Sunday, April 16, 2023

Rumah Singgah

Drama Kantoran
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 16 April 2023

Teman sejati tak bisa dibeli dengan uang. Sekalipun pergi, teman sejati pasti kembali lagi. Sekalipun diusir, teman sejati pasti tak mau pergi.

Rut 1:11 (TB) Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?

Hal-hal terbaik tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi harus dirasakan dengan hati. Lihat saja Naomi. Sekalipun dia sudah berusaha mengusir Rut dan Orpa, Rut tetap tidak mau pergi darinya sekalipun Orpa mau pergi.

Hal-hal terbaik dalam hidup kita tidak akan bisa disingkirkan begitu saja. Namun, hal-hal yang kurang baik pasti pergi sendiri tanpa diminta. Anggap saja hati kita hanyalah rumah tinggal bagi hal-hal terbaik dan rumah singgah bagi hal-hal yang lain.

Rumah singgah hanya dicari pada saat orang-orang membutuhkan liburan atau penyegaran atau healing. Rumah singgah tidak akan ditinggali seumur hidup. Namun, rumah singgah terbaik akan memperhatikan kualitasnya sehingga tidak sampai disinggahi oleh banyak penyamun.

Rumah singgah juga tidak dikaruniakan kepada sembarang orang. Hanya segelintir orang yang diberi karunia untuk memiliki dan mengelolanya. Nah, jika tidak bisa mengelolanya dengan baik, rumah singgah pasti bangkrut.

Demikian pula hati kita. Jika rumah singgah aja harus dikelola dengan baik, terlebih pula hati kita. Karena Roh Kudus mau menjadikan hati kita sebagai rumah tinggal-Nya, tentu saja hati ini harus lebih dijaga dan dikelola melebihi rumah singgah.

Nah, liburan nanti mau singgah dimana? Di sebuah grup mantan karyawan teraniaya terjadilah percakapan berikut:

A: "Duh, enaknya yang mau libur panjang."
B: "Ada apa ya? Aku libur sekitar seminggu lamanya."
A: "Liburku cuma sehari aja."
C: "Masa? Beneran?" 
A: "Iya, bosku terlalu sayang kepada karyawannya sehingga karyawan tidak boleh libur karena takut rindu. Masalahnya di apotek tidak ada obat rindu. Makanya karyawan hanya diberi libur sehari dan ditambah 1 tanggal merah plus 1 hari Minggu sehingga totalnya hanya libur 3 hari."

Itu cerita positifnya lalu simaklah cerita sebenarnya.

C: "Wih ... parah ya bosmu."
A: "Ya, bosku gila kerja. Dia tidak suka liburan. Dia tidak pernah menanyakan tempat rekreasi yang bagus. Dia kerja terus. Makanya karyawan juga harus kerja terus. Kalau bisa, malah tidak diberi libur. Dia tidak peduli aturan pemerintah." 

C: "Dia tidak punya istri?"
A: "Dia sudah cerai dari istrinya. Lalu tinggal dengan wanita lain hingga pernah digerebek oleh warga. Namun, masalah itu sudah dibereskan oleh HRD sehingga sampai sekarang bos masih bisa tinggal bersama dengan wanita lain itu."

C: "Wah, seperti drama aja."
A: "Ya, anaknya ada 3, tetapi hanya 1 yang mau ikut dia karena kelihatannya setipe dengannya yang suka kerja. Anaknya juga cerai dan sempat bawa pacar barunya ke luar negeri. Mereka pun tinggal sekamar padahal belum menikah. 2 anak lain ikut ibunya yang mungkin lebih suka menikmati hidup daripada kerja terus."
C: "Iya, bisa jadi begitu."

A: "Orang yang cinta uang memang tidak akan pernah puas dengan uang."
C: "Hampir semua bos begitu."
A: "Tapi yang ini lebih gila hingga tak pernah berlibur."
C: "Iya juga sih." 

Pengkhotbah 5:9 (TB) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

HIDUP TANPA-MU | Louder Than Life
Dunia ini mengatakan hidup ‘tuk senang saja, hiduplah ‘tuk puaskan jiwa. Namun, kumau hidup bagi Allah Bapa.
Reff: Aku tak bisa hidup tanpa-Mu. Aku tak mau hidup tanpa-Mu. Kaulah nafas yang kuhirup. Apakah arti hidup jika hidup tanpa-Mu?
Dunia ini mengajarkan hiduplah tanpa tujuan. Namun kutahu keb’naran. Kudicipta ‘tuk berjalan bagi Bapa.
Bridge: Ku tak ‘kan dengarkan dunia. Ku tak ‘kan hidup tanpa-Mu. Ku tak ‘kan dengarkan dunia. Kumau hidup untuk-Mu. Ku tak ’kan dengarkan dunia. Apakah arti hidup jika hidup tanpa-Mu?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.