Catatan Ibadah ke-1 Minggu 4 Juni 2023
Matius 25:21 (TB)
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Sekalipun hanya perumpamaan, itu merupakan
kerinduan hati Tuhan bagi kita semua. Ini bukan soal perkaranya, tetapi Tuhan
rindu berkata kepada kita, "Baik sekali hamba-Ku yang baik dan
setia." Perkataan ini bukan ingin diucapkan nanti pada saat kita kembali
kepada-Nya, tetapi Dia ingin mengucapkannya setiap saat.
Ada 3 cara agar hidup kita bisa Well
Done, yaitu:
1. Baik
2. Setia
3. Hamba
BAIK. Ada orang yang bertanya, "Mana yang lebih baik: hamba Tuhan
Kristen, hamba Tuhan Katolik, atau hamba lain yang tidak mengenal Tuhan?"
Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang paling baik karena kebaikan yang
kita lakukan berasal dari Tuhan.
Efesus 2:10 (TB) Karena
kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.
Sebelum Tuhan menciptakan kita, Dia sudah
mempersiapkan segalanya untuk kita. Dia pun sudah mempersiapkan Yesus sebelum
kita jatuh. Jadi, kita bisa berbuat baik karena ada Tuhan di dalam diri kita.
Kebanyakan orang berkata, "Saya hanya pedagang", "Saya hanya guru", “Saya hanya karyawan”, "Saya hanya ..." Mengapa harus menggunakan kata 'hanya'? Beberapa orang menggunakannya untuk menunjukkan kerendahan hati, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata itu karena tidak menyadari panggilan Tuhan bagi mereka, yaitu untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Tuhan persiapkan.
Matius 7:23 (TB) Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Beberapa orang mungkin berkata kepada
Tuhan, "Aku sudah melakukan kebaikan ini dan itu, mana balasannya?"
Tuhan akan menjawab dengan terus terang bahwa Dia tidak mengenal mereka. Ini
karena sesungguhnya mereka berbuat baik untuk kepentingan dirinya sendiri,
bukan untuk kemuliaan Tuhan.
Jadi, Tuhan mau kita berbuat baik sesuai kehendak-Nya saja.
SETIA.
Saat ini kita cenderung hanya setia kepada diri
sendiri. Selain itu, kesetiaan berkaitan dengan transaksi. Kita hanya setia
kepada mereka yang menguntungkan kita. Namun, Tuhan ingin kita tetap setia
kepada-Nya dalam setiap musim kehidupan. Hal ini memang tidak mudah, tetapi
minimal kita harus memiliki keinginan untuk setia karena Tuhan akan senantiasa
setia. Dialah kesetiaan.
2 Timotius 2:13 (TB)
jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal
diri-Nya."
Sebelum dipancung oleh Kaisar Nero - kaisar
terburuk, Paulus dipenjara di ruang bawah tanah Roma. Sekitar tujuh meter dari
permukaan tanah itu dia harus mencium bau air selokan yang sarat dengan
binatang mati, mayat, dan juga pengap.
Beberapa hamba Tuhan berpikir bahwa
melayani Tuhan akan menjadi populer dan disukai banyak orang seperti
selebritis. Namun, Paulus jauh dari semua itu. Meskipun demikian, Paulus
memilih untuk tetap mengikut Tuhan.
2 Timotius 1:12 (TB)
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena
aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan
apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin,
seperti menghasilkan kolesterol. Maka, untuk mendapatkan vitamin, kita harus
meminumnya. Demikian pula jiwa kita membutuhkan firman Tuhan. Kita tidak bisa
memproduksinya sendiri. Hal ini baru bisa didapatkan jika kita mau bergaul
dengan Tuhan.
JEJAK-MU TUHAN
Seringku tak mengerti
jalan-jalan-Mu Tuhan bagai di belantara yang kelam. Tanpa seribu tanya namun
tetap percaya. Jejak-Mu Tuhan sungguh sempurna.
Ajarku memahami semua yang Kau ingini agar hidupku puaskan hati-Mu. Bagi-Mu
aku rela sepenuh hati menghamba. Serahkan diri genapi karya-Mu.
0 komentar:
Post a Comment