Sunday, June 4, 2023

A Well Done Life ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 4 Juni 2023

Matius 25:21 (TB) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Sekalipun hanya perumpamaan, itu merupakan kerinduan hati Tuhan bagi kita semua. Ini bukan soal perkaranya, tetapi Tuhan rindu berkata kepada kita, "Baik sekali hamba-Ku yang baik dan setia." Perkataan ini bukan ingin diucapkan nanti pada saat kita kembali kepada-Nya, tetapi Dia ingin mengucapkannya setiap saat.

Ada 3 cara agar hidup kita bisa Well Done, yaitu:
1. Baik
2. Setia
3. Hamba

BAIK. Ada orang yang bertanya, "Mana yang lebih baik: hamba Tuhan Kristen, hamba Tuhan Katolik, atau hamba lain yang tidak mengenal Tuhan?" Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang paling baik karena kebaikan yang kita lakukan berasal dari Tuhan.

Efesus 2:10 (TB) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Sebelum Tuhan menciptakan kita, Dia sudah mempersiapkan segalanya untuk kita. Dia pun sudah mempersiapkan Yesus sebelum kita jatuh. Jadi, kita bisa berbuat baik karena ada Tuhan di dalam diri kita.

Kebanyakan orang berkata, "Saya hanya pedagang", "Saya hanya guru", “Saya hanya karyawan”, "Saya hanya ..." Mengapa harus menggunakan kata 'hanya'? Beberapa orang menggunakannya untuk menunjukkan kerendahan hati, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata itu karena tidak menyadari panggilan Tuhan bagi mereka, yaitu untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Tuhan persiapkan.

Matius 7:23 (TB) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Beberapa orang mungkin berkata kepada Tuhan, "Aku sudah melakukan kebaikan ini dan itu, mana balasannya?" Tuhan akan menjawab dengan terus terang bahwa Dia tidak mengenal mereka. Ini karena sesungguhnya mereka berbuat baik untuk kepentingan dirinya sendiri, bukan untuk kemuliaan Tuhan.

Jadi, Tuhan mau kita berbuat baik sesuai kehendak-Nya saja.

SETIA. Saat ini kita cenderung hanya setia kepada diri sendiri. Selain itu, kesetiaan berkaitan dengan transaksi. Kita hanya setia kepada mereka yang menguntungkan kita. Namun, Tuhan ingin kita tetap setia kepada-Nya dalam setiap musim kehidupan. Hal ini memang tidak mudah, tetapi minimal kita harus memiliki keinginan untuk setia karena Tuhan akan senantiasa setia. Dialah kesetiaan.

2 Timotius 2:13 (TB) jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

HAMBA. Orang Kristen paling mengenal Tuhan sebagai Juru Selamat ketika dibaptis. Namun, orang Kristen enggan memiliki hubungan ini dengan Tuhan. Jika ditanya, siapa hamba Tuhan? Pasti kebanyakan orang akan menjawab, "Para full-timer gereja dan jemaat adalah orang yang menggaji mereka."

Itu salah. Semua orang Kristen adalah hamba Tuhan. Seorang hamba harus rela menyerahkan dirinya, menanggalkan keinginannya demi kemuliaan Tuhan.

Sebelum dipancung oleh Kaisar Nero - kaisar terburuk, Paulus dipenjara di ruang bawah tanah Roma. Sekitar tujuh meter dari permukaan tanah itu dia harus mencium bau air selokan yang sarat dengan binatang mati, mayat, dan juga pengap.

Beberapa hamba Tuhan berpikir bahwa melayani Tuhan akan menjadi populer dan disukai banyak orang seperti selebritis. Namun, Paulus jauh dari semua itu. Meskipun demikian, Paulus memilih untuk tetap mengikut Tuhan.

2 Timotius 1:12 (TB) Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin, seperti menghasilkan kolesterol. Maka, untuk mendapatkan vitamin, kita harus meminumnya. Demikian pula jiwa kita membutuhkan firman Tuhan. Kita tidak bisa memproduksinya sendiri. Hal ini baru bisa didapatkan jika kita mau bergaul dengan Tuhan.

JEJAK-MU TUHAN
Seringku tak mengerti jalan-jalan-Mu Tuhan bagai di belantara yang kelam. Tanpa seribu tanya namun tetap percaya. Jejak-Mu Tuhan sungguh sempurna.
Ajarku memahami semua yang Kau ingini agar hidupku puaskan hati-Mu. Bagi-Mu aku rela sepenuh hati menghamba. Serahkan diri genapi karya-Mu.

Vitamin Vitamin Vitamin

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.