Permulaan Masa Depan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30 April 2023
Ada seorang ibu berkata, "Ini mudah.
Aku sudah berpengalaman dalam hal ini. Aku bisa mengerjakannya." Namun,
beberapa hari kemudian dia mulai mengeluh bahwa dirinya tidak mampu. Karena
kasihan kepadanya, aku dan teman lain meminta bantuan kepada seorang bapak.
"Aku mampu. Ini mudah. Aku bisa
menyelesaikannya." Beginilah celoteh bapak yang kami mintai bantuan.
Namun, rupanya dia hanya Nato (Not Action Talk Only). Saat kutagih
tindakannya, dia malah mengembalikan hal itu kepadaku. Katanya, “Seharusnya
kamu yang punya kuasa.”
Matius 21:28-29
(TB) "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak
laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia
tidak pergi.
Lantas kuminta bantuan seorang wanita.
Karena dia masih bisa berempati kepada kesusahan ibu tadi, dia pun langsung mengambil
tindakan tanpa mengatakan bahwa dia mampu. Jadi, dia langsung berupaya untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Matius 21:30
(TB) Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga.
Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi
juga.
Karena sering bertemu orang-orang yang suka omdo (omong doang), aku pun tidak mudah terpukau oleh janji-janji manis. Ketika mereka bicara, aku iyakan aja, tetapi diam-diam kutunggu tindakannya. Jika tidak ada tindakan sama sekali, jelaslah bagiku jika mereka tidak bisa dipercaya.
Namun, sebenarnya kaum omdo bukanlah orang
jahat. Mereka hanyalah orang-orang yang ingin cari aman bagi dirinya saja.
Ketika keadaan bertambah sulit, keegoisan mereka pasti akan makin terlihat. Ini
sebabnya tak ada gunanya meminta bantuan mereka. Benar-benar mbojay (bo chai)
berbicara dengan kaum omdo.
Pada akhirnya mereka akan mengecewakan
orang-orang yang berharap kepada mereka. Maka, yang terpenting adalah jangan
sampai menjadi seperti mereka. Kalau tidak mau membantu, bilang saja terus
terang tanpa perlu bermanis kata. Kalau tidak mampu, tak perlu pula berpura-pura
mampu.
Matius 21:31a
(TB) Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak
ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir."
Orang-orang akan lebih mengapreasi tindakan
daripada kata-kata semata. Tuhan pun begitu. Dia tidak terpukau ketika kita
berkata, "Aku mampu. Ini mudah. Aku bisa." Namun, Dia akan memampukan
mereka yang benar-benar memiliki kemauan.
MENYENANGKAN-MU
Tuhan kumau menyenangkan-Mu.
Tuhan, bentuklah hati ini jadi bejana untuk hormat-Mu, cemerlang bagai emas
murni.
Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku. Menyenangkan-Mu,
senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku.
Tuhan kuserahkan hatiku. Semua kuberikan pada-Mu. Kuduskan hingga tulus selalu
agar aku menyenangkan-Mu.
Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku. Menyenangkan-Mu,
senangkan hati-Mu, hanya itu kerinduanku.
0 komentar:
Post a Comment