelas tak wajar."
0 komentar:
Post a Comment