Sunday, May 7, 2023

The Divine Delay ~ Ps. Frederick Abel

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 07 Mei 2023

Delay (penundaan) terdengar tidak enak didengar. Dulu pak Abel pernah mau terbang ke Samarinda, tetapi pesawat ditunda karena adanya kabut asap kebakaran hutan di Kalimantan. Hal ini membuat banyak orang kesal hingga ada yang protes.

Beberapa jam kemudian pesawat pun berangkat. Setelah hampir sampai di sana pesawat malah berputar-putar selama kurang lebih sejam lamanya karena kesulitan menembus asap yang pekat. Tak lama berselang kru pesawat mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke Juanda.

Hal ini tentu mengecewakan karena pak Abel tidak jadi melayani padahal dia sudah mempersiapkan diri sejak pagi. Namun, jika pilot memaksakan diri menembus asap, tentulah bisa terjadi hal-hal yang lebih buruk.

Pada kesempatan lain pak Abel mau terbang ke Manado, tetapi penerbangan ditunda karena pesawat mengalami kerusakan dan sedang diperbaiki. Pikir pak Abel, "Kenapa diperbaiki dan tidak ganti pesawat?"

Beberapa saat kemudian pesawat sudah siap terbang. Ketika akan take-off, mesinnya mati lalu pilot mencoba lagi. Hal ini terjadi sekitar 4-5 kali. Pak Abel yang duduk di bangku belakang tertutup tirai bisa mendengar pramugari berkata, "Pak Pilot, pesawatnya jangan dipaksa."

Namun, beberapa saat kemudian pesawat berhasil terbang dan mendarat dengan selamat di tujuan. Inilah keajaiban pesawat-pesawat di Indonesia. Kadang kala penundaan harus terjadi.

Samuel mengurapi Daud menjadi raja ketika dia berusia 15 tahun. Daud tidak mengharapkannya, tetapi Samuel tiba-tiba datang sendiri. Daud pasti merasa tidak enak karena hidupnya menjadi sulit. Hidupnya diguncang-guncang.

Situasi tersebut dapat digambarkan seperti ini: Saat ini presiden kita adalah pak Jokowi. Lalu tiba-tiba ada nabi yang diurapi Tuhan mendatangi pak Abel. Dia pun mengurapinya sebagai presiden. Ini sama saja dengan mencari masalah.

Mazmur 102:1-2 (TB) Doa seorang sengsara, pada waktu ia lemah lesu dan mencurahkan pengaduhannya ke hadapan TUHAN. TUHAN, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

Ketika hidup Daud terasa sulit, dia menuliskan Mazmur 102. Mazmur tersebut ditulis jauh setelah dia melewati masa-masa susah karena dosanya yang membunuh Uria demi mendapatkan Batsyeba. Di sini Daud merasa susah karena setelah diurapi Tuhan hidupnya menjadi sulit.

Banyak orang berpikir bahwa hidupnya akan menjadi mudah ketika ikut Tuhan. Ada yang berpikir bahwa ikut Tuhan akan membuatnya bertambah kaya, sukses, dan diberkati. Padahal, Tuhan mau memproses kita. Maka, ada penundaan ilahi setelah Tuhan menjanjikan sesuatu.

Maksud Penderitaan, yaitu:
1. Ubah sikap hati
2. Bertahan bersama Tuhan
3. Percaya pada waktu Tuhan

DALAM SESAK KUPERCAYA
Tingginya langit dari bumi, demikian tingginya jalan-Mu. Biar kehendak-Mu dan rencana-Mu terjadilah di hidupku.
Kau yang menuntun s'tiap langkahku. Hanya Engkau pertolonganku. Pada-Mu Yesus aku berseru. Kau harapan terang hidupku.
Meski malamku panjang, gelap dan tak berbintang. Kutahu Tuhan, Kau memelukku. Aku tak'kan menyerah. Dalam sesak kupercaya. Tuhan, Kau dekatku.
Meski kuberurai air mata, kutahu Kau setia. Dengan seg'nap hati kupercaya Kau setia, selamanya.

UBAH SIKAP HATI

Kitab Ayub dari pasal 1-40 berisi keluhan-keluhannya pada saat menderita. Dia kecewa terhadap perkataan ketiga temannya. Namun, dari pasal 41 hingga 42 terlihat bahwa sikap hati Ayub sudah berubah. Andaikata Ayub tidak segera mengubah sikap hatinya, mungkin akan ada 50 pasal atau lebih sesuai respon hatinya. Andaikata dia cepat mengubah sikap hatinya, mungkin hanya ada sedikit pasal.

Elia merupakan seorang nabi besar. Dia pernah melawan 450 nabi Baal. Ratusan nabi itu harus berdoa kepada allahnya agar menurunkan api yang membakar persembahan mereka. Namun, korban persembahannya harus disiram dengan air.

Hal yang sama juga terjadi pada korban persembahan Elia. Lalu ratusan nabi itu sudah berdoa dan menoreh-noreh diri, tetapi api tidak muncul. Namun, ketika Elia berdoa, api langsung turun dari langit dan membakar persembahannya.

Penundaan Ilahi

Related Posts:

  • Kaya dalam Kebajikan: Mengampuni ~ Pdt. Rubin Adi AbrahamCatatan Ibadah ke-1 Minggu 14 April 2019 1 Timotius 6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi Mari kita belajar kepada seorang tokoh di Alkitab yang kaya dalam … Read More
  • Pengendalian Diri ~ Pdt. Leonardo SjiamsuriCatatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Feb 2019 Pemilik toko di mall mengatakan bahwa penjualan mereka justru meningkat pada saat bulan puasa. Jadi, puasa tidak bisa membantu pengendalian diri karena saat berbuka puasa mereka langs… Read More
  • Komunikasi dalam Keluarga ~ Ps. Isaac AlbertPeran Pria dalam Keluarga Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Feb 2019 Ada seorang ibu tunggal yang harus membesarkan seorang putera dan seorang puteri. Hubungan mereka tidak harmonis. Setiap kali di rumah masing-masing dari me… Read More
  • Teruskan Tuan dan Iman ~ Rev. Tony Yeo (Singapore)Catatan Ibadah ke-1 Minggu 26 Mei 2019 Apa yang ingin Anda teruskan kepada anak-anak, teman-teman, dan orang-orang di sekitar? Mungkin kita mau meneruskan kekayaan atau bisnis. Namun, ada hal yang lebih penting untuk diter… Read More
  • Ilah Lain - Ps. Philip MantofaAngka Sial Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 Feb 2019 Selain itu, ketika melihat bulan dan bintang, jangan menyembahnya tetapi sembahlah penciptanya. Tak perlu percaya kepada ramalan bintang. Percaya kepada Tuhan saja. Bila … Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.