Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Juni 2023
Sebelum membahas hari terakhir, kita bahas
dulu hari pertama. Kita akan melihat grand design Tuhan atas manusia.
Kejadian 1:1-2 (TB) Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Dalam Alkitab bahasa Inggris disebutkan
bahwa Tuhan menciptakan surga dan bumi. Namun, dari Kejadian sampai Wahyu, Dia
lebih banyak membahas tentang bumi daripada surga.
Genesis 1:1 (KJV) In
the beginning God created the heaven and the earth.
Tuhan ingin menjadikan bumi sebagai replika
surga. Ketika kita mengunjungi suatu tempat yang belum terjamah oleh tangan
manusia, kita seringkali berkata, "Wah, indah sekali seperti di
surga." Padahal, kita belum pernah ke surga. Namun, hati kita bisa
merasakan keindahannya.
Kejadian 1:26 (TB) Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi."
Setelah menciptakan bumi dengan segala isinya, Tuhan membutuhkan pengelolanya. Maka, Dia menciptakan manusia segambar dengan diri-Nya. Manusia bukan Tuhan, melainkan gambaran Tuhan sehingga didesain untuk berpikir seperti Tuhan, merasa seperti Tuhan, mengambil keputusan seperti Tuhan, berbicara seperti Tuhan, dan bertindak seperti Tuhan.
Kejadian 1:28 (TB) Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Tuhan berharap manusia pertama beranak cucu
dan berkembang biak serta hidup sesuai dengan cara Tuhan. Namun, keluarga
pertama gagal sehingga diusir dari hadirat Allah, yaitu Taman Eden. Kegagalan
ini membuat kekacauan dimana-mana.
Mungkin pernah dengar ada yang berkata, “Keluargaku
seperti neraka.” Padahal, dia juga belum pernah ke neraka. Namun, jauh di dalam
hatinya dia bisa merasakan hal itu. Apakah ini berarti bahwa Tuhan gagal?
Tidak. Tuhan tidak pernah gagal. Ini ada lagunya.
Selanjutnya, Tuhan memilih keluarga kedua,
yaitu Abraham yang melahirkan orang-orang Israel untuk mewujudkan grand
design-Nya. Namun, baik keluarga pertama maupun keluarga kedua ini juga gagal
karena ketidaktaatan terhadap Tuhan.
Lantas Tuhan memilih keluarga ketiga, yaitu
putra-Nya sendiri. Dia pun membentuk keluarga baru lewat perkumpulan para murid
Yesus, yang dikenal dengan nama ekklesia. Hal ini yang menjadi cikal
bakal lahirnya gereja. Jadi, gereja adalah keluarga Allah sehingga ada Gereja
Keluarga Allah. Kita adalah bagian dari keluarga ketiga.
0 komentar:
Post a Comment