The Divine Delay
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 07 Mei 2023
Setelah itu Elia harus meminta makan kepada
seorang janda miskin. Tak lama sesudahnya anak janda itu mati. Janda itu pun
mempertanyakan kedatangan Elia apakah untuk mencelakakan keluarganya.
Maka, Elia berdoa dan meniarap di atas
tubuh anak itu hingga beberapa kali. Akhirnya anak itu bangun. Mujizat ini
terjadi di dalam sebuah keluarga. Mungkin yang mengetahui kejadiannya hanya beberapa
orang, yaitu Elia, Gehazi, ibu itu, dan anak tadi.
Lewat peristiwa tersebut Tuhan ingin
mengubah sikap hati Elia. Tuhan ingin menunjukkan bahwa mujizat tidak harus
dilakukan di depan banyak orang.
Selanjutnya, Elia pernah mau mati karena
akan dibunuh Izebel. Ih, sebel memang. Tuhan memberinya roti bakar.
Begitu dia bangun tidur, ada roti lalu dia makan. Namun, dia masih belum punya
semangat sehingga dia diberi makan lagi dan Tuhan berfirman bahwa dia harus
makan karena dia akan menempuh perjalanan yang jauh.
Setelah kuat dia pun pergi ke gunung Horeb,
yang disebut orang sebagai gunung Tuhan. Di gunung itu Elia bersembunyi di
dalam gua karena takut kepada Izebel. Maka, Tuhan bertanya kepadanya, "Apa
yang kamu buat di sini?" Elia menjawab, "Aku sudah giat melayanimu,
tetapi Izebel malah mau membunuhku."
Tuhan berfirman, "Urapilah Yehu
sebagai raja dan urapi Elisa menggantikanmu." Banyak orang berpikir tongkat
estafet diserahkan dengan cara luar biasa karena urapan Elia berpindah ke
Elisa. Padahal, hal ini terjadi karena Elia sudah terlalu lemah untuk
melaksanakan tugasnya. Namun, Tuhan tetap baik. Karena iman Elia, dia pun
langsung diangkat Tuhan tanpa melalui kematian.
BERTAHAN BERSAMA TUHAN
Mazmur 102:3 (TB) Janganlah
sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah
telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
Hidup tidak selalu membahagiakan. Ada
kalanya hidup juga diwarnai penderitaan. Mungkin di gereja kita baik-baik saja,
tetapi enam hari lainnya kita harus menghadapi realita dunia luar. Namun, kita
harus tetap bertahan bersama Tuhan.
Ketika Tuhan seakan tidak menjawab, Dia mau
kita tetap bertahan bersama-Nya. Jika tetap bertahan, kita akan melihat bahwa
Dia tidak pernah meninggalkan kita.
Mazmur 102:7 (TB) Aku
sudah menyerupai burung undan di padang gurun, sudah menjadi seperti burung
ponggok pada reruntuhan.
Di dalam Alkitab burung undan dan burung ponggok merupakan kata kiasan untuk iblis. Jadi, Daud merasa sama seperti iblis yang dimusuhi oleh Allah. Namun, dia bertahan dan akhirnya diurapi lagi sebagai raja oleh kaum Yehuda pada usia 30 tahun. Beberapa tahun kemudian setelah Saul meninggal barulah dia benar-benar menjadi raja Israel. Jadi, ada penundaan ilahi dalam hidup Daud hingga dia siap menerima janji Tuhan.
PERCAYA pada WAKTU TUHAN
Ketika Lazarus sakit, Yesus tidak segera datang
menemuinya sehingga Lazarus meninggal. Ini bisa diumpamakan bahwa Yesus sedang
berada di Tugu Pahlawan pada saat Lazarus ada di sini. Akhirnya ada
orang datang kepada-Nya dan mengatakan bahwa Yesus terlambat.
Namun, ternyata Yesus tetap tepat waktu.
Lazarus dibangkitkan. Kita pun harus percaya kepada waktu Tuhan. Waktu-Nya
adalah yang terbaik.
Jika telor mentah dijatuhkan, dia akan
pecah. Jika telor matang dijatuhkan, dia juga akan retak, tetapi tidak sampai ambyar
seperti telor mentah. Jika iman kita matang, saat hati kita retak, iman kita
tidak sampai ambyar. Oleh karena itu, kita harus bertumbuh dewasa.
WAKTU yang TERBAIK – GMS Live
Saat ku tak mampu berharap, Kekhawatiran menghimpit jiwaku. Kekuatanku datang
dari-Mu, Memampukanku kembali berharap.
Ajarku mengenal hati-Mu dan percaya jalan-Mulah yang terbaik. Di kelemahan
kuasa-Mu sempurna. Kau Allah yang tak akan tinggalkan.
Kupercaya Engkau bekerja buat kebaikanku. Walau belum kumelihat namun kuasa-Mu
sempurna. Kupercaya pasti Tuhan bukakan jalanku di waktu-Mu yang terbaik
s'turut kehendak-Mu.
0 komentar:
Post a Comment